Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban Sains

Apa kamu juga percaya dengan teori konspirasi?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konspirasi diartikan sebagai komplotan atau persekongkolan. Jadi, secara sederhana, teori konspirasi adalah sebuah gagasan yang menjelaskan bahwa suatu fenomena disebabkan oleh persekongkolan besar di dunia.

Nah, sayangnya, gagasan tersebut justru terkesan absurd dan tidak ilmiah. Itu sebabnya, teori konspirasi hanya dimasukkan sebagai bahan kajian pseudosains atau sains semu yang tidak memiliki landasan ilmiah.

Sebetulnya, kenapa ada banyak orang di dunia yang percaya dengan teori konspirasi? Apakah anggapan mereka mutlak salah? Yuk, kita lihat bagaimana sains menjawabnya.

1. Tidak semua hal bisa dijelaskan secara gamblang oleh sains

Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban SainsLukisan para anggota Iluminati. (historytoday.com)

Gagasan akan teori konspirasi terbentuk manakala sains belum dianggap sanggup untuk menjelaskan sebuah fenomena. Misalnya, kejadian yang bersinggungan dengan penampakan UFO atau alien. Hal-hal absurd tersebut memang belum bisa dibuktikan oleh sains, sehingga banyak orang yang mengemukakan opini sepihak tanpa kajian ilmiah sama sekali.

Sangat disayangkan bahwa sains dianggap sebagai jalan yang "mahatahu" atau "mahabenar". Tidak, sains tidak bekerja seperti itu. Sains bukanlah sebuah kemutlakan dalam alam semesta, meskipun ada beberapa hukum sains yang memang dianggap selalu benar. Dalam hal ini, sains justru digunakan sebagai alat atau pedoman untuk mencari tahu tentang fakta alam semesta beserta semua kesimpulannya.

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Scientific American, dijelaskan bahwa ada banyak anggapan bahwa sains itu tahu segala-galanya. Padahal, itu justru keliru dan malah akan membawa banyak orang jatuh dalam kekecewaan. Jadi, memang tidak semua hal bisa dijelaskan oleh sains. Namun hal ini tidak akan menggesernya sebagai pedoman dalam menemukan fakta di alam semesta.

2. Tidak semua kajian sains bisa dipahami oleh orang awam

Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban SainsStephen Hawking dan kontribusinya bagi sains di semasa hidupnya. (stephenhawkingfoundation.org)

Oke, katakanlah sains sudah menjadi kunci bagi segala hal di alam semesta ini, apakah hal itu membuat orang-orang awam paham akan sains? Faktanya, tidak semua orang bisa memahami apa yang disampaikan oleh sains.

Contohnya, dalam buku ilmiah yang berjudul The Theory of Everything, Stephen Hawking pernah menjelaskan bahwa dengan teorinya, sains bisa mengungkap segala misteri di alam semesta.Sayangnya, hanya segelintir ilmuwan yang paham tentang apa yang digagas oleh Hawking.

Keterbatasan pemahaman akan sains membuat sebagian orang percaya teori konspirasi. Mereka percaya tentang hal-hal yang sederhana, simpel, dan mudah dicerna tanpa adanya rumus-rumus yang rumit.

Lalu kenapa harus teori konspirasi? Karena memang teori absurd inilah yang bisa dipahami tanpa harus belajar dan berpikir. Dengan kata lain, sains dianggap rumit dan tak masuk akal. Lalu, sebagai gantinya, beberapa orang akan menggagas opini secara pribadi tanpa kajian ilmiah sama sekali.

Baca Juga: NASA Tak Pernah ke Bulan? Ini 7 Teori Konspirasi Seputar Luar Angkasa

3. Munculnya kelompok-kelompok yang berkaitan dengan konspirasi

Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban Sainsilustrasi kelompok rahasia (history.com)

Tak dimungkiri, munculnya teori konspirasi juga berkaitan erat dengan kemunculan beberapa kelompok misterius. Sebut saja Iluminati, Freemason, Kesatria Templar, Skull and Bones, Bilderberg, dan lain sebagainya. Beberapa kelompok tersebut dianggap sebagai bagian dari kaum elite global yang mengendalikan dunia. Namun, benarkah demikian?

Seperti dicatat dalam laman History, kelompok tersebut memang pernah eksis dan memiliki tujuan untuk menguasai hal-hal tertentu. Namun, keberadaan mereka akhirnya punah dan tetap saja dunia berjalan apa adanya. Jadi, bukan hanya mereka yang bisa menguasai dunia, orang-orang biasa dengan kekayaan dan kemampuan hebat juga bisa menaklukkan dunia.

Beberapa anggota kelompok misterius tersebut masih ada, namun mereka tetap tunduk di bawah hukum alam. Dalam sains, ada hukum yang menyatakan bahwa organisme yang tidak fit di alam akan punah. So, hukum ini juga berlaku bagi kelompok-kelompok misterius tersebut. Intinya, mereka pun sama dengan kita dan punya kesempatan yang sama di dunia ini.

4. Faktor psikologis

Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban SainsDemonstrasi menolak pembatasan ketat dan COVID-19 di Inggris, Minggu (18/10/2020). (dok. NBC News)

Apa hubungannya antara psikologis seseorang dengan keyakinannya terhadap teori konspirasi? Seorang ahli psikologi bernama Karen Douglas menyatakan gagasan bahwa rasa curiga berlebihan terhadap satu sama lain adalah bentuk linear dari psikologis sosial masyarakat. Dengan kata lain, rasa tidak percaya sudah menjadi kebiasaan yang sangat adaptif di tengah masyarakat dunia.

Gagasan Douglas yang juga dicatat dalam American Psychological Association tersebut membenarkan bahwa faktor psikologis sangat berperan di sana. Orang percaya dengan teori konspirasi karena secara psikologis mereka sudah terbentuk demikian. Nah, gejala psikologis tersebut bisa terjadi secara komunal dan masif hingga menimbulkan paradigma baru.

Mengapa gejala psikologis bisa terbentuk di tengah komunitas dunia? Menurut Douglas, hal ini dapat terjadi karena manusia bisa menumpahkan perasaan curiga kepada pihak lain yang menjadi lawannya. Bahkan, isu konspirasi sudah menjadi sarana yang bisa dijadikan senjata untuk menyerang pihak lain.

5. Bentuk legitimasi terhadap diri sendiri

Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi? Ini 5 Jawaban SainsDemonstrasi menolak teknologi 5G di Jerman, Senin (22/6/2020). (dok. The Telegraph)

Pada dasarnya, manusia membutuhkan legitimasi atau keterangan valid akan pengakuan terhadap dirinya sendiri. Manusia menuntut untuk didengarkan meskipun pendapatnya mungkin tidak benar. Jika hal ini tidak terakomodasi dengan baik, ditambah dengan kondisi perekonomian yang makin sulit, sudah sewajarnya ada banyak orang percaya dengan teori konspirasi.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan bahwa keyakinan akan konspirasi sudah menjadi infodemik atau membeludaknya informasi salah dan misleading di tengah pandemik. Pengaruh informasi yang salah dan penuh dengan hoaks dapat memicu banyak orang melegitimasi dirinya sendiri sebagai pihak yang paling benar.

Itu sebabnya, ada sebagian orang yang bisa dengan mudah merobohkan menara telekomunikasi hanya gara-gara opini pribadinya yang berkenaan dengan teknologi 5G. Padahal, opininya tersebut tidak benar dan sangat tidak masuk akal. Jadi, haus akan pengakuan, ditambah penerimaan informasi yang salah, membuat seseorang bisa percaya teori konspirasi secara fanatik.

Nah, bagaimana dengan pembahasan teori konspirasi kali ini? Dengan penjelasan gamblang di atas, apakah kamu masih percaya dengan teori konspirasi?

Baca Juga: 5 Hal Ini Sering Dianggap Teori Konspirasi, Ternyata Betulan Terjadi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya