5 Fakta VIPER, Rover Canggih yang Akan Mencari Air di Bulan

Akan membantu kerja astronaut di sana #IDNTimesScience

Misi pendaratan kembali manusia di Bulan adalah salah satu  hal yang paling ditunggu-tunggu dalam misi eksplorasi luar angkasa NASA saat ini. Pendaratan kembali manusia di Bulan direncanakan dilakukan pada tahun 2024 dalam misi Artemis. Nama ini diambil dari sang Dewi Bulan, saudari kembar Apollo dalam mitologi Yunani. 

Salah satu tujuan utama dari dari misi ini adalah mendaratkan manusia di Kutub Selatan Bulan. Untuk pertama kalinya, astronaut perempuan akan mendarat di sana.

Sejumlah persiapan telah dilakukan pihak NASA untuk melakukan misi besar ini. Di antaranya mempersiapkan pesawat luar angkasa bernama Orion, membuat roket peluncur Space Launch System (SLS), dan beberapa program pendukung lain.

Salah satu program pendukung tersebut adalah VIPER, robot kendaraan penjelajah (rover) canggih yang akan membantu astronaut dalam eksplorasi dan mencari air di Bulan. Ingin tahu lebih lanjut tentang VIPER? Berikut ini ulasannya!

1. Apa itu VIPER?

5 Fakta VIPER, Rover Canggih yang Akan Mencari Air di BulanVIPER yang sedang diuji (dok. NASA)

VIPER adalah nama kendaraan robot penjelajah untuk eksplorasi permukaan Bulan. Mengutip informasi dari NASA, VIPER merupakan singkatan dari NASA’s Volatiles Investigating Polar Exploration Rover. 

Selain melakukan misi perdana pemetaan sumber daya di benda angkasa lain, rover tersebut akan menjelajah bagian Kutub Selatan Bulan dan akan melakukan eksplorasi di sana untuk pencarian air dan sumber daya berharga lainnya.

Dilansir The Robot Report, VIPER memiliki dimensi tinggi 2.5 meter serta 1.5 meter untuk dimensi lebar dan panjangnya. Ia berbobot sekitar 453 kilogram dan secara umum bergerak dengan kecepatan 0,4 hingga 0,8 kilometer per jam. Rover ini juga mampu melintasi tanjakan dan berputar dengan lincah di medan permukaan Bulan yang ekstrem.

Dilengkapi dengan kamera canggih yang terintegrasi dengan lampu penerangan, VIPER mampu memberikan gambar dengan resolusi yang baik dalam kondisi terang dan gelap yang ekstrem di Bulan. Selain itu, rover ini akan dilengkapi dengan sejumlah instrumen, software canggih, serta sebuah bor sepanjang 1 meter untuk menganalisis kondisi tanah di Bulan. 

2. VIPER akan dikirimkan oleh perusahaan antariksa swasta Astrobotic

5 Fakta VIPER, Rover Canggih yang Akan Mencari Air di Bulankendaraan pendarat Griffin yang akan membawa VIPER ke Bulan (spacenews.com)

Menurut rencana  VIPER akan dikirimkan ke Bulan pada akhir tahun 2023 di bawah progam NASA’s Commercial Lunar Payload Services (CLPS). Ini merupakan program kerja sama NASA dengan sejumlah perusahaan antariksa swasta untuk misi pengiriman kargo atau muatan  ke Bulan. 

Dilansir CNN,  perusahaan antariksa swasta Astrobotic telah dipilih NASA untuk mengirimkan  VIPER ke permukaan Bulan pada akhir tahun 2023. Dalam sebuah kontrak, perusahaan tersebut akan menerima dana sekitar 199,5 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun untuk membangun dan menguji pesawat pendarat luar angkasa yang dapat mendaratkan VIPER di permukaan Bulan.

Setelah VIPER diluncurkan ke luar angkasa, kendaraan pendarat Bulan milik Astrobotic  yang disebut Griffin. Kendaraan itu akan membawanya dari wilayah orbit ke titik pendaratan di Kutub Selatan Bulan. 

Baca Juga: Matahari Tidak Terbit, 5 Negara dengan Malam Terpanjang

3. VIPER akan mencari air di Bulan

https://www.youtube.com/embed/ROWPoRXLvo4

Salah satu misi paling penting VIPER adalah mencari air di Bulan sebagaimana digambarkan dalam video YouTube milik NASA di atas. Mengutip informasi dari NASA, ilmuwan telah lama mempelajari dan meyakini kutub Bulan adalah sebuah tempat yang menjanjikan untuk ditemukannya air dalam wujud es.

Ini karena kemiringan satelit tersebut menciptakan sisi gelap permanen di mana es berpotensi terbentuk. Hal ini dimungkinkan karena adanya tumbukan komet dan meteor di sana. Area tersebut juga kemungkinan tidak terkena sinar Matahari. 

Terbukti, pada tahun 2009, NASA menabrakkan roket ke kawah besar di dekat Kutub Selatan Bulan dan langsung mendeteksi keberadaan air dalam bentuk es di sana. Sejumlah misi lain yang dilakukan badan tersebut telah mengonfirmasi bahwa Bulan memiliki cadangan air dalam bentuk es yang berpotensi berjumlah jutaan ton.

Seperti yang kita tahu, air adalah sumber daya yang sangat berharga untuk kehidupan, terlebih di luar angkasa. Dengan teknologi, oksigen yang sangat dibutuhkan manusia untuk bernapas dapat diekstrak dari air. Oksigen dan hidrogen sebagai pembentuk rantai kimia air juga dapat digunakan sebagai bahan bakar roket dan kendaraan pendarat di masa yang akan datang.

4. VIPER akan membuka era baru kerja sama manusia dan robot di luar angkasa

5 Fakta VIPER, Rover Canggih yang Akan Mencari Air di BulanAstronaut Buzz Aldrin di Bulan tahun 1969 (dok. NASA)

VIPER merupakan salah satu program yang sangat penting dalam misi pendaratan kembali di Bulan. Pada misi tersebut, peran robot dan kecerdasan buatan (AI) sangat diperlukan untuk mengeksplorasi dan memetakan sumber daya yang ada di daerah berbahaya dengan aman. Penggunaan VIPER dalam misi Artemis di Bulan akan membuka sebuah era baru kerja sama antara manusia dan robot di luar angkasa.

Lokasi pendaratan misi-misi berawak Apollo sebelumnya masih berada jauh dari Kutub Selatan Bulan. VIPER akan dikirim lebih dahulu  sebelum astronaut mendarat dan melakukan misinya di sana. Dengan begitu, ia akan memastikan bahwa area tersebut aman sebelum astronaut datang.

5. VIPER akan membantu misi jangka panjang manusia dalam eksplorasi Bulan

5 Fakta VIPER, Rover Canggih yang Akan Mencari Air di Bulanilustrasi kembalinya manusia ke Bulan dalam Misi Artemis (dok. NASA)

Hampir 50 tahun yang lalu, atau tepatnya pada tahun 1972, Apollo 17 merupakan misi berawak ke Bulan dilakukan untuk terakhir kalinya. Hingga hari ini, NASA belum mengirimkan kembali astronaut atau wahana tak berawaknya ke satelit Bumi itu.

Ketika para ahli berpikiran untuk mengirimkan kembali manusia ke Bulan untuk eksplorasi jangka panjang, teknologi seperti VIPER telah siap untuk membantu tugas tersebut. Dalam jangka panjang, VIPER akan membantu para astronaut untuk mengeksplorasi Bulan secara lebih mendalam untuk menemukan sumber daya berharga lainnya.

Seiring waktu, teknologi eksplorasi luar angkasa akan terus berkembang. Pendaratan manusia di Bulan akan menjadi batu loncatan besar terhadap mimpi besar selanjutnya, yaitu misi berawak ke planet Mars.

Baca Juga: Begini Rasanya Tinggal di Planet Mars, Apa Mungkin Manusia Bertahan?

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya