5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia 

Inovasi ini bertujuan menantang teori Einstein 

Square Kilometre Array Observatory (SKAO) adalah sebuah teleskop radio yang lahir dari kolaborasi antar pemerintah yang akan dijalankan di tiga benua berbeda. Rencananya, teleskop radio ini akan ditempatkan di wilayah Afrika Selatan dan Australia, dengan Inggris sebagai lokasi kantor pusatnya.

Pembangunan SKA Observatory baru saja dilaksanakan pada bulan Desember 2022. Saat pembangunannya selesai pada tahun 2027 mendatang, ia dikabarkan akan menjadi teleskop terbesar yang ada di dunia. Apa itu teleskop radio dan apa yang bisa diteliti melalui SKA Observatory? Yuk, simak beberapa faktanya di bawah ini!

1. SKA Observatory merupakan sebuah teleskop radio 

5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia ilustrasi teleskop radio (skao.canto.global)

Ada dua macam teleskop yang digunakan astronom untuk mempelajari alam semesta, yaitu optik dan radio. Berbeda dengan teleskop optik yang berfungsi untuk menangkap cahaya tampak melalui lensa, teleskop radio berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal radio yang dipancarkan oleh alam semesta. Data berupa sinyal-sinyal radio itulah yang akan diambil oleh SKA Observatory.

Teleskop radio terdiri dari antena dan sinyal penerima, biasanya berbentuk antena parabola yang besar, atau sekumpulan parabola kecil yang disebut dengan array. Teleskop radio digunakan untuk mempelajari bintang, galaksi, lubang hitam, dan objek astronomi lainnya. Selain menerima, teleskop radio juga bisa digunakan untuk memancarkan sinyal ke luar angkasa.   

2. SKA Observatory akan dibangun di dua benua 

5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia ilustrasi SKA-Low Array (skao.int)

Sesuai namanya, Square Kilometre Array Observatory adalah sebuah teleskop radio yang akan dibangun dari sekumpulan parabola (array). Saat ini, SKA Observatory sudah mulai dibangun di Afrika Selatan dan Australia. Kedua lokasi tersebut dipilih karena jauh dari keramaian, mengingat teleskop radio memerlukan wilayah yang minim gangguan dari perangkat elektronik yang biasanya kita gunakan sehari-hari.

SKA Observatory akan dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan wilayahnya. SKA-Mid yang berlokasi di Afrika Selatan, akan memiliki 197 parabola yang ditujukan untuk mengamati frekuensi radio pada rentang 350 MHz hingga 15,4 GHz. Sedangkan sebanyak 131.072 parabola akan dibangun untuk SKA-Low yang berlokasi di Australia.

Baca Juga: Teleskop Hubble Tangkap Black Hole Lagi Mukbang!

3. SKA Observatory beroperasi menggunakan teknik pencitraan sintesis 

5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia ilustrasi SKA-Mid (skao.canto.global)

Pencitraan sintesis atau aperture synthesis merupakan teknik yang memungkinkan kumpulan parabola kecil yang tersebar di berbagai wilayah untuk saling terkoneksi. Kemudian, mereka digabungkan oleh superkomputer untuk menghasilkan sebuah data utuh. Pencitraan sintesis yang digunakan untuk SKA Observatory memungkinkan astronom untuk mendapatkan resolusi yang lebih tinggi dan detail dari sinyal-sinyal radio.

SKA Observatory yang awalnya merupakan kumpulan parabola kecil yang terbagi dalam kelompok SKA-Mid dan SKA-Low untuk bertindak seperti sebuah teleskop radio besar dengan menggunakan teknik pencitraan sintesis. Cara ini lebih efektif dibandingkan meletakkan satu parabola yang besar, karena di waktu-waktu tertentu astronom juga bisa menggunakan SKA-Mid dan SKA-Low untuk kepentingan yang berbeda.

4. SKA Observatory direncanakan selesai tahun 2027 

5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia ilustrasi SKA-Low Array (skao.int)

Pembangunan Square Kilometre Array Observatory sudah melewati fase perencanaan dan persiapan sejak 3 dekade lalu. Teleskop radio terbesar di dunia yang akan menghabiskan dana kurang lebih 1,4 miliar dolar (setara sekitar Rp21,2 triliun) ini resmi dimulai pada tanggal 5 Desember 2022, sebagaimana dilansir laman resmi SKA Observatory.

Dilansir Space, SKA Observatory terbagi menjadi beberapa fase mulai dari Array Assembly 0,5 hingga Array Assembly 4. Pembangunan teleskop radio ini direncanakan rampung pada fase Array Assembly 4 selepas meletakkan 256 parabola SKA-Low dan 133 parabola SKA-Mid terakhir, yakni akhir tahun 2027. Jika pembangunannya berjalan sesuai rencana, SKA Observatory akan mulai beroperasi pada tahun 2028.

5. Bertujuan untuk mengintip lebih jauh jejak alam semesta hingga menantang teori Einstein 

5 Fakta SKA Observatory, Calon Teleskop Radio Terbesar di Dunia ilustrasi pembentukan bintang dan sistem keplanetan (nasa.gov/JPL-Caltech)

SKA Observatory memiliki beberapa tujuan yang umum dalam penggunaan teleskop radio. Mulai dari mempelajari jejak alam semesta, evolusi alam semesta, mempelajari energi gelap, mencari kehidupan lain di luar angkasa, dan beberapa tujuan lainnya. Melalui teknologi yang lebih modern juga memungkinkan teleskop radio ini menyingkap misteri yang belum terbayangkan.

Selain itu, SKA Observatory juga memiliki satu tujuan yang menarik, yakni menantang sejauh mana kebenaran teori Einstein, terutama mengenai teori relativitas umumnya. Dalam laman resmi SKA Observatory, teleskop radio ini akan menguji teori Einstein dengan cara meneliti bagian-bagian alam semesta yang memiliki gravitasi kuat, seperti lubang hitam supermasif dan pulsar yang mengorbit lubang hitam.

Manusia selalu memiliki beragam cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, salah satunya dengan cara mengumpulkan beragam data dari sumber yang alam semesta yang sangat luas. Setelah mengetahui kelima faktanya, bagaimana pendapatmu mengenai calon teleskop radio terbesar di dunia ini?

Baca Juga: 5 Fakta Earendel, Bintang Terjauh yang Ditangkap Teleskop Hubble 

Fira Yultiara Photo Verified Writer Fira Yultiara

📎 yultiara19@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya