Menurut Matematika, Orang Menjadi Kaya Karena Beruntung Bukan Pintar

Kalau begini, sepintar apapun kalau bukan rejekinya ya sudah

Di benak kita menjadi kaya adalah karena kepintaran atau kecipratan harta. Anggapan itu gak sepenuhnya salah, ada banyak orang yang membuktikan hak tersebut. Namun secara matematika memiliki pendapat berbeda.

Matematika percaya bahwa orang menjadi kaya karena keberuntungan, bukan kepintaran. Apa yang mereka dapatkan itu, sekeras apa pun usaha yang dikeluarkan hasilnya sama saja kalau gak beruntung. Penelitian ini sudah dipublikasikan di Cornell University dengan judul Talent vs Luck: the role of randomness in success and failure.

1. Menggunakan permodelan komputer untuk menentukan cara orang mendapatkan kekayaan

Menurut Matematika, Orang Menjadi Kaya Karena Beruntung Bukan Pintarbusinessinsider.in

Tiga cendekiawan dari University of Catania melakukan permodelan komputer untuk menentukan apakah orang mendapatkan kekayaan berasal dari keberuntungan atau bakat. Penelitian ini dilakukan oleh Alessandro Pluchino dan Andrea Rapisarda, fisikawan dan A. E. Biondo, ekonom.

Langkah pertama yang mereka lakukan adalah membuat model komputer dengan mengisi variabel seputar bakat-bakat manusia. Setelah data dimasukkan ke mesin, ia menunjukkan cara orang menggunakan bakat untuk kemajuan dirinya. Bakat yang dimaksud di sini adalah memiliki kecerdasan, keterampilan, pola pikir untuk mengambil risiko, dan sebagainya.

Langkah kedua adalah menanamkan kandidat fiktif dengan bermacan-macam bakat, sepanjang tingkat standar deviasi, kurva lonceng. Kemudian progres setiap individu disimulasikan selama 40 tahun untuk melihat mereka berakhir di mana, berdasaran pendapatan.

Baca Juga: 9 Pola Pikir Orang Kaya yang Bisa Kamu Pratikkan Sehari-hari

2. Menurut hukum kekuasaan, ada 20 persen orang yang memiliki 80 persen total kekayaan

Menurut Matematika, Orang Menjadi Kaya Karena Beruntung Bukan Pintarnegosentro.com

Setelah periode 40 tahun, para peneliti mulai menentukan siapa yang paling sukses dan apa penyebabnya. Mereka menjalankan percobaan melalui komputer beberapa kali, untuk mengecek hasilnya. Namun, hasilnya bisa diprediksi dengan mudah. 

Hasil yang didistribusikan menunjukkan sama persis dengan yang terjadi saat ini yaitu aturan 80:20. Aturan 80:20 gampangnya adalah 80 persen populasi hanya memiliki 20 persen dari total modal, sementara 20 persen populasi memiliki 80 persen dari total modal.

Ini mungkin gak mengejutkan atau gak adil jika 20 persen orang terkaya menjadi yang paling berbakat. Individu terkaya biasanya bukan yang paling berbakat atau berada didekatnya.

"Keberhasilan maksimal tidak pernah bertepatan dengan bakat maksimum, dan sebaliknya," kata para peneliti.

Tim peneliti menunjukan ini dengan memberi peringkat individu berdasarkan jumlah keberuntungan dan tidak keberuntungan yang dialami selama 40 tahun. "Jelas bahwa individu yang paling sukses juga yang paling beruntung," kata mereka.

"Dan orang-orang yang kurang sukses juga yang paling tidak beruntung."

3. Metode ini terinspirasi oleh masalah pendanaan untuk penelitian

Menurut Matematika, Orang Menjadi Kaya Karena Beruntung Bukan Pintarpexels.com/@rawpixel

Pluncho dan rekannya mempelajari metode ini dari dari sudut pandang pendanaan penelitian ilmiah, masalah yang dekat dengan para peneliti. Lembaga pendanaan seluruh dunia tertarik untuk memaksimalkan laba atas investasi mereka di dunia ilmiah.

Dewan Riset Eropa menginvestasikan $1,7 juta dalam program untuk mempelajari kebetulan--peran keberuntungan dalam penemuan ilmiah--dan bagaimana hal itu dapat dieksplorasi untuk meningkatkan hasil pendanaan. 

Hal ini memiliki implikasi signifikan bagi masyarakat. Apa strategi yang paling efektif untuk mengeksplorasi peran yang dimainkan keberuntungan dalam kesuksesan? 

Dari sini bisa disimpulkan bahwa seseorang sudah bisa diprediksikan menjadi orang kaya secara matematika. Namun tetap saja keberuntungan di sini datang jika kita mau mempersiapkan diri.

Baca Juga: 4 Fakta Ilmiah yang Wajib Kamu Tahu tentang 'Trauma Matematika'

Ishak Okta Sagita Photo Verified Writer Ishak Okta Sagita

engineering wannabe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya