Anjing & Kucing Peliharaan Ternyata Berperan pada Kerusakan Lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa di antara kamu yang pelihara anjing atau kucing? Kedua hewan tersebut memang menjadi pilihan teratas untuk orang yang ingin punya peliharaan. Namun tahukah kamu bahwa si imut tersebut berpengaruh pada memburuknya kualitas kehidupan planet kita?
Gregory Okin, Guru Besar Ilmu Geografi di UCLA mengatakan bahwa keberadaan hewan peliharaan tersebut berdampak besar terhadap lingkungan. Bagaimana bisa anjing dan kucing merusak lingkungan? Berikut penjelasannya!
1. Makanan anjing dan kucing berkontribusi terhadap perubahan iklim
Makanan hewan peliharaan yang terbuat dari daging adalah salah satu penyebabnya. Sebagian besar anjing dan kucing rumahan di Amerika Serikat mengonsumsi potongan lemak sapi dan kepala ayam yang dilumatkan.
Jika diakumulasikan, jumlah konsumsi daging hewan peliharaan di AS saja bisa menempati peringkat kelima dalam konsumsi daging secara global. Peringkat ini berada di bawah konsumsi daging oleh rakyat Russia, Brazil, AS, dan China.
2. Proses industri makanan anjing dan kucing rumahan ikut berkontribusi dalam pencemaran udara
Berdasarkan penelitian Gregory, industri makanan hewan bisa menghasilkan karbon dioksida yang sangat tinggi, yaitu sekitar 64 juta ton per tahunnya. Jumlah tersebut memiliki dampak lingkungan yang sama dengan jumlah asap yang dihasilkan 13,6 juta mobil dalam setahun.
Tentunya karbon dioksida bisa diproses oleh tumbuhan menjadi oksigen. Namun jika jumlahnya berlebihan, maka akan memberikan efek rumah kaca. Ini yang membuat suhu di Bumi semakin panas.
3. Hewan peliharaan kamu menyumbang 25 hingga 30 persen dalam kerusakan lingkungan
Jika statistik konsumsi mereka digabungkan dengan manusia, maka anjing dan kucing bertanggung jawab atas 25 hingga 30 persen dampak lingkungan. Ini merupakan penggabungan dari tingkat konsumsi daging mereka dan karbon dioksida yang dihasilkan industri makanan hewan.
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Jatuhkan Barang dari Meja? Ini 8 Alasan Ilmiahnya
Editor’s picks
4. Kotoran hewan peliharaan juga mengeluarkan karbon dioksida
Menurut Gregory, hewan rumahan di AS bisa menghasilkan kotoran sebanyak 5,1 juta ton dalam setahun. Jumlah tersebut dapat dibilang sangat banyak karena setara dengan jumlah kotoran 90 juta manusia. Jika semua kotoran anjing dan kucing tersebut dibuang ke tempat sampah, maka akan menyaingi produksi sampah warga Massachusetts.
5. Hewan rumahan juga bisa menyebarkan penyakit
Anjing dan kucing bisa menyebarkan penyakit kepada pemeliharanya dan lingkungan. Yang paling umum adalah penyebaran kutu dan cacing. Kotoran hewan tersebut juga bisa menyebarkan patogen pada manusia.
6. Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang memelihara anjing dan kucing?
Industri makanan hewan seringkali mendorong konsumennya untuk membeli makanan dengan kandungan daging yang tinggi. Mereka berdalih, semakin tinggi daging yang terkandung, maka semakin banyak nutrisinya. Nyatanya, ini ditujukan agar mereka bisa menjual produk dengan harga yang lebih tinggi.
7. Kurangi kandungan daging dalam makanan hewan kamu
Sesungguhnya, anjing dan kucing adalah hewan omnivora. Mereka bisa makan apa saja dan tidak membutuhkan daging dalam jumlah besar. Jadi tidak apa-apa untuk memberikan makanan hewan yang kandungan dagingnya tidak terlalu tinggi. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter hewan tentang diet optimal untuk peliharaan kamu.
Walaupun begitu, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan anjing dan kucing untuk kerusakan lingkungan. Hewan-hewan lain juga menghasilkan efek karbon walaupun tidak sebanyak kedua hewan tersebut. Selain itu, karbon dioksida juga dihasilkan oleh hampir semua aktivitas manusia.
Gimana, kamu terima tidak kalau hewan kesayangan kamu berperan dalam kerusakan lingkungan? Kamu sendiri yang bisa mengontrol peran mereka tersebut ya.
Baca Juga: Berapa Banyak Hewan yang Dibunuh untuk Makanan Setiap Harinya?