13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewan

Kamu harus cermat sebelum membeli makeup dan skincare!

Ketika kamu memilih blush, maskara, lip cream, dan produk-produk kecantikan lainnya, pernahkah kamu membaca apa saja bahan yang digunakannya? Mungkin hanya beberapa persen orang yang benar-benar melakukan hal ini. Tak bisa disalahkan karena bahasa yang tercantum di komposisi memang sulit dimengerti dan terlalu banyak. 

Padahal memerhatikan bahan-bahan pada setiap produk yang kita gunakan itu penting, lho. Bukan hanya untuk mencegah ketidakcocokan pada kulit, melainkan juga menghindari produk yang kemungkinan melakukan kekejaman terhadap hewan. 

Faktanya, menurut laporan Humane Society International, sekitar 100 hingga 200 ribu hewan menderita dan bahkan mati akibat pemanfaatan oleh industri kecantikan. Bayangkan ini artinya mereka harus mati untuk mencukupi kebutuhan manusia dan banyak dari kita yang tak menyadarinya.

Tenang saja, informasi ini tidak bermaksud untuk membuatmu merasa bersalah. Namun alangkah baiknya untuk mencermati produk sebelum membelinya. Nah, berikut ini bahan-bahan yang patut kamu curigai karena pada umumnya diambil secara kejam dari hewan!

1. Snail mucin: lendir siput

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewankinstacdn.com

Dalam produk skin care Korea Selatan, kamu pasti tak asing lagi dengan bahan bernama snail mucin atau lendir siput. Ia memiliki banyak khasiat untuk kulit. Di antaranya adalah sebagai anti-aging, mengurangi jerawat, mengenyalkan, dan memperbaiki tekstur kulit wajah.

Sayangnya, cara pengambilan lendir tersebut bisa dibilang kejam. Dilansir dari Style Story, siput akan direndam hidup-hidup dalam wadah berisi garam, cuka, dan bahan kimia lain agar ia mengeluarkan lendirnya. 

Untungnya, hal tersebut lebih banyak terjadi di zaman dulu. Saat ini mayoritas brand kecantikan memanen lendir dengan cara yang lebih aman. Ini salah satu caranya yang diungkapkan oleh salah satu brand Korea Selatan kepada The Klog:

“Siput ditempatkan di atas kain jalan dalam ruangan yang gelap. Selama 30 menit, siput dibiarkan sendiri agar mereka berjalan-jalan secara bebas di jala itu sehingga meninggalkan lendir di sana. Sepanjang proses, tidak ada cara eksternal yang dilakukan untuk memaksa produksi lendir,” ungkap juru bicaranya.

2. Stearic acid: lemak hewan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanwikimedia.org

Mengutip The Derm Review, stearic acid atau asam stearat adalah asam lemak jenuh yang sering kali terkandung dalam losion, krim, sabun, produk rambut, atau deodoran. Bahan yang satu ini bisa didapatkan dari lemak hewani, pada umumnya sapi, domba, atau babi. 

Untungnya, karena diambil dari hewan-hewan ternak, bahan yang satu ini bisa dibilang cukup aman. Dalam artian tidak sepenuhnya diambil secara kejam. Namun jika kamu tetap tidak ingin menggunakannya, coba cari produk yang memakai stearic acid dari lemak nabati atau sintetis.

3. Squalene: minyak hati hiu

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanisfoundation.com

Berikutnya ada squalene. Mengutip laporan Byrdie, ini merupakan produk dengan antioksidan yang kuat. Itulah kenapa, squalene banyak ditemukan di skin care yang berfungsi untuk mengurangi keriput, menyamarkan bekas luka, melindungi kulit dari UV, dan mengatasi hyperpigmentation

Namun tahukah kamu dari mana squalene berasal? Ternyata bahan ini didapatkan dari hiu, tepatnya minyak hati hiu. Tentu saja cara pengambilannya pun sering kali melibatkan kekejaman karena hiu sudah pasti tidak bisa diternakkan.

Sebagai alternatif, pilihlah squalane. Ini merupakan minyak yang menyerupai squalene tetapi didapatkan dari zaitun dan beras. Memang tidak seampuh squalene, namun squalane jauh lebih awet dan tentunya bebas dari kekejaman. 

4. Shellac: getah serangga

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanexportersindia.com

Pernah mendengar bahan yang satu ini? Shellac adalah getah yang biasa digunakan untuk pemoles kuku dan produk rambut. Pada umumnya, shellac dijual dalam keadaan kering menyerupai lempengan kaca. Ternyata shellac diambil dari serangga bernama lac bug atau Kerria lacca. 

Serangga itu meninggalkan getah di dahan-dahan pohon sebagai cangkang untuk melindungi larvanya. Ketika mengering, manusia mengambil cangkang tersebut dan memanfaatkannya sebagai shellac.

Dilansir dari Thoughtco, dalam proses itu, ada banyak lac bug betina yang akhirnya terluka atau mati. Dahan-dahan tempat mereka tinggal dibiarkan agar lac bug memproduksi shellac kembali. 

Jika kamu ingin menghentikan kekejaman tersebut, jangan gunakan produk kuku, rambut, dan kosmetik lain yang mengandung shellac. Masih banyak kok produk lainnya yang menggunakan bahan-bahan ramah hewan.

5. Carmine: serangga yang dihancurkan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewancolormaker.com

Carmine adalah pewarna merah alami. Tentunya bahan ini banyak digunakan untuk lip product, blush, atau bahkan kuteks. Namun tahukah kamu dari mana kata “alami” itu berasal?

Ternyata carmine didapatkan dari serangga yang bernama cochineal. Mereka berukuran sangat kecil dan berwarna merah terang. Sebenarnya tak hanya digunakan untuk makeup, mereka juga sering ditambahkan ke dalam makanan sebagai pewarna. 

Dilansir dari PETA, pigmentasi merah tersebut didapatkan dengan cara menghancurkan tubuh cochineal betina. Setidaknya 70 ribu ekor cochineal diperlukan hanya untuk menghasilkan setengah kilogram pewarna. 

Untungnya saat ini pemakaian carmine sudah mulai dihentikan. Namun kamu harus tetap cermat saat memilih kosmetik. Tinggalkan semua produk yang menggunakan carmine di dalamnya. 

6. Lanolin: minyak bulu domba

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanmorningchores.com

Sejumlah produk kecantikan juga menggunakan lanolin. Bahan ini sangat baik untuk melembapkan dan melembutkan kulit. Itulah kenapa ia sering dijumpai dalam produk baby oil, lipstik, bedak, pelembap, hingga krim cukur. 

Namun ternyata lanolin pada umumnya didapatkan dari domba, tepatnya cairan lemak yang menempel pada bulu woolnya. Pengambilan lanolin tidak kejam seperti bahan lain yang disebutkan sebelumnya. 

Namun kamu harus tetap waspada. Terkadang ada brand kecantikan yang mengklaim bahwa lanolinnya bebas dari kekejaman hewan namun nyatanya tidak.

Sebisa mungkin gunakan pelembap yang berasal dari lemak nabati seperti kelapa atau zaitun. Kamu juga bisa memilih shea butter sebagai gantinya.

7. Keratin: protein jaringan keras hewan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewankotohair.com.au

Kamu tentu sudah tak asing dengan bahan yang satu ini, kan? Benar, keratin sangat terkenal akan khasiatnya untuk rambut kita. Ia dapat melembutkan, meluruskan, menutrisi, serta membuat rambut lebih berkilau. 

Namun di balik semua itu, ternyata ada hewan yang dirugikan dari pemakaian keratin. Pasalnya, bahan ajaib tersebut sesungguhnya adalah protein yang ditemukan pada tanduk, kuku, kulit, rambut, dan bulu hewan. Bayangkan ada berapa banyak hewan yang dirugikan karenanya.

Cara pengambilannya, bagian-bagian tubuh hewan yang telah mati diambil dan ditumbuk sehingga menghasilkan keratin. Namun tak ada yang bisa menjamin apakah hewan tersebut memang sudah mati atau sengaja dibunuh untuk menghasilkannya.

Buruknya lagi, menurut laporan dari Nutress Hair, tak ada keratin yang berasal dari bahan sintetis atau tumbuhan. Kamu harus cermat untuk mencari brand yang benar-benar cruelty-free jika ingin menggunakannya. Selain itu kamu bisa menyontek para vegan yang mengganti keratin dengan protein kedelai atau minyak almond.

Baca Juga: 7 Bahan Aneh Pengharum Ketiak Sebelum Ada Deodoran, Rela Mencobanya?

8. Kolagen: protein serat sapi

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanpixabay.com/Gellinger

Kolagen adalah penyusun skin care atau suplemen kulit yang sangat sering dicari. Pasalnya, bahan ini mampu membuat kulit lebih cerah, bersinar, kenyal, dan bekerja sebagai anti-aging. Sayangnya, kolagen biasa didapatkan dari hewan, terutama sapi. 

Zat ini banyak ditemukan di rambut, kulit, kuku, ligamen, dan tulang hewan. Untungnya, karena berasal dari hewan ternak, pengambilan dengan cara yang kejam dapat diminimalkan. 

Namun jika kamu ingin terbebas dari semua hal itu, ternyata ada kok kolagen yang dimodifikasi secara ilmiah dari jamur dan bakteri. Namun kamu harus memastikan hal ini kepada brand yang kamu tuju. Alternatif lainnya adalah protein kedelai atau minyak almond.

9. Rambut hewan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanwur.nl

Pernahkah kamu bertanya-tanya, dari mana produsen mendapatkan rambut untuk bulu mata palsu dan extension? Mayoritas memang menggunakan bahan sintetis. Namun ada juga, lho, yang memakai rambut hewan. 

Mengutip Boston Magazine, hewan yang sering menjadi korban dari industri bulu mata palsu adalah mink atau cerpelai. Mereka adalah hewan bertubuh kecil yang masih bersaudara dengan luwak. Bulu mata dari rambut cerpelai dikenal sangat natural, ringan, dan tidak berlebihan. Itulah kenapa konsumen menyukainya. 

Namun apakah kamu tega menggunakan rambut hewan imut itu? Tentu tidak, kan? Makanya, pakailah bulu mata palsu dan extension yang berasal dari bahan sintetis. Saat ini, kualitasnya semakin bagus dan terlihat natural kok.

10. Madu dan sarang lebah

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanapiscera.com

Masker, krim, serum, pelembap, dan lip balm adalah sedikit contoh dari pemakaian madu dan sarang lebah di dunia kecantikan. Semua zat yang dikandungnya memang sangat baik untuk kulit. 

Madu dan sarang lebah dikenal mampu meredakan masalah kulit, efektif dalam mengobati jerawat, menghaluskan, hingga mencerahkan. Itulah kenapa banyak orang yang menyukai produk dengan kandungan madu dan sarang lebah. 

Namun kamu harus memastikan bahwa produk yang kamu pakai bebas dari kekejaman hewan. Jangan sampai ada lebah yang dirugikan selama proses pembuatannya. Alternatif lain dari kedua bahan ini adalah minyak bunga dan tumbuhan lainnya.

11. Musk: kelenjar perut rusa jantan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanwikimedia.org

Istilah musk sering didengar di dunia parfum. Aroma yang dikeluarkan sangat lembut, sedikit manis, earthy, dan memberikan kesan feminin. Ternyata musk dulunya diambil dari kelenjar perut rusa jantan, lho.

Kelenjar tersebut awalnya memang berbau tak sedap, layaknya urine rusa. Namun setelah dikeringkan, aroma musk seperti yang sering kita cium saat ini pun keluar. 

Rusa jantan sering kali diburu dan dibunuh hanya untuk diambil kelenjar perutnya. Untung saja hal ini sudah jarang terjadi. Aroma musk yang kini dipakai oleh industri parfum mayoritas berasal dari campuran wewangian sintetis. Jadi kamu tak perlu khawatir!

12. Silk protein: serat ulat sutra

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanalicdn.com

Kamu tentu sudah familier dengan ulat sutra, kan? Ulat tersebut sengaja diternakkan untuk diambil kepompongnya yang akan menjadi serat kain sutra. Namun tahukah kamu bahwa hewan tersebut juga dimanfaatkan di dunia kecantikan?

Dilansir dari Naturall Club, pemanfaatan ulat sutra di bidang ini disebut sebagai silk protein atau hydrolyzed silk protein. Kamu bisa menemukannya di berbagai produk perawatan rambut dan kulit.

Kepompong ulat sutra dihancurkan sehingga menghasilkan zat kimia larut air. Khasiatnya pun beragam. Mulai dari melembutkan dan menguatkan rambut hingga menutrisi kulit kita. 

Untuk sekarang ini, pemanfaatan ulat sutra untungnya sudah lebih baik dan tidak menyakiti. Namun ada baiknya untuk tetap memerhatikan label “cruelty-free” atau menggantinya dengan bahan alternatif yang lebih aman. 

13. Terakhir, percobaan pada hewan

13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewanallure.com

Selain diambil bagian tubuhnya, hewan juga menghadapi kekejaman lain berupa “animal testing”. Sering kali industri kecantikan mengetes keamanan produknya kepada hewan. Pada umumnya mereka menggunakan tikus, kelinci, hamster, atau babi. Jika produk tersebut terbukti aman, barulah uji terhadap manusia dilaksanakan. 

Dari mana mereka bisa menilai aman atau tidaknya produk? Tentu dari reaksi hewan-hewan percobaan tersebut. Jika hewan menunjukkan reaksi yang buruk seperti keracunan, gatal, hingga bahkan mati, maka perusahaan akan mencari tahu di mana letak kesalahannya.

Hal ini memang dilakukan untuk menjaga kualitas, namun bisakah kamu membayangkan ada berapa banyak hewan yang harus mati dalam kondisi tersiksa karenanya?

Itulah kenapa penting bagi konsumen untuk mendukung produk yang terbukti “animal cruelty-free” atau terbebas dari kekejaman hewan. Dengan begitu lebih banyak perusahaan yang tergerak untuk tidak lagi melakukan animal testing

Terakhir, jangan lupa cermati komposisi dari produk kecantikan yang kamu gunakan, ya. Pastikan semuanya didapatkan secara aman tanpa ada hewan yang tersakiti!

Baca Juga: Ini 8 Perawatan Kulit Bangsawan Zaman Dulu yang Ampuh Bikin Glowing

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya