Mengenal Banjir Rob, "Bencana" yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 Juni

Masyarakat pesisir harus meningkatkan kewaspadaan!

Tak hanya dilanda COVID-19 dan perkara kebijakan new normal yang akan segera diberlakukan, saat ini Indonesia khususnya Pulau Jawa sedang menghadapi potensi banjir rob. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa daerah pesisir Jawa akan dilanda air pasang. 

Dilaporkan bahwa fenomena alam ini telah menerjang permukiman di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta utara. Air telah masuk ke rumah warga sejak Kamis (4/6). ketinggiannya pun mencapai 70 cm. 

Kita memang tak asing lagi dengan istilah ini. Namun apa yang dimaksud dengan banjir rob itu? Sebesar apakah dampaknya pada kehidupan kita? Untuk mendapatkan penjelasan mengenai hal ini, IDN Times menghubungi Arif Wiyono, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tanjung Perak Surabaya. Berikut ini informasi selengkapnya!

1. Apa yang dimaksud dengan banjir rob dan apa yang membedakannya?

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniArif Wiyono dan tampak genangan banjir rob di Tanjung Perak Surabaya. Dok. Istimewa/BMKG Tanjung Perak Surabaya

Banjir rob adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan air pasang dari laut yang meluap ke daratan. Pada umumnya, fenomena alam ini terjadi di area pesisir pantai yang permukaannya lebih rendah daripada sekitarnya dan permukaan air laut. 

Jika banjir biasa disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, lain halnya dengan banjir rob. Fenomena ini terjadi secara alami karena gravitasi Bulan yang menguat. Itulah kenapa banjir rob terjadi setiap bulan.

“Banjir rob ini terjadi secara periodik, yaitu setiap kita memasuki bulan purnama di mana tarikan gravitasi Bulan akan menyebabkan air condong lebih kuat sehingga menyebabkan air pasang. Biasanya terjadi pada tanggal 13 hingga 14 dalam perhitungan Hijriah,” kata Arif.

Karakteristiknya pun berbeda dengan banjir biasa. Yang pertama, air dari banjir rob cenderung lebih jernih karena tidak membawa sedimen tanah. Kemudian cenderung lebih cepat surut karena air laut tidak melulu dalam fase pasang. Tingkat keparahannya bergantung pada seberapa landai daerah yang dilanda banjir.

2. Kelandaian pesisir menentukan seberapa tinggi genangan air

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniKondisi genangan banjir rob di area Surabaya Utara. Dok. Istimewa/BMKG Tanjung Perak Surabaya

Arif menyebutkan bahwa terdapat faktor lain yang memengaruhi dampak banjir rob. Ia adalah kelandaian suatu tempat. Semakin landai daerah tersebut, maka genangan yang masuk pun akan semakin tinggi.

“Hampir seluruh wilayah Indonesia kena dengan ketinggian yang bervariasi. Namun air yang masuk akan bergantung pada kelandaian topografi setiap daerah,” tutur laki-laki berusia 43 tahun tersebut.

Contohnya saja Surabaya. Menurut data dari BMKG, ketinggian pesisir Surabaya sekitar tiga meter dari air laut. Maka genangan banjir rob yang masuk pun tidak akan terlalu tinggi. Normalnya ketinggian genangan hanya mencapai sepuluh hingga 20 sentimeter saja.

Lain halnya dengan Jakarta, terutama bagian pesisir. Menurut data tahun 2019 dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), permukaan air laut di Jakarta Utara lebih tinggi 1,5 meter daripada permukaan tanahnya. Maka tak heran ketika laut pasang, permukiman warga pun dilanda banjir rob yang lebih besar.

Itulah kenapa sebenarnya banjir rob ini tidak bisa sepenuhnya dikategorikan sebagai bencana. Sebab dampak yang dihasilkan tak selalu sama bergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan.

3. Banjir rob tidak disebabkan oleh cuaca

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniIlustrasi banjir rob. IDN Times/Dhana Kencana

Selanjutnya, kita perlu mengetahui bahwa banjir rob ini tak disebabkan oleh cuaca. Arif mengatakan bahwa walaupun cuaca sedang panas-panasnya seperti saat ini, fenomena ini tetap berpotensi terjadi.

“Banjir rob ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan cuaca, karena faktor utamanya adalah gravitasi Bulan,” ungkap Arif.

Memang benar bahwa penyebab dari banjir rob bukanlah cuaca. Namun kondisi tersebut tetap menjadi faktor yang bisa memperparah genangan air yang masuk. Kekuatan angin, curah hujan, dan unsur cuaca lain masih berperan dalam fenomena ini.

“Seperti sekarang ini, anginnya cukup kencang, kan, beberapa hari ke belakang. Dengan air laut yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan pasokan air yang masuk ke daratan semakin banyak. Inilah yang perlu diwaspadai,” tambahnya.

Baca Juga: 10 Arsitektur Hewan Paling Menakjubkan, Buatan Tangan Mereka Sendiri!

4. Ini cara mitigasi banjir rob yang tepat sesuai anjuran BMKG

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniBangunan di tepi Pantai Sine yang rusak terkena banjir rob, Bramanta Pamungkas

Banjir rob bukanlah sesuatu yang bisa dicegah karena fenomena ini murni berasal dari alam. Namun masyarakat harus membekali diri dengan pengetahuan mitigasi yang tepat untuk meminimalkan dampaknya.

Arif mengatakan bahwa upaya mitigasi pertama adalah masyarakat pesisir harus lebih peduli dengan informasi dari BMKG. Badan akan terus mengabarkan kapan banjir rob akan terjadi sehingga masyarakat dapat bersiap.

Berikutnya, ada baiknya warga pesisir rutin membersihkan pintu air yang mengarah ke laut. Dengan begitu, dasar saluran pun semakin dalam dan bisa menampung air pasang secara lebih baik.

Penting pula bagi para petani tambak untuk memasang tanggul di sekeliling tambak. Jadi jika ada genangan air, tambak tidak akan meluap dan ikan pun tetap berada di dalamnya. 

Sedangkan untuk para nelayan dan awak transportasi laut, perhitungkan waktu yang tepat untuk berkegiatan di waktu pasang. Kuatkan tambatan kapal dan usahakan untuk menyudahi aktivitas sebelum gelombang laut meninggi.

Yang terakhir, mitigasi ini juga butuh dukungan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Badan tersebut harus menyediakan pompa air jika misalnya banjir rob datang disertai hujan. Dengan begitu, kebutuhan air bersih warga akan tetap terpenuhi. 

5. Banjir rob akan terjadi hingga 8 Juni 2020, masyarakat pesisir harus waspada

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniLokasi banjir di Perumahan Griya Mukti terpantau mengalami penurunan banjir yang signifikan. IDN Times/Zulkifli Nurdin

Arif mengatakan bahwa BMKG telah mensosialisasikan perihal banjir rob ini kepada masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir. Seperti perkiraan mereka, fenomena ini terjadi selama empat hari, mulai Jumat (5/6) hingga Senin (8/6).

Untungnya banjir rob tidak akan berlangsung sepanjang hari. Seperti yang disebutkan di atas, ini karena air laut tidak selalu dalam keadaan pasang. Air akan mulai mulai sekitar pukul 10.00 WIB dan hingga 12.00 WIB. Menurut perkiraan Arif, butuh waktu kurang lebih enam jam untuk air kembali lagi ke lautan.

“Tinggi dan banyak air yang surut akan sama dengan air yang pasang. Misalnya kenaikan setinggi 120 cm, maka surutnya pun juga 120 cm. Jadi tidak ada yang tertinggal,” kata laki-laki asal Bangkalan, Madura tersebut.

6. Imbauan untuk warga Surabaya dan sekitarnya

Mengenal Banjir Rob, Bencana yang Melanda Pesisir Jawa hingga 8 JuniANTARA FOTO/Reno Esnir

Sesuai dengan tempat tugasnya, yakni di BMKG Tanjung Perak Surabaya, Arif memiliki imbauan untuk warga setempat. Pihaknya telah mengeluarkan informasi bahwa air akan naik sekitar 120 hingga 140 sentimeter di Surabaya dan sekitarnya. Namun kenaikan ini dihitung dari mean sea level atau permukaan laut rata-rata. Jadi, air yang meluap ke daratan tidak akan setinggi itu.

“Bukan berarti air naik 140 senti ke daratan, ya, yang jelas dampaknya hanyalah genangan sekitar sepuluh hingga 20 sentimeter saja,” ungkapnya.

Ia juga membuka bahwa area yang diprediksi paling terdampak adalah Surabaya Utara, Timur, hingga Sidoarjo. Masyarakat tak perlu panik karena area pesisir Surabaya telah melakukan sejumlah mitigasi yang tepat. Namun tetap harus waspada jika misalnya terjadi angin atau hujan yang cukup besar.

Nah, jika kamu juga tinggal di area pesisir, coba cari informasi mengenai seberapa besar dampak banjir rob ini di daerahmu. Jangan lupa pula lakukan upaya mitigasi yang telah disebutkan di atas!

Baca Juga: 7 Hewan Terancam Punah Ini Memegang Peran Penting bagi Kehidupan Kita

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya