Risiko Astronaut, 7 Kecelakaan Terburuk di Luar Angkasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bisa terbang ke luar angkasa memang menjadi keinginan banyak orang. Kita jadi bisa merasakan bagaimana asyiknya melayang tanpa gravitasi, menjajakkan kaki di Bulan atau bahkan planet lain, dan melihat Bumi dalam wujud aslinya.
Namun sedikit yang kita tahu, perjalanan ke luar angkasa sangatlah berisiko. Para astronaut mempertaruhkan nyawanya setiap hari. Bahkan tak sedikit astronaut yang mengalami kecelakaan di sana. Berikut ini peristiwa kecelakaan terburuk di luar angkasa sepanjang sejarah!
1. Soyuz 1 (1967): Kegagalan parasut
Pesawat luar angkasa milik Uni Soviet menjalankan misi penjelajahan Bulan bernama Soyuz 1 pada tahun 1967. Pesawat yang mengangkut kosmonaut (astronaut yang dilatih oleh Russian Space Agency) bernama Vladimir Komarov tersebut jatuh karena ada kerusakan parasut.
Diduga, parasut tersebut tidak terlipat dengan sempurna. Jadi ketika pesawat hendak mendarat, tidak ada kekuatan yang menahannya. Mereka pun menabrak tanah dengan fatal.
Menurut laman Space.com, Komarov dan kru lainnya sudah mengira bahwa ada masalah dengan pesawat yang mereka naiki, tetapi pimpinan Soviet tidak menghiraukan peringatan itu. Akibatnya, Komarov dan kawan-kawannya pun meninggal di kecelakaan tersebut.
2. Soyuz 11 (1971): Katup pesawat bocor
Selang empat tahun setelah tragedi Soyuz 1, kabar buruk juga menimpa misi Soyuz 11. Tiga kosmonaut yang terlibat menghabiskan waktu 22 hari di area orbit Bumi.
Namun saat perjalanan kembali ke Bumi, tragedi pun terjadi. Para kosmonaut tersebut ditemukan meninggal di dalam pesawatnya.
Soviet tidak mengungkapkan sebab kematian mereka hingga beberapa tahun setelahnya. Menurut kesaksian mereka, ada kebocoran pada katup pesawat sehingga terjadilah turbulensi. Para awak diduga meninggal karena asphyxiation, penurunan aliran oksigen di otak.
3. Space Shuttle Challenger (1986): Terdisintegrasi karena suhu yang terlalu dingin
Kecelakaan ekstrem menimpa Space Shuttle Challenger pada tahun 1986. Pasalnya saat itu, NASA menyiarkan penerbangan pesawat luar angkasa tersebut secara langsung ke hadapan dunia. Mereka ingin mendemonstrasikan sejumlah eksperimen di luar angkasa sehingga mengajak Christa McAuliffe, seorang guru biasa.
Pesawat yang ditumpangi tujuh orang itu terdisintegrasi atau terpecah belah saat melintasi Samudra Atlantik. Padahal mereka baru saja terbang selama 73 detik.
Diduga penyebabnya adalah suhu yang terlalu dingin sehingga alat bernama O-ring rusak. Pesawat pun meledak berkeping-keping di udara dan hal ini disaksikan banyak orang.
Baca Juga: Bagaimana Astronaut Membersihkan Diri di Luar Angkasa? Ini 9 Faktanya!
4. Apollo 1 (1967): Kabin pesawat terbakar
Editor’s picks
Apollo 1 adalah misi luar angkasa yang gagal sebelum dijalankan. Sebenarnya misi ini bertujuan untuk mengetes Apollo Command untuk diterbangkan ke jalur orbit Bumi. Namun sayangnya, pesawat yang digunakan untuk misi terbakar sebelum terbang ke angkasa. Tiga orang astronaut yang ada di dalamnya pun meninggal dunia.
Kebakaran diduga berasal dari komponen listrik yang gagal. Api pun dengan cepat melahap kabin karena banyaknya materi berbahan nilon di sana. Setelah tragedi Apollo 1 terjadi, NASA sempat vakum selama beberapa waktu untuk mengoptimalkan pesawat dan sistem keamanan mereka.
5. Apollo 12 (1969): Tersambar petir dua kali
Terbang di cuaca buruk memang bukanlah ide yang bagus. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, salah satunya adalah tersambar petir. Pesawat untuk Apollo 12 telah mengalaminya di tahun 1969. Bukan hanya sekali, melainkan dua kali.
Sambaran pertama terjadi 36 detik setelah pesawat diluncurkan. Hal ini membuat tiga sel bahan bakarnya mati. Tak lama kemudian, yaitu pada detik ke 52, petir menyambar kembali dan menyebabkan kerusakan pada beberapa onderdilnya. Pesawat tersebut pun mendarat di laut. Untung saja, semua astronaut yang berada di dalamnya selamat.
6. Gemini 9 (1966): Pesawat menabrak karena cuaca buruk
Gemini 9 merupakan proyek NASA untuk melakukan eskpedisi di Bulan untuk yang ketujuh kalinya. Sayang sekali, pesawat yang ditumpangi oleh astronaut bernama Elliot See dan Charless Bassett menabrak di atas Missouri, Amerika Serikat.
Penyebabnya adalah cuaca buruk yang membuat jarak pandang terbatas. Akibatnya, kedua astronaut pun meninggal dalam misi ini.
7. ISS Expedition 36 (2013) Astronaut hampir tenggelam di luar angkasa
Tenggelam di luar angkasa, bagaimana mungkin? Memang benar bahwa kita tidak bisa memprediksi apa yang bisa terjadi di luar angkasa. Buktinya, astronaut bernama Luca Parmitano pernah mengalaminya saat terbang untuk ISS Expedition 36 tahun 2013 lalu.
Saat melakukan aktivitas di luar pesawat (extra vehicular activity), ia melaporkan bahwa ada cairan yang terus mengalir di dalam helmnya. Ia sampai kesulitan untuk berkomunikasi.
Mengingat betapa berbahayanya ini, misi pun dibatalkan, Parmitano diminta segera kembali ke pesawat. Untungnya, helm segera dibuka sebelum ia mendapatkan cedera apa pun.
Selain peristiwa yang telah disebutkan, sebenarnya masih banyak lagi kecelakaan lain yang pernah menimpa astronaut, baik di luar angkasa maupun saat di masih Bumi. Ini membuktikan bahwa pekerjaan tersebut berisiko tinggi.
Nyawa menjadi taruhannya. Terlebih lagi, tak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di luar angkasa. Maka dari itu, kita harus mengapresiasi kinerja mereka, ya!
Baca Juga: 5 Ancaman Medis dan Ilmiah yang Membayangi Para Astronaut ke Mars