Tidak Hanya Mesir Kuno, Ini 5 Kerajaan Tua Lainnya di Afrika Utara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Afrika Utara merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa negara besar, antara lain Mesir, Sudan, Aljazair, Libya, dan Tunisia. Kawasan yang sudah dihuni sejak zaman purbakala ini terkenal dengan sebuah peradaban tersohor, yaitu Mesir Kuno.
Sebenarnya, masih ada beberapa kerajaan tua lainnya di Afrika Utara selain Mesir Kuno yang masih jarang dibicarakan. Penasaran apa saja? Dilansir Think Africa dan sumber lainnya, berikut ini daftarnya.
1. Kerajaan Kerma
Kerma adalah kerajaan purba selain Mesir Kuno yang dipercaya berdiri sejak tahun 2500 SM. Beribukotakan di Kota Kerma, kerajaan ini menjadi bukti pertama adanya peradaban di tanah Sudan.
Masa keemasan Kerajaan Kerma dicapai ketika berhasil mencaplok banyak wilayah, serta menguasai benteng-benteng dan tambang emas milik Mesir. Kerajaan ini juga makmur berkat lokasinya yang strategis di Afrika sebagai pengendali utama perdagangan.
Masa-masa nyaman tersebut berakhir karena bangsa Mesir akhirnya membalas dendam. Mereka menyerang ke selatan dan berhasil mengalahkan Kerajaan Kerma pada tahun 1500 SM.
Salah satu peninggalan kerajaan tersebut yang masih selamat sampai hari ini adalah reruntuhan deffufa, struktur khas Kerma yang terbuat dari batu bata lumpur. Bangunan tersebut kemungkinan digunakan sebagai tempat upacara atau ritual keagamaan.
2. Kerajaan Mauretania
Kerajaan Mauretania sudah ada di Afrika Utara sejak abad ke-3 SM. Kerajaan ini didirikan oleh bangsa Berber Mauri, yang kemudian merupakan alasan pemberian nama "Mauretania".
Pelabuhan-pelabuhan di pesisir Laut Mediterania secara efektif dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk berdagang dengan bangsa Kartago dan Romawi. Urbanisasi berskala besar dan modernisasi teknik pertanian yang diterapkan oleh Raja Juba II juga semakin memakmurkan kerajaan.
Pada suatu titik, Kerajaan Mauretania berada di bawah pemerintahan bangsa Romawi sebagai client state (negara yang bergantung kepada negara yang lebih besar). Raja Juba II sebenarnya juga diangkat atas restu Kaisar Agustus dari Roma. Namun, tidak lama kemudian, raja selanjutnya dibunuh oleh Kaisar Caligula pada tahun 40 M. Sejak saat itu, tanah Mauretania dijadikan sepenuhnya sebagai provinsi Kekaisaran Romawi.
Para ilmuwan meyakini bahwa Raja Juba II dan istrinya dikubur di sebuah mausoleum (monumen kuburan) di Kota Tipaza, Aljazair. Akan tetapi, jasad mereka sudah tidak ada di sana, kemungkinan karena diambil oleh perampok makam di masa lalu.
3. Kerajaan Numidia
Editor’s picks
Kerajaan Numidia adalah kerajaan yang didirikan oleh bangsa Berber pada tahun 202 SM, dan beribukotakan di Cirta (sekarang Konstantin), Aljazair. Raja pertamanya adalah Masnissa, seorang dari suku Massylii yang bersekutu dengan bangsa Romawi.
Raja Masnissa dianggap sukses dalam mengubah daratan di wilayah kerajaannya yang awalnya sama sekali tidak produktif dan kurang berkembang, menjadi subur berkat dikenalkannya teknik pertanian yang maju dari Kartago. Penemuan lainnya yang terkenal adalah kavaleri Numidia, angkatan perang yang sangat dikhawatirkan oleh para musuh dan saingan.
Kerajaan ini semakin terpuruk ketika keturunan-keturunan raja selanjutnya berperang satu sama lain yang menyebabkan pecahnya Numidia. Bernasib sama seperti Mauretania, Kerajaan Numidia akhirnya dikuasai oleh Kekaisaran Romawi.
Baca Juga: Jadi Kerajaan Terkuat di Masanya, Ini 5 Fakta Sejarah Bangsa Persia
4. Kerajaan Vandal
Bangsa Vandal adalah bangsa dari Jerman yang bermigrasi ke Afrika Utara dan berhasil mendirikan sebuah kerajaan di kawasan Afrika Utara pada abad ke-5 M. Pemimpin bangsa Vandal, Gaiseric, ingin mencari tanah yang subur dan makmur bagi rakyatnya. Ia pun mengambil alih Kartago, kota penting Kekaisaran Romawi di Afrika.
Kekaisaran Romawi sangat kewalahan dalam mengusir bangsa Vandal sehingga perjanjian damai terpaksa dilakukan. Meskipun bangsa ini berhasil mendirikan kerajaan berkat perjuangan Gaiseric, kekacauan terjadi setelah dia meninggal. Raja-raja selanjutnya yang gagal dalam memerintah, bermusuhan dengan keluarga sendiri, dan mempersekusi rakyat dengan aliran Kristen yang berbeda merupakan beberapa alasan kerajaan ini tidak bertahan lama.
Marah karena persekusi agama tersebut, Kaisar Romawi Timur memerintahkan untuk menjajah Afrika Utara dan menyerang Kerajaan Vandal. Pada abad ke-6, kerajaan ini kalah dan dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).
5. Kerajaan Makuria
Kerajaan Makuria adalah kerajaan bangsa Nubia yang berdiri pada abad ke-6 M dan beribukotakan di Dongola. Sejak awal didirikannya, Kerajaan ini telah mengadopsi agama Kristen Ortodoks yang dibawa dari Kekaisaran Bizantium.
Makuria makmur berkat hasil pertanian yang memadai dan perdagangan yang lancar dengan beberapa negara besar, seperti Mesir, Ethiopia, dan Kekaisaran Bizantium. Perdamaian dengan negara tetangganya juga membuat Kerajaan Makuria stabil dan mampu bertahan sangat lama.
Akan tetapi, pada abad ke-14 M, periode perdamaian berakhir ketika Kesultanan Mamluk dari Mesir menaklukan Makuria dan mengangkat raja "boneka" yang dikendalikan oleh penjajah. Sejak saat itu, Kerajaan Makuria semakin terpecah-belah akibat intervensi Mamluk dan bangsa lainnya.
Nah, itulah lima kerajaan kuno di Afrika Utara yang berperan dalam penulisan sejarah yang menarik dari kawasan tersebut. Semoga informasi ini bisa menambah wawasanmu, ya!
Baca Juga: 5 Kerajaan Besar di Timur Tengah Sebelum Islam, Ada yang Tahu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.