5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropa

Penduduk kuno Kolombia yang 'mendewakan' emas! 

Kolombia adalah negara di Amerika Selatan yang terkenal karena Pablo Escobar, sepak bola, musik, dan mode. Negara ini juga populer berkat keberagaman budaya yang disebabkan oleh interaksi beberapa bangsa di sana sejak ratusan tahun yang lalu.

Di samping itu, Kolombia dan bahkan tim nasionalnya memiliki julukan Los Cafeteros yang berarti 'penghasil kopi' dalam bahasa Spanyol. Tak heran, sebab mereka adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia. 

Sebelum tibanya pengaruh Spanyol, daratan Kolombia adalah tempat tinggal banyak suku bangsa asli yang mayoritas lokasinya bertetanggaan. Beberapa juga menjalin hubungan (misalnya perdagangan) satu sama lain dengan harmonis, meskipun konflik pasti tidak dapat terhindarkan.

Penasaran apa saja peradaban yang hilang di Kolombia? Lima di antaranya akan diulas pada daftar berikut ini!

1. Peradaban Calima

5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropaperhiasan kepala pada era Yotoco dalam budaya Calima (metmuseum.org)

Kebudayaan atau Peradaban Calima sebenarnya merupakan kumpulan beberapa masyarakat tradisional yang berdomisili di kawasan yang sama, yaitu Lembah Cauca di bagian barat Kolombia. Kebudayaan Calima diperkirakan ada sejak sekitar tahun 1000 SM dan dimulai oleh Budaya Ilama, yang kemudian dilanjutkan oleh Yotoco dan Malagana.

Masyarakat Ilama paling terkenal akan seni topeng emas yang mirip dengan Topeng Agamemnon dari Yunani, yang digunakan dalam kegiatan upacara atau ritual. Budaya Ilama kemudian berkembang menjadi Yotoco dan Malagana sejak milenium pertama.

Produksi tembikar meningkat dan emas semakin gencar digunakan secara besar-besaran untuk memproduksi ornamen, perhiasan tubuh, patung manusia setengah hewan, dan barang-barang lain untuk keperluan ritual atau pemakaman. Sesungguhnya, orang-orang Calima tidak memandang emas sebagai faktor kekayaan, tetapi sebagai simbol keagamaan yang sangat sakral.

Beberapa komunitas adat yang mewakili Kebudayaan Calima di Lembah Cauca hebatnya berhasil selamat hingga kedatangan bangsa Spanyol. Sayangnya, sejarah budaya Calima terancam karena penjarahan situs-situs kuno (meskipun ada yang selamat) yang sudah terjadi sejak lama.

2. Peradaban Quimbaya

5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropapoporo, tempat pemyimpanan bubuk kapur (metmuseum.org)

Peradaban Quimbaya dimulai pada sekitar abad ke-1 SM dan berdomisili di daerah pusat penghasil kopi di Kolombia, yaitu Caldas, Quindio, dan Risaralda. Peradaban ini kemungkinan terbentuk dari kumpulan suku yang memiliki budaya yang berbeda-beda pula. Akan tetapi, semua pemerintahan mereka diyakini tersentralisasi di wilayah Quindio.

Rakyat Quimbaya dapat bertahan hidup dengan bercocok tanam jagung dan singkong, berburu, serta menambang emas. Mereka memanfaatkan emas umumnya untuk memproduksi patung atau ornamen.

Di samping itu, produk Quimbaya yang mungkin paling eksklusif adalah poporo, sebuah wadah dari emas untuk menyimpan bubuk kapur. Bersama dengan daun koka, bubuk kapur dimakan oleh kepala suku Quimbaya sebagai tradisi pada waktu itu.

Peradaban ini sepenuhnya berakhir karena pengaruh Spanyol yang semakin mendominasi Kolombia pada abad ke-18. Sampai hari ini, masih banyak fakta yang samar-samar dari komunitas Quimbaya yang disebabkan oleh banyaknya artefak dan penemuan lain yang misterius serta berjumlah sedikit.

Baca Juga: Sangat Jarang Diketahui, Ini 6 Peradaban Kuno di Amerika Latin 

3. Peradaban Tairona

5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropaliontin emas dari era Peradaban Tairona (worldhistory.org)

Tairona merupakan suku asli yang tinggal di pantai utara Kolombia dan membentuk suatu peradaban di sana sejak tahun 200 M. Mereka sejak awal tergolong pandai dalam hal teknologi pertanian sederhana yang terbukti dari adanya pembangunan kanal air dan sengkedan/terasering. 

Masyarakat Tairona memiliki kepercayaan bahwa ahli junum adalah golongan yang sangat dihormati karena diyakini mempunyai kemampuan untuk bertransformasi atau berpindah jiwa ke makhluk hidup lainnya. Maka dari itu, golongan "orang pintar" tersebut selalu menjadi kepala suku yang juga memiliki kewajiban untuk mengontrol perdagangan dan militer.

Agama atau kepercayaan penduduk Tairona ini merupakan latar belakang dan inspirasi utama kesenian mereka. Ornamen dan liontin dengan figur ahli nujum merupakan mayoritas produk buatan Tairona yang paling eksklusif. 

Peradaban Tairona terkenal akan metalurgi atau pekerjaan logam yang superior terlihat pada kedetailan ornamen mereka yang rata-rata terbuat dari emas. Karya seni populer mereka yang lainnya adalah tunjos, patung-patung kecil yang terbuat dari tumbaga (campuran emas, perak, dan tembaga) yang umumnya menggambarkan aktivitas keseharian penduduk Tairona. Seluruh artefak tersebut merupakan memori yang masih selamat setelah Tairona jatuh pada abad ke-17 karena penjajahan Spanyol.   

4. Peradaban Tolima 

5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropaaksesoris emas Tolima (metmuseum.org)

Peradaban Tolima dimulai oleh suku Panche yang tinggal di jantung daratan Kolombia, yaitu wilayah Cundinamarca dan Tolima, dan sudah berkembang sejak sekitar tahun 300 M. Suku besar ini sebenarnya terbagi ke dalam banyak komunitas, antara lain Tocaimas, Lachimies, dan Anapuimas. 

Sama seperti kebanyakan komunitas lainnya di Kolombia, bangsa Panche memproduksi keramik dan ornamen-ornamen emas dalam jumlah yang melimpah, yang kemungkinan digunakan untuk keperluan ritual atau kegiatan lainnya. Akan tetapi, tradisi unik bangsa Panche adalah praktik deformasi (melonjongkan) tengkorak kepala yang sudah dilakukan sejak usia dini.

Mereka juga dipercaya sebagai penduduk yang tangguh dan memiliki kepandaian militer. Hal tersebut terbukti dari berhasilnya mereka menggagalkan serangan gelombang pertama dari serdadu Spanyol.

Mereka pada akhirnya ditaklukan pada sekitar pertengahan abad ke-16 oleh Spanyol yang bersekutu dengan bangsa Muisca, tetangga sekaligus saingan suku Panche. Populasi suku Panche menurun drastis dan yang tersisa dari mereka dijadikan budak untuk bekerja di tambang emas yang dikuasai Spanyol.  

5. Peradaban Muisca

5 Peradaban Tua di Kolombia, Semuanya Jatuh setelah Kedatangan Eropaornamen rakit khas Muisca (dok. Reg Natarajan via smarthistory.org)

Peradaban Muisca bertumbuh sejak sekitar tahun 600 M dan berlokasi di banyak titik di pedalaman Kolombia, termasuk Bogota, ibu kota Kolombia modern. Peradaban ini ditemukan oleh Bochica, tokoh legendaris yang memperkenalkan hukum dan seni ke penduduk di sana.

Rakyat Muisca yang menyembah dewa-dewi juga memiliki kepercayaan bahwa gua, sungai, dan danau adalah tempat keramat. Itulah kenapa, mereka sering kali meninggalkan semacam sesajen di tempat-tempat tersebut.

Seni rupa khas Muisca adalah perhiasan yang bermotif spiral atau geometris yang rata-rata dibuat dari emas sebagai lambang kesakralan. Mereka juga diyakini memiliki seni musik berdasarkan berbagai penemuan intrumen kuno, seperti drum, lonceng, dan ocarinas (semacam flute).

Satu hal yang paling terkenal dari Peradaban Muisca adalah legenda El Dorado, seorang "raja" yang tubuhnya penuh dengan serbuk emas dan diarak dengan rakit di Danau Guatavita sebagai bagian dari suatu upacara. Legenda ini akhirnya dituangkan dalam karya seni rupa murni berupa ornamen rakit emas dengan figur El Dorado, yang dinobatkan sebagai karya terbaik buatan Muisca.

Sebenarnya, masyarakat Muisca memiliki kebiasaan unik yaitu mengonsumsi daun koka yang membuat halusinasi. Hal inilah yang mungkin adalah penyebab utama mereka membuat perhiasan/ornamen berwujud manusia setengah hewan menurut penglihatan maya mereka. Pada akhirnya, penduduk Muisca tidak dapat lagi bebas memeroleh segala "kenikmatan" tersebut ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol pada abad ke-16. 

Bukti nyata bahwa adanya segudang peradaban yang ditemukan hanya dalam satu wilayah negara adalah Kolombia. Sebenarnya, masih ada banyak peradaban atau situs kebudayaan lainnya di sana yang menjadi keistimewaan Los Cafeteros. Ternyata negara populer ini memiliki sejarah yang tidak kalah kaya, ya!

Baca Juga: 6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Asli

Juan A. Soedjatmiko Photo Verified Writer Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya