Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Henti

Berlaku juga untuk proses tubuh lain seperti bernapas

Kesadaran akan proses tubuh seperti bernapas dan berkedip membuat tubuh kamu melakukan proses tersebut secara manual. Kamu tiba-tiba sadar, padahal sebelumnya tubuh melakukan aktivitas tersebut secara otomatis tanpa kamu sadari. Pada akhirnya, salah satu penanggulangan yang kamu gunakan adalah melakukan aktivitas yang membuat kamu melupakan hal tersebut.

Versi ekstrem dari kecenderungan ini disebut sensorimotor obsessions. Dilansir International OCD Foundation, Impulse Therapy, dan Psych Central, berikut adalah lima fakta mengenai obsesi tersebut.

1. Merupakan bagian dari obsessive compulsive disorder (OCD)

Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Hentiilustrasi OCD (unsplash.com/Nick Fewings)

Sensorimotor obsessions merupakan bagian dari obsessive compulsive disorder (OCD) yang memiliki fokus pada sensasi tubuh. Obsesi ini dapat disebut juga dengan nama 'obsessive swallowing', 'obsessive blinking', dan 'conscious blinking'. Seperti namanya, aktivitas tersebut dilakukan dengan kesadaran penuh.

Menurut International OCD Foundation, tipe OCD ini membuat kamu fokus pada proses tubuh yang biasanya tidak disadari. Mengalihkan perhatian dari fokus ini menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

Adapun contoh sensorimotor obsessions dibagi menjadi

  • Bernapas (sensasi menarik napas baik secara dalam maupun tidak, atau sensasi lainnya yang berhubungan dengan pernapasan).
  • Berkedip (frekuensi berkedip dan persyaratan untuk berkedip).
  • Menelan ludah atau air liur (frekuensi menelan ludah, jumlah air liur yang diproduksi, dan sensasi menelan).
  • Gerakan mulut dan lidah ketika berbicara.
  • Nadi atau detak jantung (kesadaran denyut nadi atau detak jantung terutama pada malam hari ketika berusaha tidur).
  • Kontak mata (kesadaran saat bertatapan dan mata mana yang melihat saat sedang bertatapan dengan orang lain).
  • Gangguan visual (gerakan mata dan materi yang terlihat mata, misalnya ketika menatap dinding).
  • Kesadaran akan bagian tubuh tertentu (kesadaran terhadap bagian seperti jari-jari tangan dan kaki).

2. Dapat membuat takut

Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Hentiilustrasi ketakutan (unsplash.com/Ben Hershey)

Ketika kamu mulai menyadari dan melakukan proses tubuh dengan penuh kesadaran, perhatian kamu akan sulit lepas dari pikiran-pikiran tersebut. Alhasil, kamu mulai khawatir, bahkan stres. Muncul ketakutan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kamu.

Selain itu, muncul pula ketakutan bahwa kamu tidak mampu menghentikan kesadaran akan proses tubuh. Ketakutan ini pada akhirnya dapat menyebabkan kecemasan yang intens bagi mereka yang menderita.

3. Sikap perfeksionis kadang punya peran

Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Hentiilustrasi perfeksionis (unsplash.com/STIL)

Meskipun sensorimotor obsessions jarang diikuti kepercayaan dan sikap perfeksionis, sikap ini kadang memiliki peran yang menyebabkan obsesi. Sebagai contoh, seorang penderita terus-menerus terganggu karena noda pada kacamatanya dan ketidaksempurnaan lain dalam lingkungan sensoriknya.

Untuk menghadapi obsesi ini, penderita umumnya melakukan 'paksaan'. Kompulsi ini menjadi upaya untuk mendapatkan kepercayaan diri bahwa obsesi tersebut tidak akan merusak hidup dan nantinya akan hilang secara permanen. Contoh paksaan ini adalah

  • Pengalihan perhatian
  • Penghindaran
  • Penghitungan
  • Pengukuran
  • Pencarian kepastian dari orang lain
  • Pencarian gejala
  • Pengulangan

Tidak terbatas pada tujuh paksaan itu, masih banyak kompulsi yang dapat kamu lakukan apabila ingin melupakan sensasi tubuh itu.

Baca Juga: 8 Fakta OCD, Gangguan Mental yang Diderita Penyanyi Lauv

4. Penderita juga bisa atau pernah menghadapi bentuk OCD lainnya

Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Hentiilustrasi kepanikan (unsplash.com/Uday Mittal)

Bukti menunjukkan bahwa penderita dengan sensorimotor obsessions lebih mungkin mengalami bentuk dan varian yang lebih umum dari OCD, gangguan kecemasan umum, dan gangguan panik. Artinya, obsesi ini tidak terbatas pada OCD saja.

Umumnya, sensorimotor obsessions juga dihubungkan dengan obsesi lainnya, seperti kesehatan dan seksual. Mereka dengan obsesi kesehatan sering mengalami ketakutan terkait kesehatan tubuh, sedangkan mereka dengan obsesi seksual mencoba untuk mengecek tanda-tanda gairah ketika mereka berada dalam situasi yang memicu obsesi mereka. Obsesi ini tidak mencerminkan perasaan mereka yang sebenarnya, tetapi merupakan bentuk pikiran yang mengganggu dalam OCD.

5. Pengobatan sensorimotor obsessions

Sensorimotor Obsessions, Sensasi Berkedip Manual tanpa Hentiilustrasi meditasi (unsplash.com/S Migaj)

Tidak dapat dimungkiri bahwa sensorimotor obsessions mengganggu kehidupan. Untuk menghadapi hal ini, terdapat berbagai cara yang direkomendasikan, yaitu

  • Psikoedukasi

Pada dasarnya, psikoedukasi mengajarkan pasien bahwa kesadaran tersebut tidak akan menyakiti mereka. Dalam tahapan ini, akan dipelajari bahwa yang menyebabkan stres bukanlah kesadaran, melainkan kecemasan. Setelah kecemasan itu dihadapi, kesadaran ini dapat diatasi.

  • Paparan dan Pencegahan Respons

Paparan dan pencegahan respons (Exposure and response prevention) merupakan bentuk terapi kognitif perilaku. Melalui proses ini, pasien belajar untuk menghadapi obsesi tanpa merespons dengan kompulsi. 

  • Terapi Penerimaan dan Komitmen

Terapi ini umumnya digunakan bersamaan dengan paparan dan pencegahan respons. Pasien mempelajari bahwa pada akhirnya, pikiran hanyalah pikiran, mereka tidak perlu diikuti oleh sebuah tindakan. Alhasil, pasien mulai menerima kesadaran sebagai suatu hal yang tidak akan menyakiti mereka.

  • Kesadaran Penuh

Kesadaran penuh (mindfulness) diartikan sebagai 'seni memperhatikan sebuah pengalaman tanpa adanya kritik, penilaian, atau pembelaan'. Keadaan tenang ini berguna dan dapat dimanfaatkan bersamaan dengan paparan dan pencegahan respons. Kombinasi keduanya memberi dorongan kepada pasien untuk menghadapi kesadaran mereka tanpa kaitan perasaan dan emosi.

Selain meredakan stres dan kecemasan, mindfulness juga dapat digunakan untuk mengobati obsesi sensorik melalui proses yang disebut pemindaian tubuh (body scan). Melalui proses ini, pasien dapat bergerak dengan lemah lembut dari satu sensasi ke sensasi lainnya tanpa terjebak. Caranya adalah fokus tanpa adanya kecemasan, ketakutan, atau upaya aktif untuk memaksa pergeseran kesadaran.

Sensorimotor obsessions bukanlah sesuatu yang dapat diremehkan. Apabila ternyata kamu mengalami hal ini dan menyadarinya sekarang, kamu dapat mempraktikkan cara-cara yang sudah dicantumkan dalam artikel. Alternatifnya, kamu juga dapat mengunjungi profesional bidang ini.

Baca Juga: Apa itu OCD? Ini Fakta Unik dan Gejala Paling Umum yang Bisa Disadari

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya