5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologi

Jangan sekali-kali mencobanya

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata "judi" sebagai permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan. Terlepas dari risiko kehilangan uang, perjudian dapat berakibat buruk untuk kesehatan mental orang yang berjudi dan keluarganya.

Mengutip dari laman Parent Zone, judi merupakan salah satu bentuk adiksi tersembunyi karena orang yang bersangkutan dapat berjudi diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain, contohnya judi online. Permainan judi dalam bentuk apa pun sebaiknya dihindari karena bila tidak bisa mengontrol dapat berakibat fatal.

Lalu, apa imbas perjudian terhadap orang yang melakukan dan keluarganya? Berikut akan dijelaskan kenapa kita harus menghindarinya dari perspektif psikologi. 

1. Judi mempertinggi risiko kekerasan di dalam rumah tangga

5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologiilustrasi seorang wanita sedang menuduh pasangannya (pexels.com/Budgeron Bach)

Seseorang yang melakukan judi secara terus menerus berisiko untuk terlibat dalam masalah kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT) dan dapat mengalami perceraian. Merujuk dari laman Australian Gambling Research Centre, orang yang memiliki ketergantungan terhadap judi akan lebih sering menjadi korban atau pelaku KDRT dibandingkan dengan mereka yang tidak terlibat.

Seperti yang disebutkan di DV Connect, seorang laki-laki yang sebelumnya mempunyai riwayat pernah melakukan kekerasan terhadap istri dan kemudian berjudi, perilaku agresifnya menjadi semakin bertambah.

Sedangkan perempuan yang berjudi akan mengalami cercaan dan ancaman oleh suaminya. Judi pun digunakan sebagai alasan untuk melakukan kekerasan terhadap sang istri. 

2. Judi memicu depresi, gangguan kecemasan, dan bunuh diri 

5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologiilustrasi seseorang yang mengalami depresi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seseorang yang terlalu suka berjudi berisiko untuk mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan yang paling berbahaya adalah keinginan atau berpikir untuk bunuh diri. Dikutip dari Mental Health Foundation UK, kecanduan judi yang tidak segera diatasi dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan memiliki rasa percaya diri yang rendah, menjadi depresi, dan mudah cemas.  

Penelitian yang dilakukan di negara Inggris tahun 2019 dan hasilnya diterbitkan di jurnal Lancet Public Health 2021 mendapati bahwa faktor risiko untuk melakukan bunuh diri tinggi di kelompok anak muda usia 16-24 tahun yang kecanduan judi. Bentuk perjudian yang dilakukan oleh anak muda ini antara lain berupa kartu yang digosok dengan koin, lotre, dan taruhan online di acara olahraga

Baca Juga: 10 Momen Dapat Chat dari Admin Judi Online, Modusnya Ngeselin Banget

3. Anak yang orangtuanya berjudi mengalami kesulitan secara emosional

5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologiilustrasi anak yang mengalami trauma (pexels.com/Brett Sayles)

Orangtua yang kecanduan judi cenderung untuk tidak memperhatikan proses pertumbuhan sosial emosional anak. Hubungannya pun juga menjadi renggang karena mereka tidak bisa hadir di acara atau aktivitas anak, misalnya pentas di sekolah atau acara lomba olahraga.

Hubungan yang renggang dan tidak stabil ini perlahan-lahan mengakibatkan perubahan perilaku pada anak, misalnya jadi agresif dan sering cemas. Merangkum dari buku berjudul Behind the 8-Ball oleh Linda Berman dan Mary-Allen Siegel, contoh perilaku yang dapat muncul pada anak antara lain:

  • Mengalami kesulitan untuk mempercayai diri sendiri dan orang lain karena anak tersebut sering dibohongi. 
  • Mudah untuk membuat onar atau sebaliknya menginternalisasikan perasaan marah (menyimpan atau menyembunyikan perasaan marah). 
  • Sulit untuk mengendalikan diri saat frustrasi.
  • Kesulitan di lingkungan akademik.
  • Sulit untuk menjadi mandiri.
  • Merasa bersalah atau malu. 
  • Suka menyendiri atau sebaliknya tidak suka atau mau ditinggal sendirian.
  • Sering merasa ketakutan karena orangtua yang berjudi bisa terlibat masalah kriminal sehingga anak atau keluarga di rumah merasa tidak aman. Mereka juga cemas perihal stabilitas keuangan.

4. Meningkatkan risiko anak untuk berjudi saat dewasa nanti

5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologiilustrasi anak main di casino (unsplash.com/Erik Mclean)

Anak yang satu atau kedua orangtuanya suka berjudi dan sering menyaksikan aktivitas tersebut rentan mengikuti jejak itu kala dewasa nanti. Dilansir dari jurnal Applied Research in Quality of Life tahun 2022, proses sosialisasi judi ini meningkatkan peluang anak untuk terlibat dengan masalah yang sama di masa depan. 

Orangtua yang sering berjudi secara tidak langsung mengisyarakatkan kepada anak bahwa ini adalah sesuatu yang wajar. Laman Raising Children menambahkan, perilaku keluarga terhadap judi memengaruhi sikap anak terhadap perjudian.

Orangtua yang bertaruh saat menyaksikan pertandingan olahraga dan anak ada di ruangan yang sama, sebaiknya menjelaskan dan memberikan edukasi kepada anak tentang batasan dan bahayanya.   

5. Keluarga mengalami stres yang luar biasa

5 Alasan Kenapa Perjudian Harus Dihindari dari Perspektif Psikologiilustrasi anggota keluarga yang merasa stres dan panik (unsplash.com/ Ben White)

Masalah keuangan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh keluarga bila salah satu anggota keluarganya terlibat dengan perjudian. Dikejar oleh lintah darat dan mencuri uang dari salah satu anggota keluarga merupakan contoh masalah yang muncul akibat perjudian.

Disebutkan di dalam sebuah studi di Journal of  Behavioral Addiction tahun 2017, masalah keuangan merupakan tema yang paling sering diucapkan oleh keluarga yang salah satu anggotanya terlibat judi. Dari sini kemudian memicu masalah-masalah lain di dalam keluarga seperti pertikaian, ketidakpercayaan hingga kehilangan aset seperti rumah dan mobil.  

Ketakutan, stres, dan kecemasan merupakan akibat yang paling sering dialami oleh keluarga dari orang yang berjudi tersebut. Anak-anak juga mengalami kesulitan di lingkungan akademik dan bila tidak hati-hati dapat mengikuti jejak orang tuanya. Apabila memiliki anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda kecanduan judi, sebaiknya segera meminta bantuan kepada ahli perihal bagaimana mencegahnya.  

Baca Juga: 5 Efek Psikologis bila Diselingkuhi Pasangan, Bisa Jadi Depresi!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya