Serba-Serbi Kopi Decaf: Arti, Cara Membuat, dan Metode Terbaiknya

Tidak ada kopi decaf yang 100 persen bebas kafein

Minum kopi sudah menjadi budaya hidup masyarakat masa kini baik orang muda maupun tua. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa aktivitas belum bisa dimulai kalau belum minum secangkir kopi.

Keistimewaan kopi selain aromanya yang wangi adalah kandungan kafein di dalamnya. Kafein adalah senyawa yang berguna untuk membuat orang menjadi lebih energetik dan tidak cepat mengantuk.

Akan tetapi tidak semua orang dapat mengonsumsi minuman kopi karena alasan kesehatan, contohnya insomnia. Bila ingin tetap minum kopi disarankan untuk mengonsumsi kopi decaf. Nah, seberapa dalam pengetahuanmu akan kopi decaf dan bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasannya berikut ini. 

1. Mengenal terciptanya kopi decaf

Serba-Serbi Kopi Decaf: Arti, Cara Membuat, dan Metode Terbaiknyailustrasi tanaman kopi sebelum diproses (pixabay.com/Daniel Ramirez)

Terciptanya biji kopi decaf karena sebuah peristiwa yang tidak disengaja. Merangkum dari laman BBC, pada tahun 1903, biji kopi yang sedang dalam proses transit terendam oleh air laut dan menyebabkan kandungan kafeinnya berkurang tetapi aroma dari biji kopi tersebut tetap ada.  

Seorang ilmuwan dari Jerman bernama Ludwig Roselius kemudian melakukan percobaan untuk memperoleh hasil yang sama. Ia menguapi biji kopi dengan berbagai macam asam sebelum akhirnya menggunakan benzena untuk menghilangkan kafein. Lewat proses ini, kopi decaf tercipta. 

2. Menghilangkan kafein dengan metode pelarut secara langsung

Serba-Serbi Kopi Decaf: Arti, Cara Membuat, dan Metode Terbaiknyailustrasi peneliti menyiapkan larutan kimia (unsplash.com/Bee Naturalles)

Cara pertama untuk membuat kopi decaf adalah dengan menggunakan pelarut. Biji kopi pertama-tama diuapi selama 30 menit agar pori-porinya terbuka. Setelah itu, biji direndam dengan pelarut kurang lebih selama 10 jam, lalu disaring. Biji kopi kemudian diuapi atau dikukus lagi untuk menghilangkan sisa-sisa pelarut. Jenis pelarut yang digunakan antara lain methylene chloride atau ethyl acetate

Dilansir dari laman Coffee Confidential, pelarut ethyl acetate dinilai lebih aman dan alami dibandingkan dengan methylene chloride. Alasannya senyawa ethyl acetate terdapat secara alami di buah-buahan seperti apel dan blackberry. Kopi decaf yang diproses melalui senyawa ini sering diberi label naturally decaffeinated

Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman dengan Kandungan Kafein Selain Kopi

3. Menghilangkan kafein dengan metode secara tidak langsung 

Serba-Serbi Kopi Decaf: Arti, Cara Membuat, dan Metode Terbaiknyailustrasi penggilingan kopi (unsplash.com/Yanapi Senaud)

Cara kedua adalah dengan menghilangkan kafein secara tidak langsung atau disebut indirect solvent. Metode ini masih menggunakan pelarut, tetapi cara pengerjaannya sedikit berbeda. Biji kopi direndam di air yang hampir mendidih selama beberapa jam. Biji tersebut lalu dicuci dengan pelarut methylene chloride atau ethyl acetate selama 10 jam. 

Biji kopi yang sudah dicuci dengan pelarut kemudian dipanaskan agar sisa senyawa larutan dan kafein menguap. Kemudian biji kopi direndam lagi dengan cairan agar minyak dari kopi dan elemen-elemen rasa bisa terserap. Menurut laman coffee confidential, proses ini terkenal di negara Jerman yang terkenal dengan nama KVW (Kaffee Veredelugs Werk) method atau European method

4. Swiss water process

https://www.youtube.com/embed/tAEQ4G-1jTQ

Cara ketiga adalah Swiss water process. Ini adalah proses decaf kopi yang menggunakan air. Proses ini membutuhkan durasi waktu yang lama yaitu sekitar 10 jam dan menggunakan tabung mesin yang jumlahnya 8 hingga 10 tabung. Setiap tabung berisi biji kopi dengan tahap decaffeinated yang berbeda-beda. 

Dirangkum dari laman Scientific American, proses Swiss water process kurang lebih seperti di bawah ini:

  1. Campuran air dan ekstrak biji kopi yang sudah dikurangi kadar kafeinnya disirkulasikan di antara biji kopi. 
  2. Setelah beberapa saat, tabung yang sudah terekspos oleh cairan yang kadar kafeinnya rendah diisolasikan kemudian dikosongkan.  
  3. Biji kopi decaf ini kemudian dibilas dan dikeringkan. 
  4. Tabung yang berisi biji kopi segar yang berwarna hijau kemudian dialirkan.
  5. Ekstrak kafein yang keluar dari tabung yang berisi biji kopi segar kemudian dituangkan ke tumpukan arang. Tumpukan arang ini akan menyerap kafein tanpa menghilangkan aroma yang lain. 

5. Supercritical carbon dioxide decaffeination

Serba-Serbi Kopi Decaf: Arti, Cara Membuat, dan Metode Terbaiknyailustrasi kemasan kopi decaf (unsplash.com/Sangga Rima Roman Selia)

Cara keempat adalah dengan supercritical carbon dioxide decaffeination. Metode ini berasal dari Jerman. Proses ini membutuhkan gas yang sudah dipanaskan dan kemudian diberikan banyak tekanan. Hasil gas ini kemudian dipakai untuk memisahkan kafein dari biji kopi. 

Laman Go Ask Alice Columbia University menjelaskan bahwa untuk disebut kopi decaf, maka kopi tersebut sudah membuang atau melepas 97 persen kadar kafeinnya. Namun perlu diketahui juga, bahwa tidak ada kopi decaf yang sepenuhnya caffeine-free.

Perihal metode mana yang lebih baik, merangkum dari berbagai sumber, metode Swiss water process dan supercritical carbon dioxide decaffeination dinilai lebih aman karena tidak menggunakan pelarut kimia. Apabila hendak membeli produk kopi decaf sebaiknya memeriksa label pada kemasan kopi dengan teliti.

Baca Juga: Kesehatan Terancam, Ini 5 Hal Buruk Saat Konsumsi Kafein Berlebihan!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya