Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda Menarik

Satu langkah untuk menyelamatkan bumi!

Surabaya, IDN Times - Keresahan tentang limbah plastik bisa membuat seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu. Itulah yang dilakukan oleh Verena Lindra, founder Waste Recycling Project (WARP). Didirikan sejak 2018, WARP secara konsisten mengubah limbah plastik menjadi berbagai benda menarik yang punya nilai jual tinggi.

Verena Lindra membagikan pengetahuannya lewat diskusi bertajuk "Plastic Transformation" yang dihelat oleh Wisma Jerman Surabaya pada Sabtu (14/3). Tak hanya itu, Verena juga memberikan tutorial cara membuat hexagon coasters dari tutup botol plastik. Seperti apa keseruannya?

1. Berawal dari keresahan melihat lingkungan yang tercemar plastik

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikVerena menunjukkan oven yang ia gunakan untuk melelehkan plastik (IDN Times/Nena Zakiah)

Keresahan Verena Lindra soal limbah plastik telah berlangsung lama. Ia merasa tergerak setiap membaca berita soal lingkungan yang tercemar oleh sampah, khususnya sampah plastik.

Atau sungai yang telah dibersihkan, seminggu kemudian dipenuhi sampah kembali. Belum lagi, banyaknya hewan yang terdampar dan perutnya berisi plastik.

"Dari situ saya mulai mikir, kalau plastik bertahan ratusan tahun, bagaimana jadinya dunia ini untuk anak saya nanti? Akhirnya, saya mulai riset dan bergabung dengan komunitas Precious Plastic, lalu belajar di sana," buka Verena Lindra.

Setelah belajar lebih dalam tentang daur ulang limbah plastik, Verena memberanikan diri untuk launching Waste Recycling Project (WARP). Sedari awal, Verena tidak ingin membuat WARP sebagai bisnis. Akhirnya, ia memilih fokus untuk memberi edukasi tentang pengolahan limbah plastik pada masyarakat umum.

2. Ia mengakui, gaya hidup tanpa plastik sangat sulit dilakukan di zaman sekarang

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikVerena berbagi pengetahuan pada peserta diskusi di Wisma Jerman, Sabtu (14/3) lalu (IDN Times/Nena Zakiah)

Seperti yang kita ketahui, sampah plastik sulit terurai dan bisa bertahan hingga ratusan tahun. Padahal, lahan yang kita punya untuk menampung sampah terbatas. Imbasnya, lahan tidak semakin luas, tetapi sampah terus bertambah dan akhirnya menumpuk. Verena pun mengakui kalau gaya hidup tanpa plastik itu sulit dilakukan di era sekarang. 

"Ada hal-hal yang tidak bisa dihindari dibungkus oleh plastik atau memiliki kemasan plastik. Sebagai pembeli atau konsumen, kita harus bijak dalam membeli supaya tidak menghasilkan banyak sampah plastik. Dan kita harus lebih bertanggung jawab saat membuangnya," ucap ibu dari dua ini.

Jika kita tidak mengurangi konsumsi dan sampahnya tidak dimanajemen dengan baik, otomatis sampah yang dihasilkan akan semakin menumpuk. Apabila kondisi ini berlangsung terus-menerus, bisa jadi 50-100 tahun ke depan kita akan tinggal di tengah-tengah sampah. Tentunya, ini tidak diharapkan terjadi pada kita, kan?

3. Sebelum mulai mendaur ulang, ketahui kode plastik terlebih dahulu

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikVerena menjelaskan kalau plastik memiliki tujuh kode dan memiliki cara daur ulang yang berbeda-beda (IDN Times/Nena Zakiah)

Plastik tak bisa didaur ulang sembarangan. Perhatikan dulu kode yang ada di kemasan plastik. Kode ini terdiri dari angka 1-7. Angka 1 menandakan plastik terbuat dari PET (Poly Ethylene Terephthalate), angka 2 adalah HDPE (High Density Polyethylene), angka 3 adalah PVC (Polyvinyl Chloride) dan angka 4 ialah LDPE (Low Density Polyethylene).

Sementara, angka 5 adalah PP (Polypropylene), angka 6 ialah PS (Polystyrene) dan angka 7 adalah Other, yang berarti plastik ini dibuat dari banyak bahan kimia, sehingga sulit dilacak. Verena menyarankan agar kita mempelajari karakteristik kode plastik dan tidak sembarangan dalam melelehkan limbah plastik.

"Plastik yang dikumpulkan harus dikategorikan berdasarkan jenisnya dan dicuci. Kalau harus dicacah, ya dicacah. Kalau tidak, bisa langsung dilebur dalam suhu panas lalu dicetak. Biasanya, plastik yang kami proses dan olah itu memiliki kode 2, 4 dan 5," jelas Verena.

Baca Juga: Yuk, Buktikan Cinta Bumi dengan Pakai 5 Produk Pengganti Plastik Ini!

4. Ia pun mengajarkan cara membuat hexagon coasters kepada peserta diskusi

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikUntuk membuat heksagon, membutuhkan 50 gram tutup botol (IDN Times/Nena Zakiah)

Tidak hanya menyampaikan materi, Verena juga mengajak peserta diskusi untuk membuat hexagon coasters. Ini adalah benda bersegi enam yang bisa digunakan sebagai tatakan gelas maupun alas meja.

Hexagon coasters dibuat dari tutup botol plastik dengan kode angka 2. Tutup botol harus memiliki berat 50 gram, tidak boleh kurang.

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikLalu, botol plastik dimasukkan ke dalam oven (IDN Times/Nena Zakiah)

Pilih warna tutup botol sesuai yang diinginkan, lalu timbang di atas wadah berbahan logam. Setelahnya, masukkan ke dalam oven untuk dipanaskan.

Agar tidak toksik, temperatur yang direkomendasikan adalah 270°C. Kurang dari itu, tutup botol tidak bisa meleleh dan lebih dari 270°C akan menghasilkan bahan kimia yang beracun.

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikSetelah leleh, plastik harus diaduk dengan cepat (IDN Times/Nena Zakiah)

Setelah plastik meleleh, ambil wadah logam dan aduk dengan spatula kayu. Proses ini harus dilakukan dengan cepat. Jika tidak, plastik akan mengeras dan mendingin karena terkena udara. Lalu, masukkan kembali ke dalam oven untuk dilelehkan kembali.

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikLalu, plastik yang sudah meleleh dibentuk di cetakan besi (IDN Times/Nena Zakiah)
Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikSetelahnya, tekan dengan alat dan eratkan dengan mur dan baut (IDN Times/Nena Zakiah)

Setelah tutup botol plastik meleleh menjadi seperti karamel yang lengket, segera angkat dan taruh ke cetakan besi untuk dibentuk. Mengaduk dan memindahkan tutup botol yang telah meleleh harus cepat agar tidak mengeras. Selanjutnya, tekan dengan lempengan besi yang ditaruh di atasnya serta eratkan dengan mur dan baut.

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikHasil daur ulang limbah plastik yang dibuat oleh Waste Recycling Project (IDN Times/Nena Zakiah)

Lalu, kamu perlu menunggu beberapa saat agar hexagon coasters mendingin dan terbentuk. Setelahnya, potong bagian pinggir yang tidak rapi dengan cutter.

Kamu juga bisa menghaluskan permukaannya untuk membuatnya lebih mulus. Menurut Verena, hexagon coasters dan anting-anting adalah benda yang paling banyak terjual.

5. Dalam 1-2 tahun mendatang, Verena ingin membuat learning center untuk mengedukasi banyak orang

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikBuku catatan dan anting-anting adalah item yang cukup laris terjual (IDN Times/Nena Zakiah)

Verena mengaku tujuan utamanya mendirikan Waste Recycling Project (WARP) tidak untuk ranah komersial, tetapi edukasi. Dalam satu bulan, setidaknya ia dan timnya mengadakan dua kali workshop pengolahan limbah plastik. Ia sengaja membatasi hanya dua workshop per bulan agar tidak mengganggu produksi daur ulang limbah di rumahnya.

"Kami sekarang sedang dalam proses mendirikan learning center. Harapannya, 1-2 tahun mendatang bisa digunakan untuk mengajak komunitas untuk belajar, sharing dan beraktivitas bersama. At least, supaya masyarakat lebih aware dengan kehidupan yang eco-friendly," harap Verena.

Tertarik untuk memulai daur ulang limbah plastik? Verena memberikan saran penting, yakni melakukan riset sedalam mungkin.

Jika kamu merasa clueless, Verena dan timnya dengan senang hati memberikan masukan dan arahan. Kamu bisa mengunjungi Instagram @warp.sby untuk informasi lebih lanjut!

Waste Recycling Project: Manfaatkan Limbah Plastik jadi Benda MenarikHasil daur ulang ini dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp385 ribu (IDN Times/Nena Zakiah)

Baca Juga: Arti 7 Kode Daur Ulang pada Kemasan Plastik, Kamu Sudah Hafal Belum?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya