5 Fakta Mengenai Iradiasi Pangan dan Dampaknya Bagi Makanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Radiasi pangan merupakan terobosan para peneliti untuk mendapatkan kualitas pangan yang baik.Penelitian iradiasi pangan ini sudah dilakukan sejak tahun 1968.Kebutuhan makanan yang meningkat membuat prosesnya menjadi lama. Saat waktu pendistribusian tersebut memungkinkan tumbuhnya mikroba yang ada pada makanan .Untuk itu, diciptakan sistem iradiasi agar kualitas makanan tetap terjaga.
Saat sistem radiasi, timbul pertanyaan mengenai dampaknya bagi makanan. Radiasi yang dipancarkan dalam proses ini harus dipastikan aman bagi makanan. Faktor kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam perkembangan teknologi. Radiasi ini dituntut agar tidak menumbuhkan toksin baru, mikroba khusus dan menyebabkan masalah gizi.Untuk itu, harus kita simak penjelasan mengenai iradiasi pangan ini.
Inilah 5 Fakta mengenai iradiasi pangan dan dampaknya bagi makanan menurut para ahli.
1. Memiliki proses yang hampir sama dengan pasteurisasi dan sterilisasi
Proses iradiasi pangan memiliki proses yang sama dengan pasteurisasi atau sterilisasi, hanya saja kelebihan pada proses iradiasi ini terletak pada tidak berubahnya temperatur yang ada pada makanan.Proses ini hanya memberikan energi dengan dosis yang dibutuhkan dengan mengeleminasi berbagai mikrobiologis dan toksin yang tumbuh pada makanan. Iradiasi memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi aman dan steril dari mikroba berbahaya
2. Menggunakan radiasi sinar gamma, sinar X dan berkas elektron
Penggunaan radiasi yang digunakan dalam proses ini dijamin aman. Sinar gamma sudah biasa digunakan dalam proses sterilisasi alat dan bahan medis, produk konsumsi rumah tangga dan mengobati kanker.Untuk sinar X telah lama digunakan dalam bidang industri dan kedokteran.Iradiasi pun menggunakan berkas elektron yang memiliki aliran tinggi dan selanjutnya akan diaplikasikan pada makanan
3. Pemberian dosis yang aman sesuai kebutuhan
Editor’s picks
Sistem Iradiasi memiliki ketentuan dosis yang berbeda-beda. Penggunaan dosis rendah digunakan pada proses pematangan buah, membasmi serangga dan hama. Untuk dosis sedang mengeleminasi bakteri patogen. Sedangkan dosis tinggi digunakan untuk keperluan sterilisasi bahan makanan untuk kebutuhan khusus.
Baca Juga: Benarkah Microwave Bisa Membunuh Bakteri pada Makanan? Ini 7 Faktanya!
4. Mengeleminasi mikroba patogen dan mengendalikan serangga.
Iradiasi menyerang mikroba patogen yang selalu aktif dalan makanan. Salmonella dan Escherichia coli tidak akan tumbuh dalam makanan.Selain itu, proses ini juga dapat membunuh serangga yang terdapat pada buah dan sayuran. Penyebab kebusukan dan pematangan buah akan dapat dikendalikan, sehingga kualitas makanan akan terjaga dan baik untuk dikonsumsi.
5. Diproses dengan baik sehingga makanan tidak bersifat radioaktif dan aman
Dalam iradiasi, proses penyinaran makanan tidak dilakukan dengan dosis sembarang. Ada takaran yang diberikan per satuan produk. Meskipun dalam proses menggunakan radiasi, makanan tidak akan bersifat radioaktif .Iradiasi pangan tidak akan menyebabkan bertambahnya jumlah radioaktivitas yang ada dalam makanan.Makanan yang kita konsumsi dipastikan akan tetap aman.
Baca Juga: 9 Makanan Beku yang Selalu Dibeli Ahli Gizi, Bisa untuk Stok Bulanan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.