5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udara

Sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi

Belakangan ini publik ramai memperbincangkan chemtrails atau jejak pesawat di udara. Banyak yang beranggapan bahwa chemtrails mengandung racun dan virus yang sengaja disebarkan oleh pemerintah atau kelompok-kelompok tertentu.

Anggapan tersebut telah tumbuh menjadi teori konspirasi yang sampai saat ini diperdebatkan oleh publik. Lalu, apa itu sebenarnya chemtrails? Bagaimana sejarahnya hingga bisa menjadi teori konspirasi? Yuk, simak fakta ilmiahnya di bawah ini!

1. Apa itu chemtrails?

5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udarailustrasi chemtrails (pexels.com/NAUSHIL ANSARI)

Chemtrails sebenarnya adalah gabungan kata dari chemical dan trails yang berarti jejak kimia. Dilansir Scientific American, chemtrails merujuk pada condensation trails atau contrails yang merupakan zat kimia buangan dari sebuah pesawat terbang.

Namun, banyak yang beranggapan bahwa zat kimia yang terkandung dalam chemtrails adalah zat berbahaya, seperti racun atau virus. Mereka meyakini bahwa jejak pesawat tersebut merupakan agenda rahasia pemerintah atau kelompok tertentu.

Akan tetapi, anggapan itu masih jadi perdebatan publik. Sampai saat ini, fenomena chemtrails masuk ke dalam daftar teori konspirasi yang tak kunjung menemukan titik terang.

2. Awal mula chemtrails jadi teori konspirasi

5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udarailustrasi chemtrails (pexels.com/Oleg Magni)

Dilansir Gizmodo, chemtrails menjadi teori konspirasi di internet pada tahun 1990-an. Teori konspirasi ini diduga berasal dari sebuah makalah yang diterbitkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS) pada tahun 1996 yang berjudul "Weather as a Force Multiplier" atau "Cuaca sebagai Pengganda Angkatan Udara".

Pada saat itu, sekelompok peneliti militer yang membuat makalah berspekulasi tentang bagaimana jika mereka membuat cuaca sebagai alat tempur AU di masa yang akan datang. Hal tersebut membuat publik salah paham dan menarik kesimpulan bahwa pemerintah melalui AU memiliki agenda rahasia untuk mengubah atmosfer Bumi dan ras manusia.

Sejak itulah teori konspirasi chemtrails merebak. Beberapa orang percaya jika zat kimia buangan yang dilepaskan oleh pesawat terbang mengandung senyawa tertentu yang bisa membahayakan alam dan makhluk hidup di sekitarnya.

Baca Juga: Ini Alasan Ilmiah Tubuhmu Gak Siap Menghadapi Hari Senin

3. Tidak ada bukti kuat jika chemtrails mengandung racun atau virus

5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udarailustrasi chemtrails (pexels.com/Pawel Fijalkowski)

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dunia, tidak ada bukti kuat jika chemtrails mengandung racun atau virus yang sengaja disebarkan lewat udara. Seperti yang dilaporkan oleh 77 ilmuwan meteorologi dalam Journal of Environmental Research Letters tahun 2016, sebanyak 76 ilmuwan mengatakan tidak, sedangkan 1 orang lagi menaruh curiga.

Akan tetapi, suara 1 ilmuwan tersebut jelas kalah dengan 76 orang lainnya. Hingga saat ini belum ada bukti kuat untuk menunjukkan jika chemtrails mengandung racun atau virus yang biasa merugikan alam dan makhluk hidup di sekitarnya.

4. Penjelasan tentang penyakit yang kerap dikaitkan dengan chemtrails

5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udarailustrasi seseorang yang terkena penyakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komunitas penganut teori chemtrails percaya bahwa zat kimia yang dikeluarkan oleh pesawat terbang di udara mengandung senyawa yang bisa membuat orang sakit jika terpapar. Penyakit yang sering dikaitkan dengan chemtrails adalah penyakit yang menyerang pernapasan.

Namun faktanya, ketika awal-awal teori konspirasi chemtrails booming, gangguan pernapasan merupakan penyakit yang umum terjadi di Amerika Serikat. Poynter melansir bahwa chemtrails tak ada kaitannya dengan penyakit pernapasan ataupun virus yang menyerang paru-paru manusia.

5. Formasi chemtrails yang sebenarnya

5 Fakta Ilmiah Chemtrails, Jejak yang Ditinggalkan Pesawat di Udarailustrasi chemtrails (pexels.com/Dylan)

Dilansir laman resmi Government UK (pemerintahan Inggris), chemtrails sebenarnya adalah contrails yang disusun oleh uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon yang tidak terbakar, oksida nitrogen, dan partikel jelaga yang tak berbahaya. Semua zat tersebut akan tampak seperti awan ketika dikeluarkan oleh pesawat terbang.

Ini lantaran emisi dari mesin pesawat bertemu dengan udara pada temperatur yang lebih rendah. Sederhananya, awan contrails terbentuk ketika udara hangat di atmosfer bertemu dengan udara gas buangan mesin pesawat. Alhasil, gas buangan tersebut menjadi beku di udara dan terlihat seperti awan yang keluar dari pesawat terbang.

Kendati demikian, hingga saat ini teori konspirasi chemtrails masih populer di kalangan masyarakat. Masih banyak yang percaya bahwa jejak pesawat tersebut mengandung zat kimia berbahaya. Padahal, sejumlah penelitian sudah menjelaskan jika tak ada bukti kuat yang menunjukkan kebenaran teori konspirasi chemtrails.

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Sinyal dan Koneksi Lemot saat Hujan

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya