5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para Ilmuwan

Apakah ada kehidupan di sana?

Mars sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak milenium yang lalu. Masyarakat Sumeria Kuno menganggap planet ini sebagai Nergal, representasi dari dewa perang dan wabah. Sementara masyarakat China Kuno punya panggilan ke Mars, yaitu Bintang Api. 

Sekitar abad ke-17, Mars mulai menjadi bahan diskusi serius di kalangan astronom. Saat itu teleskop optik sudah dikembangkan untuk pengamatan langit. Salah satu astronom, Christian Huygens, membuat peta dataran Mars pertama. "Apakah kanal tersebut adalah konstruksi oleh alien?" atau "Apakah ada alien di Mars?" adalah dua dari sekian pertanyaan yang sudah ada sejak saat itu. 

Walau sudah beberapa abad berlalu, masih banyak pertanyaan dan misteri seputar planet Mars. Berikut ini di antaranya. 

1. Apakah ada gunung meletus di Mars?

5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para IlmuwanErupsi Gunung Redoubt di Alaska, 2009 (dok. NASA)

Planet seperti Bumi memiliki massa dan ukuran yang cukup untuk membuat lapisan mantelnya meleleh menjadi lautan magma. Cairan panas ini kemudian membuat goyangan teknonik di lempeng permukaan dan bertanggung jawab atas letusan gunung api.

Di sini, peneliti mengira bahwa planet seukuran Mars sangat mungkin untuk memiliki kondisi yang sama. Namun, setelah mengirim puluhan robot lengkap dengan instrumen canggih, peneliti masih belum bisa memastikan bahwa planet Mars, setidaknya dulu, punya gunung api.

Walaupun begitu, penelitian yang dipublikasikan tahun ini oleh NASA mensugestikan bahwa planet ini dulu pernah memiliki gunung api. Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, terjadi letusan gunung berkepanjangan selama ratusan juta tahun. Gunung api Mars terus menerus memuntahkan debu vulkanik dan larva selama ratusan juta tahun tanpa henti.

Bagaimana cara peneliti mengetahui hal ini? Ketika suatu gunung api meletus secara dahsyat, ia akan kehilangan bentuknya dan meninggalkan kawah yang biasa disebut kaldera.

Salah satu kawah yang ada di Mars adalah kaldera dari gunung api tersebut. Sebelumnya, dipercaya secara umum bahwa kawah-kawah tersebut adalah hasil hantaman meteor. Namun peneliti menemukan bukti baru bahwa kontur tersebut tidak biasa dan tidak mungkin diakibatkan oleh meteor.

2. Apakah di Mars terjadi gempa (marsquake)?

5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para Ilmuwanilustrasi wahana InSight Lander di permukaan Mars (dok. NASA)

Kebanyakan gempa di Bumi terjadi akibat gesekan lempeng tektonik dan Mars tidak memiliki struktur tersebut di lapisannya. Namun ternyata, ilmuwan percaya bahwa di sana juga ada gempa atau yang disebut sebagai marsquake. Kebanyakan diakibatkan gejala-gejala vulkanik skala kecil.

Robot generasi pertama yang dikirim ke Mars seperti Viking 2 memiliki seismograf untuk mendeteksi gempa. Namun satu dan lain hal--termasuk angin Mars--menyebabkan hasilnya belum begitu meyakinkan.

Setelahnya, diluncurkanlah InSight Lander. Ini merupakan salah satu robot terbaru yang dikirim oleh NASA ke Mars. Keunikan lander ini adalah dilengkapi dengan seismograf yang tertancap ke tanah dan ditutupi kubah untuk melindunginya dari getaran angin.

Sejak pendaratannya di planet Merah, InSight sudah mendeteksi ratusan getaran. Empat di antaranya memiliki kekuatan di atas 3 SR, yang mana ini tergolong cukup besar. Data gempa ini akan peneliti gunakan untuk meneliti lapisan mantel dan inti planet merah.

Baca Juga: Begini Rasanya Tinggal di Planet Mars, Apa Mungkin Manusia Bertahan?

3. Ke mana air di Mars pergi?

5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para Ilmuwanilustrasi air di permuakaan Mars purba (sciencenews.org)

Peneliti yakin bahwa miliaran tahun lalu di atas permukaan Mars pernah dialiri oleh air yang berupa benda cair. Salah satu petunjuk yang peneliti gunakan adalah adanya fitur geografi mirip sungai, salah satunya Osuga Valles, Mars. Walau sebagian kelompok peneliti yakin bahwa bentuk aliran tersebut juga bisa disebabkan oleh gelinding kerikil, hipotesis Mars purba memiliki air diterima secara luas di kalangan peneliti.

Peneliti NASA di tahun 2016 mengungkapkan bahwa air yang pernah dimiliki planet itu lebih banyak daripada air laut di samudera Artik. Tidak tanggung-tanggung, laut Mars purba bahkan bisa menutupi setengah permukaan daratannya. Namun kenapa Mars yang sekarang begitu tandus? Ada beberapa spekulasi yang didukung oleh bukti ilmiah masing-masing.

Pertama, air di planet itu mungkin saja menguap ke luar angkasa. Mars purba memiliki medan magnet yang menjadi proteksi planet dari radiasi Matahari. Ketika medan magnet hilang karena aktivitas inti planet, proteksi tersebut pun juga hilang. Hal ini membuat atmosfer Mars menjadi tipis dan mudah ditiup oleh angin Matahari. Atmosfer pun terembus ke luar beserta dengan air di permukaan planet.

Jawaban lainnya bukan berupa kontra argumen pertama, melainkan sebagai pelengkap. Jadi, ketika air menguap bersama atmosfer yang menipis, sebagian lainnya merembes ke ke dalam tanah dan bebatuan. Peneliti memodelkan mulai dari 30-99 persen dari air Mars yang pernah mengalir, menghilang dari permukaan dengan cara ini.

4. Seperti apa atmosfer Mars di masa lalu?

5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para IlmuwanPermukaan Mars yang dipotret wahana Viking 1 pada tahun 1976 (dok. NASA)

Planet memiliki evolusi. Mulai dari permukaan datarannya, interior sampai iklimnya. Atmosfer Mars yang sekarang jauh berbeda dengan yang dulu. Atmosfer Mars yang dulu cukup tebal untuk menjaga temperatur yang stabil dan mempertahankan bentuk air cair.

Miliaran tahun lalu, Mars kehilangan medan magnet yang membuatnya kehilangan proteksi dari angin Matahari. Fenomena ini kemudian perlahan menyapu atmosfer Mars sehingga partikel-partikel penyusun dan airnya terlontar ke luar angkasa.

Hal ini membuat atmosfer Mars menjadi tipis dan kehilangan tekanan yang memadai. Temperatur yang stabil sulit dicapai di atmosfer yang tipis. Terlalu panas di siang hari dan terlalu dingin di malam hari.

5. Apakah ada kehidupan di Mars?

5 Misteri Terbesar Planet Mars, Menjadi Pertanyaan Para Ilmuwangambar mikroskopo dari "fosil" pernah dikira sisa makhluk hidup di Mars (dok. NASA)

Ketika kita membicarakan tentang makhluk hidup di luar Bumi, ada dua macam makhluk hidup yang dimaksud. Pertama, adalah peradaban cerdas layaknya manusia. Makhluk hidup di sini sudah bisa menggunakan teknologi dan mengeksploitasi sumber energi yang tersedia. Kedua adalah organisme sederhana seperti bakteri atau organisme bersel tunggal.

Dulu, pernah ada dugaan adanya alien Mars (biasa disebut Martian) yang membangun kanal raksasa di sana dan menyatakan perang dengan Bumi. Namun semua itu dibantah seiring teleskop optik dan satelit Mars yang dapat menangkap gambar di permukaan planet tersebut secara lebih jelas.

Pertanyaan yang tersisa adalah apakah ada organisme sederhana bersel tunggal yang tinggal di sela-sela batuan Mars. Semua robot khususnya rover yang dibawa ke Mars memiliki misi menjawab pertanyaan ini. Masing-masing dari mereka pun dilengkapi instrumen canggih untuk mengecek keberadaan bakteri.

Namun setelah dekade pengeksplorasian ini membawa peneliti ke kesimpulan yang 50:50. Peneliti masih belum cukup bukti untuk memastikan bahwa ada kehidupan di tanah tandus Mars, tapi juga masih kekurangan bukti untuk memastikan di sana tidak ada kehidupan. Dalam sains memang dibutuhkan bukti untuk membuktikan kedua hipotesis tersebut. Ketiadaan bukti bukan berarti tidak ada.

Pada akhirnya, upaya pencarian ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang menjawab pertanyaan yang sudah ada. Dekade lamanya, bahkan berabad lamanya, keberadaan alien tetap menjadi pertanyaan terbesar yang manusia punya, entah di Mars, planet lain, bahkan galaksi lain.

Baca Juga: Unik, 8 Tempat di Mars Ini Bisa Dipertimbangkan Jadi Wisata Masa Depan

Rian Ramadhan Photo Writer Rian Ramadhan

Mahasiswa Fisika yang sering menulis seputar Astronomi, Sains, dan Teknologi. Tulisan lainnya bisa diakses di warstek.com/author/rian-rmdhan dan medium.com/@kucianggadang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya