3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih Baik

Kalau naik pesawat, ucapkanlah terima kasih kepada NASA ya

Setiap penerbangan yang kita kenal saat ini, dapat terwujud melalui teknologi yang dikembangkan oleh NASA, mulai dari bentuk pesawat hingga sistem lalu lintas penerbangan yang menavigasi pesawat untuk tiba di tempat tujuan. Kita mungkin belum merasakan terbang ke Bulan, tapi kita telah menikmati beberapa dekade penelitian penerbangan oleh NASA.

Tujuan utama Direktorat Misi Penelitian Aeronautika NASA adalah untuk mewujudkan transportasi udara yang lebih baik bagi semua orang, bukan hanya demi pilot pesawat tempur maupun astronot pesawat ulang-alik.

Guna mencapai tujuan misi, NASA telah melakukan berbagai proyek penelitian jangka panjang untuk membuat pesawat generasi berikutnya. Tidak hanya membatasi diri pada terobosan desain eksperimental pada pesawat, badan antariksa ini juga terus berusaha menyempurnakan pesawat yang telah ada agar lebih aman, lebih ramah lingkungan, dan jauh lebih cepat. 

Sejarah eksperimen penerbangan NASA

3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih BaikNASA/The Boeing Company

Sejarah penerbangan NASA dimulai lebih dari satu abad yang lalu, ketika Komite Penasihat Aeronautika Nasional A.S. (NACA), dibentuk pada tahun 1915. Saat itu NACA melakukan eksperimen bentuk sayap pesawat, dan membuat terowongan angin pertama sekaligus membantu mengembangkan X-1 , pesawat pertama yang menembus kecepatan suara.

Ketika pertama kali dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1958, NASA memperoleh semua penelitian penerbangan yang dilakukan oleh NACA, tepat pada era lepas landas transportasi massal udara.

Salah satu proyek penerbangan pertama NASA adalah penelitian pesawat X-15 yang berkekuatan roket, awal dari serangkaian jangka panjang eksperimen X-planes yang terus berlanjut hingga hari ini. X-15 berhasil memecahkan rekor kecepatan dan ketinggian, serta menyediakan data yang mendukung penerbangan antariksa.

Perkembangan selanjutnya menetes ke setiap aspek penerbangan saat ini. Kerangka utama pesawat yang terbuat dari material-material komposit telah membuat pesawat seperti Boeing 787 dan Airbus A350 menjadi lebih kuat dan lebih ringan.

Sayap tambahan menghemat bahan bakar dengan membantu pesawat untuk terbang secara lebih efisien, dan sistem visi sintetis memungkinkan para pilot untuk lebih aman dalam menerbangkan pesawat karena memberikan informasi tentang lingkungan di sekitar mereka.

Dilansir dari cnet.com, inilah tiga eksperimen NASA untuk menguasai langit biru.

1. Penerbangan supersonik

3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih BaikNASA/Lockheed Martin

Selama hampir tiga dasawarsa, Concorde, satu-satunya pesawat terbang supersonik yang melayani transportasi udara, menyediakan perjalanan udara paling eksklusif dan tercepat. Meskipun, suara mesin memekakkan telinga saat lepas landas, pesawat penumpang supersonik ini hanya mengeluarkan emisi di altitude tinggi (sekitar 56.000 kaki), dan sangat mahal untuk dioperasikan.

Beberapa regulasi juga membatasi atau melarang ledakan sonik di landasan. Concorde secara permanen dilarang beroperasi pada tahun 2003, tetapi NASA terus berupaya untuk mengurangi efek ledakan sonik yang sangat mengganggu dan merusak.

Pada bulan April tahun ini, NASA mengumumkan kemitraan dengan Lockheed Martin untuk membuat sebuah pesawat yang diuji coba menggunakan teknologi “ledakan rendah sonik”, dan dijadwalkan untuk memulai penerbangan komersial pertama pada tahun 2021.

Keduanya membuat pernyataan bahwa Low-Boom Flight Demonstrator, atau LBFD atau X-59 QueSST, akan menghasilkan ledakan sonik yang hanya terdengar seperti ketika kita menutup pintu mobil dengan keras, bukannya gemuruh kebisingan yang dihasilkan oleh Concorde.

2. Pesawat yang lebih senyap

3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih BaikTony Landis

Masalah kebisingan tidak hanya dialami oleh pesawat supersonik. Berada di dekat landasan pesawat terbang sebelum lepas landas atau mendarat, akan memekakkan telinga.

Meskipun mesin jet dianggap sebagai penyebab kebisingan pesawat, namun, roda pendarat pesawat dapat menjadi faktor penyebab yang lebih besar. Ketika sebuah pesawat mendarat, maka udara yang mengalir di atas roda selama pesawat mendarat menyebabkan turbulensi, yang berarti menyebabkan suara bising.

Salah satu ide yang dikembangkan NASA adalah menempatkan busa penyerap kebisingan di kerangka pesawat ketika gigi memendek selama penerbangan. Termasuk suku cadang fairing, pelat yang menutupi gigi pendarat, dengan lubang-lubang kecil yang memungkinkan udara melewatinya dan mengurangi kebisingan.

Lalu, sirip yang memperlambat pesawat saat turun. Ketika sirip pesawat diturunkan, kebisingan berasal dari aliran udara di celah antara sirip dan ujung belakang sayap. Tapi, dengan sirip Adaptive Compliant Trailing Edge eksperimental NASA, transisi mulus antara sirip dengan ujung belakang sayap akan banyak mengurangi suara bising.

Sejauh ini, eksperimen pergeseran gigi pendarat dan penurunan sirip pesawat oleh NASA telah mengurangi kebisingan di pesawat uji coba hingga 70 persen. 

Baca Juga: 10 Pesawat Antariksa Terbaik yang Terbang Mengejar Komet dan Asteroid

3. Pesawat listrik

3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih Baikcnet.com

Meskipun gagasan tentang pesawat listrik terlihat mengkhawatirkan Anda, memaksimalkan rentang penggunaan baterai adalah masalah paling mendesak jika berada 35.000 kaki di udara. NASA sedang mengembangkan pesawat bertenaga listrik yang disebut X-57 Maxwell, menggunakan pesawat Tecnam P2006T yang dimodifikasi.

Walaupun banyak desain dasar yang tidak berubah, NASA mengganti baling-baling bertenaga gas dengan mesin listrik. Menggunakan pesawat yang telah ada memiliki beberapa keuntungan, NASA tidak harus merancang pesawat yang sama sekali baru, dan juga dapat membandingkan bagaimana X-57 bertenaga listrik beroperasi dengan bagaimana pesawat mengudara menggunakan mesin aslinya.

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penerbangan hingga 5 kali lipat menggunakan P2600T standar, dan untuk menetapkan standar propulsi pesawat bertenaga listrik.

Manfaat lainnya termasuk pengurangan emisi karbon, kebisingan mesin, dan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah. Dengan kata lain, tujuan utama proyek ini sama seperti mobil listrik. Pesawat listrik lebih efisien, lebih tenang dan ramah terhadap lingkungan daripada pesawat bertenaga bahan bakar standar.

4. Transportasi udara untuk semua orang

3 Eksperimen NASA yang Menjadikan Transportasi Udara Massal Lebih Baikwashingtonpost.com

Jadi, apabila program penelitian NASA untuk menguasai langit biru dapat diterapkan ke setiap transportasi udara, maka penerbangan akan menjadi lebih baik daripada sebelumnya, karena lebih aman, bersih, senyap dan cepat

Maskapai penerbangan juga hanya perlu mengeluarkan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah, serta dapat diterjemahkan menjadi harga tiket pesawat yang lebih murah bagi para penumpang.

Baca Juga: NASA Luncurkan Satelit Baru untuk Melacak Pencairan Es di Kutub Bumi

Ruang Angkasa Luas Photo Verified Writer Ruang Angkasa Luas

Informasi astronomi untuk menambah pengetahuan kita tentang Alam Semesta dan upaya eksplorasi ruang angkasa luas sebagai rumah kedua manusia di masa depan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya