7 Cara Ini Dipakai untuk Menyembuhkan "Black Death", Gak Lazim!

Sebagian besar tidak teruji secara saintifik

Ketika tidak ada pengobatan yang efektif untuk menangani penyakit menular seperti Maut Hitam (Black Death), saran terbaik yang dapat diberikan oleh para ahli medis di masa lampau adalah frasa Latin: cito, longe, tarde (pergi secepatnya, sejauh mungkin, dan kembali ketika semuanya sudah aman).

Di masa lampau, melarikan diri dari Maut Hitam adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan kebanyakan orang. Namun tetap saja, ada kemungkinan besar kalau mereka akan membawa dan menyebarkan wabah ke tempat-tempat "aman" yang akan mereka tuju. Sebagai penyakit misterius yang belum ada obatnya pada saat itu, Maut Hitam telah memaksa orang-orang "hopeless" ini untuk mencoba segala cara yang mungkin terlihat konyol dan aneh bagi kita yang hidup di zaman modern. Berikut 7 cara tidak lazim yang digunakan untuk mengusir Maut Hitam di masa lampau.

1. Menyebarkan wewangian 

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!patriciamoreiramoura.com

Teori Miasma — yang mengatakan kalau penyakit disebabkan oleh udara dan bau busuk — memiliki pengaruh besar pada konsep wewangian sebagai pencegah penyakit.

Seperti yang dijelaskan dalam laman Science Direct, masyarakat Abad Pertengahan memang percaya kalau menghilangkan bau tak sedap adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghentikan penyakit menular seperti Maut Hitam.

Salah satu contoh kasusnya terjadi pada tahun 1357, ketika pemerintah kota London menjatuhi denda kepada siapa saja yang membuang kotoran atau bagian tubuh hewan di tempat umum.

Bagi mereka yang tidak dapat mengurangi bau busuk di lingkungan mereka, ada pilihan lain yaitu menggunakan parfum dan wangi-wangian lainnya untuk menutupi bau busuk di sekitarnya. Cara ini dianggap ampuh untuk mencegah Maut Hitam, walau nyatanya tidak.

2. Menggigit bawang putih dari balik topeng 

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!unsplash.com/Shelley Pauls

Selain menggunakan wewangian untuk menjauhkan diri dari penyakit menular, para dokter pada Abad Pertengahan juga sering mengenakan topeng berparuh agar tidak mencium bau busuk para korban Maut Hitam. 

Meskipun tampak aneh dan tidak masuk akal, topeng dan kostum yang mereka pakai adalah jas hazmat berteknologi tinggi pada masanya. Seperti dikutip dari Science Blogs, kostum itu sendiri terbuat dari kain yang dilapisi lilin untuk mencegah darah dan cairan tubuh pasien agar tidak masuk ke dalam pakaian mereka. 

Sarung tangan kulit membuat mereka tidak menyentuh pasien secara langsung, sedangkan irisan kristal yang dipoles di bagian mata topeng mereka memungkinkan mereka untuk melihat dengan jelas, tetapi di satu sisi tetap menjaga agar cairan dari luar tidak masuk ke dalam mata mereka.

Namun dari sekian banyak alat yang dipakai, topeng berparuh lah yang dianggap paling efektif oleh mereka. Topeng itu sendiri diisi dengan bumbu dan rempah-rempah yang memiliki bau menyengat untuk "menyaring" udara yang mereka hirup.

Beberapa dokter bahkan melangkah lebih jauh dengan menggigit bawang putih sambil memakai topeng ketika sedang memeriksa pasien Maut Hitam.

3. Menyalakan api yang besar 

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!wikipedia.org

Ketika perlindungan pribadi tidak cukup, pemerintah lokal pada Abad Pertengahan akan berusaha untuk mengusir penyakit dengan mengubah udara kota (masih berhubungan dengan teori miasma). Salah satu caranya adalah dengan menyalakan api unggun besar, di mana asapnya dianggap akan membersihkan udara seluruh kota.

Ketika Wabah Besar tahun 1665 menghantam London, sang walikota memerintahkan agar semua penduduk kota mengeluarkan benda-benda yang mudah terbakar untuk mempertahankan nyala api selama tiga hari tiga malam secara berturut-turut. 

Melansir dari buku The Plague and the Fire, jalan-jalan kota London pada saat itu tetap kosong selama hari "pembersihan" tersebut, hanya diisi oleh orang-orang yang menyalakan api dan menjaga agar percikan api tidak membakar rumah-rumah di sekitarnya.

Sayangnya, seorang penulis diari bernama Samuel Pepys mencatat kalau api pembersihan itu justru membakar seluruh kota London pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Jadi Wabah Mematikan, Ini 5 Dampak Signifikan Black Death di Eropa

 4. Membunuh kucing  

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!piximus.ne

Selama peristiwa Wabah Besar, pemerintah kota London juga melakukan pemusnahan kucing dan anjing dalam skala besar. Seperti yang kita ketahui, wabah ini disebarkan oleh tikus dan kutu. Jadi tanpa kucing dan anjing untuk menekan populasi tikus, tindakan ini justru semakin memperparah kondisi wabah pada saat itu.

Dalam jurnal Killing the Cats yang diterbitkan oleh Universitas Washington, Walter G. Andrews menyebutkan kalau sampai abad ke-18 di Prancis, kucing-kucing sering ditangkap ke dalam jaring atau kandang lalu diangkat ke atas api dan dibakar sampai mati. Menurut mereka, abu kucing dianggap sebagai perlindungan yang kuat terhadap sihir dan pembawa keberuntungan.

5. Mencambuk diri sendiri 

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!currentaffairs.org

Pada masa Yunani kuno, mereka yang terkena wabah percaya kalau Dewa Apollo telah menembak mereka dengan panahnya yang tak terlihat. Namun pada Abad Pertengahan, bukan Apollo yang menyebarkan penyakit. Sebaliknya, Tuhan Kristen lah yang telah menghukum mereka karena dosa-dosa mereka.

Sebagaimana dijelaskan dalam laman Eye Witness to History, praktik ini sangat dekat dengan kaum flagela (flagellant), sekumpulan orang yang berpikir kalau cara terbaik untuk membebaskan diri dari penyakit adalah dengan menghukum tubuh mereka yang berdosa.

Di seluruh pelosok Eropa pada Abad Pertengahan, kaum flagela sering berkumpul untuk mencambuk diri sendiri sampai tubuh mereka berdarah-darah. Pada tahun 1349, kelompok ini tiba di London dan langsung melakukan ritual "pembersihan" di sana.

Di tahun yang sama, Paus Klemens VI mengeluarkan bulla kepausan untuk melarang tindakan para flagela, karena mereka telah mengambil hak Gereja untuk mengampuni dosa-dosa mereka ke tangan mereka sendiri dan membuat kerumunan orang sehingga mempercepat penyebaran wabah itu sendiri.

6. Mengonsumsi merkuri, tanduk "unicorn" dan endapan batu dari perut kambing 

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!science.howstuffworks.com

Efek placebo memang luar biasa. Lewat efek ini, kita percaya kalau obat dapat menyembuhkan penyakit kita. Ternyata, efek placebo juga telah terlihat sejak Abad Pertengahan, tepatnya ketika para dokter meresepkan ramuan "eksotis" untuk pasien-pasien mereka.

Di Eropa pada Abad Pertengahan, rempah-rempah dari negeri yang jauh (India, Indonesia, Tiongkok) dihargai karena kemanjuran obatnya. Pada abad ke-17, obat-obatan impor seperti ini masih disukai oleh mereka yang mampu membelinya.

Salah satunya adalah merkuri, yang digunakan oleh para peracik obat pada masa itu. Lebih parahnya lagi, mereka juga membuat obat dari "tanduk unicorn" yang dihancurkan. Besar kemungkinan kalau tanduk ini adalah tanduk paus narwhal (paus bertanduk) yang juga sering disebut sebagai unicorn laut.

Selain kedua bahan itu, ada bahan lain yang lebih tidak masuk akal. Melansir dari jurnal Treatments for Bubonic Plague, dokter pada Abad Pertengahan juga memakai bezoar (batu yang ditemukan di dalam perut kambing atau hewan lain) sebagai obat yang tepat untuk menyembuhkan Maut Hitam.

7. Menempelkan ayam hidup pada luka yang basah

7 Cara   Ini Dipakai untuk Menyembuhkan Black Death, Gak Lazim!nypost.com

Pada abad ke-17, salah satu obat yang terkenal untuk menyembuhkan Maut Hitam adalah daging ular yang dijadikan tablet hisap. Untuk membuatnya, beberapa dokter menyarankan daging ular derik. Terkadang, mereka juga menggunakan daging ular yang masih hidup.

Seperti yang kita ketahui, Maut Hitam sendiri menandai korbannya dengan kelenjar getah bening yang membengkak dan akhirnya berubah menjadi hitam. Tentu saja, luka ini sangat menyakitkan jika disentuh. Jadi, untuk menyembuhkannya, seorang dokter Austria yang hidup pada tahun 1494 menawarkan sebuah solusi yang tidak masuk akal.

Mengutip dari jurnal The Live Chicken Treatment for Buboes, berikut metodenya:

"Ambil beberapa ayam jago muda yang masih hidup, cabut bulu-bulu di sekitar duburnya, lalu tempatkan dubur ayam di atas luka yang membengkak sampai ayam tersebut mati. Ulangi dengan ayam hidup lainnya sampai hanya tersisa satu ayam yang masih bertahan hidup."

Nah, itu tadi 7 cara tidak lazim yang digunakan untuk mengusir Maut Hitam di masa lampau. Terlihat aneh dan mengerikan, bukan?

Baca Juga: 7 Fakta yang akan Mengubah Perspektif Kalian tentang Black Death

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya