4 Syarat yang Harus Diperhatikan Sebelum Mencoba Paralayang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perhelatan Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Jakarta dan Palembang hanya tinggal menunggu waktu. Pesta olahraga terbesar di Kawasan Asia tersebut akan menampilkan berbagai cabang olahraga, termasuk paralayang.
Cabang olaharaga ini masuk dalam katagori ekstrem, karena itu butuh standard keamanan yang tinggi dan juga kesiapan para atlet.
Pelatih Kepala Pelatnas Paralayang Asian Games XVIII 2018, Gendon Subandono, menjelaskan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan olahraga paralayang. “Paralayang adalah olahraga beresiko. Ketika kita melupakan satu dari tiga hal tersebut, maka resikonya akan semakin tinggi,” ucapnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (13/6).
1. Perhatikan cuaca saat akan melakukan paralayang
Gendon mengatakan hal pertama yang harus menjadi perhatian dalam olahraga paralayang adalah pada cuaca. Cuaca yang ideal terkait dengan kecepatan dan arah angin serta awan.
“Kecepatan yang ideal untuk olahraga paralayang antara 0 s.d. 25 km per jam. Tapi Batasan pada kecepatan angin masing-masing pilot berbeda, sesuai dengan kemampuannya. Untuk kondisi awan sendiri, harus dipastikan apakah hujan, badai atau lainnya. Semakin berawan maka harus semakin hati-hati saat terbang,” ungkapnya.
2. Perhatikan alat perasut yang digunakan
Hal lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah alat perasut yang akan digunakan atlet. Alat perasut ini sendiri memiliki berbagai ukuran untuk berat tertentu, mulai dari ukuran XS, S, M dan L.
“Selain itu, alat perasut ini juga memiliki performa tertentu, baik itu untuk pemula, menengah, hingga yang sudah mahir. Masing-masing pilot harus tahu peruntukkannya,” jelasnya.
Editor’s picks
3. Melakukan manuver yang disesuaikan dengan kemampuannya
Setiap pilot yang mengendalikan paralayang tersebut memiliki batasan pada kemampuannya. Sehingga mereka sendiri harus bisa mengetahui cara terbang dan manuver yang disesuaikan dengan kemampuannya. “Istilahnya kalau baru bisa merangkak ya jangan berlari,” ujarnya
4. Pastikan atlet selalu dalam keadaan sehat
Dalam sehari-hari pelaksanaan olahraga paralayang, Gendon mengatakan setiap pilot harus dalam keadaan sehat. Mereka tidak boleh dalam keadaan sakit, terpengaruh alkohol apalagi obat-obatan.
“Melakukan preflight check pada alat-alat yang digunakan juga perlu dilakukan, seperti apakah parasut yang digunakan layak? Apakah harnes terkunci dengan baik bucklenya? Pemeriksaan cuaca sekali lagi? Dan lalu lintas pada udaranya, jangan takeoff saat masih penuh dengan lalu Lalang payung yang lain,” ujarnya.
5. Seorang atlet parayalang tewas saat berlatih
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang atlet paralayang asal Jombang, Cherly Aurelia (18), tewas setelah terjatuh saat berlatih terbang di Gunung Banyak, Kota Batu, Selasa (12/6).
Cherly terjatuh tak lama setelah take off. Cherly sendiri telah mengantongi lisensi PL 1 Novice Pilot yang dikeluarkan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Baca Juga: Sedang Berlatih, Atlet Paralayang Terjatuh dan Meninggal