TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wafatnya Bob Hasan, Kehilangan Besar Dunia Atletik Indonesia

Suryo Agung sebut Bob Hasan sebagai sosok yang tegas

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jakarta, IDN Times - Mantan sprinter nasional Suryo Agung Wibowo menyebut meninggalnya Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bob Hasan pada Selasa (31/3) merupakan kehilangan besar bagi dunia atletik Indonesia.

Mantan Menteri Perdagangan dan Perindustrian era Soeharto yang merupakan bapak atletik di Indonesia ini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 89 tahun di RSPAD Gatot Soebroto. Pria yang sudah mengabdikan diri 40 tahun lebih kepada PB PASI ini wafat akibat kanker paru-paru yang diidapnya.

Suryo mengungkapkan, secara pribadi dirinya begitu kehilangan sosok bapak yang telah mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk olahraga atletik Indonesia itu. Sebab, apa yang dilakukan Bob Hasan banyak memberikan kemajuan bagi prestasi atletik baik di kancah nasional mau pun internasional.

1. Bob Hasan selalu minta Suryo Agung tak cepat puas

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan berpose usai meninjau pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/9/2019). PB PASI terus memberikan latihan kepada atlet-atlet atletik sebagai persiapan ajang SEA Games 2019 di Filipina. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Pria asal Surakarta itu juga berujar jika sosok Bob Hasan merupakan orang yang selalu memberikan dukungan kepada para atlet untuk bisa meraih prestasi terbaik. Menurut dia, hal itu dirasakan ketika dirinya aktif menjadi sprinter di mana Bob Hasan selalu memintanya tampil all out dalam setiap ajang demi mengharumkan nama bangsa.

"Beliau itu sosok yang selalu memberikan dukungan dan memacu kami untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi. Contohnya ketika saya juara di kejurnas, dia tuh selalu memberikan tantangan lebih agar saya bisa meraih prestasi lebih tinggi," kata mantan pelari tercepat Indonesia itu.

"Tipikal bapak itu, dia pernah bilang jangan puas dengan jadi juara Kejurnas saja, selanjutnya harus bisa SEA Games dong. Nah, ketika sudah juara SEA Games, dia minta saya untuk juara asia, dan bapak juga sering tagih ke saya untuk terus pertajam catatan waktu," lanjut Suryo.

2. Bob Hasan tantang Suryo Agung catatkan waktu di bawah 10,10 detik

Suryo Agung, sprinter andalan Indonesia Suryo Agung Wibowo melewati garis finis saat babak kualifikasi nomor lari 100 meter putra di Aoti Main Stadium, Guangzhou, China, Minggu (21/11). Suryo mencetak waktu pada babak kualifikasi 10,42 detik. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/ama/10.

Pada intinya, Suryo merasa bapak atletik Indonesia itu memacu dirinya tak berpuas diri dengan apa yang sudah diraihnya. Sebaliknya, ia meminta atlet terus melakukan perbaikan demi perbaikan dan bisa tetap kompetitif. Hal itu yang dirasakannya sejak masuk ke Pelatnas Junior Indonesia pada 2002 silam.

"Mungkin dulu orang-orang banyak yang kasih saya selamat untuk pencapaian itu, tapi Pak Bob hasan enggak seperti itu. Ketika saya juara dengan catatan waktu 10,17 (nomor lari 100 meter SEA Games 2009 Laos), Pak Bob Hasan bilang catatan waktunya masih terlalu tinggi, ia malah menantang saya buat torehan di bawah 10,10 detik," bebernya.

Baca Juga: [BREAKING] Bob Hasan Meninggal Dunia, Said Didu Sampaikan Duka Cita

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya