Sejarah Karate, Awalnya Ternyata Bukan Berasal dari Jepang

Merupakan salah satu jenis seni bela diri dari Cina

Karate adalah salah satu olahraga bela diri yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia selain Silat. Olahraga bela diri ini adalah olahraga yang menggunakan tangan kosong untuk mempertahankan diri dan menyerang musuh.

Karate mengandalkan kekuatan pukulan, tendangan, bantingan, hingga sapuan kaki untuk menjatuhkan lawannya. Selain untuk bela diri, olahraga ini juga memiliki manfaat lain yaitu untuk kesehatan tubuh dan juga meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Baca Juga: 10 Foto Claresta Taufan, Atlet Karate yang Kini Rambah Dunia Sinetron

Mengenal sejarah karate 

Sejarah Karate, Awalnya Ternyata Bukan Berasal dari Jepangkarate (unsplash.com/Thao Le Hoang)

Banyak yang mengira olahraga bela diri ini murni berasal dari Jepang. Padahal sesungguhnya, olahraga ini berasal dari seni bela diri tinju di Cina. Pada awalnya, olahraga ini diciptakan oleh Darma, guru Buddhis Agung, yang didapatnya ketika bermeditasi di Biara Shorinji, Gunung Sung, provinsi Henan, Cina.

Sekitar abad ke-16 masehi, bela diri ini masuk dari Cina melalui pulau Okinawa yang pada saat itu masih dijajah oleh Jepang. Jepang saat itu membuat peraturan, bahwa setiap penduduk Okinawa tidak boleh ada yang memiliki senjata apa pun.

Salah satu pedagang yang berasal dari Cina mengajarkan bela diri dari Cina tersebut secara diam-diam. Bela diri ini disebut dengan tangan Cina atau tote. Setelah Okinawa secara resmi menjadi salah satu bagian dari negara Jepang pada abad ke-19 masehi, tote pun semakin berkembang di negara Jepang dan kemudian diberi nama Okinawa te.

Kemudian, salah satu guru besar dari Okinawa te yang bernama Gichin Funakoshi mengubah nama bela diri ini menjadi karate. Pada tanggal 10 Oktober 1970 dibentuklah suatu wadah yang bernama World Karate Federation (WKF) yang mengatur semua masalah karate di dunia.

Lalu bagaimana karate berkembang di Indonesia? Masuknya olahraga bela diri ini ke Indonesia dibawa oleh para mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan studinya di Jepang. Ada beberapa tokoh mahasiswa yaitu Baug Adikusumo, Muchtar, Karyanto, Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman, Sabeth Muchsin, dan Marcus Basuki.

Selain itu kedatangan beberapa ahli-ahli karate Jepang seperti Masathosi Nakayama Shotokan, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu serta Hayashi Shitoryu juga mampu membuat karate berkembang pesat di Indonesia.

Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah organisasi yang bernama Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI). Wadah organisasi ini membawahi seluruh organisasi perguruan karate di Indonesia. Sebelumnya sempat dibentuk wadah dengan nama PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia), namun karena ketidakcocokan anggotanya, PORKI dibubarkan dan diganti dengan FORKI.

Karate sangat banyak memiliki aliran di dalamnya. Masih-masing aliran karate ini memiliki ciri khas tersendiri tergantung dari guru di tempat tersebut. Beberapa aliran karate seperti:

  • Budokai;
  • Chito Ryu;
  • Go Kan Ryu;
  • Goju Kai;
  • Gosoku Ryu;
  • Isshinryu;
  • Jukido Jujitsu;
  • Kobudo;
  • Kyu Shin Ryu;
  • Oyama Karate;
  • Seibukan;
  • Dan masih banyak aliran karate lainnya yang berkembang di seluruh dunia.

Jika kamu berminat belajar karate, kamu bisa mencari dojo-dojo karate yang ada di sekitar rumahmu. Kamu wajib belajar dari tingkat dasar agar kamu memahami teknik-teknik dasar di karate.

Baca Juga: 9 Potret Memesona Riku, Member NIZIU yang Jago Karate

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya