Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGP

Ducati saat ini punya empat tim di kelas utama MotoGP

Ducati menjadi pabrikan dengan jumlah pembalap terbanyak di grid kelas utama MotoGP. Delapan pembalap yang terdiri dari 2 pembalap tim utama dan 6 pembalap tim satelit menggunakan motor Desmosedici guna bersaing berebut posisi terdepan sepanjang musim 2022.

Jumlah itu membawa keuntungan bagi Ducati dalam hal perebutan gelar konstruktor. Namun, pabrikan asal Italia itu justru mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah motor Desmosedici pada masa mendatang.

1. Ducati jalani musim sempurna pada 2022, sabet gelar di kelas utama MotoGP

Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGPFrancesco Bagnaia berfoto usai meraih gelar juara dunia MotoGP 2022. (motogp.com)

Musim 2022 menjadi musim sempurna bagi Ducati. Betapa tidak, pabrikan yang berbasis di Bologna, Italia, itu sukses merebut banyak gelar dalam kategori yang ada di kelas utama. Itu termasuk gelar juara dunia pembalap yang diperoleh Francesco Bagnaia dan gelar juara konstruktor.

Semua kesuksesan yang diperoleh Ducati tak lepas dari sokongan mereka pada tiap tim yang menggunakan motor Desmosedici. Tak heran dominasi Ducati pada musim 2022 sulit dibendung oleh pabrikan lainnya.

2. Ducati punya delapan pembalap di grid, sejumlah pabrikan nyatakan rasa tidak puas

Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGPFrancesco Bagnaia dan Enea Bastianini saat balapan GP Malaysia 2022 (motogp.com)

Musim depan, Ducati masih akan diperkuat oleh delapan pembalap dari 22 pembalap yang ada di grid MotoGP. Itu berarti sekitar sepertiga sususan pembalap diisi oleh para "kesatria" bermotor Desmosedici.

Jumlah sebanyak itu bukannya tanpa persoalan. Beberapa pabrikan di kelas utama sempat mengutarakan ketidakpuasan akan begitu banyak jumlah pembalap bermotor Ducati yang ada di atas lintasan. Salah satu yang menyampaikannya adalah Stefan Pierer selaku CEO KTM kepada asosiasi MSMA (Motor Sport Manufacturer Association).

Baca Juga: Beda Pecco Bagnaia dan Casey Stoner Menurut Crew Chief Andal Ducati

3. Ducati pastikan komposisi delapan pembalap akan bertahan dalam dua musim ke depan

Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGPSuasana garasi Ducati Lenovo Team saat GP Thailand 2022 (motogp.com)

Ducati tahu perihal rasa tidak puas yang disampaikan pabrikan lain terkait superioritas jumlah pembalap di grid MotoGP. Akan tetapi, pabrikan dengan warna khas merah itu yakin komposisi delapan pembalap akan tetap bertahan setidaknya dalam dua musim ke depan atau hingga akhir musim 2024.

"Kami punya kontrak dan kewajiban dengan Mooney VR46 Racing Team. Kontrak ini berjalan hingga akhir musim 2024. Aku tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi setelah itu. Itu bersifat terbuka," kata Paolo Ciabatti selaku Sporting Director Ducati dilansir Motorcycle Sports.

4. Yamaha sejatinya punya ketertarikan bekerja sama dengan Mooney VR46 Racing Team

Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGPMarco Bezzecchi saat GP Valencia 2022 (motogp.com)

Terkait Mooney VR46 Racing Team, sejatinya tak hanya Ducati yang menaruh minat. Yamaha juga tertarik bekerja sama dengan tim tersebut. Apalagi, Valentino Rossi selaku pendiri tim punya rekam jejak panjang bersama dengan pabrikan asal Jepang tersebut.

Akan tetapi, Yamaha masih memiliki ikatan kontrak dengan Sepang Racing Team yang kini berganti menjadi RNF. Sayangnya, Yamaha harus berpisah dengan RNF lantaran tim yang dimiliki oleh Razlan Razali itu memilih bergabung menjadi bagian dari Aprilia.

5. Ducati akui delapan pembalap di grid bukanlah kondisi ideal untuk jangka panjang

Ducati Pertimbangkan untuk Mengurangi Jumlah Motor di MotoGPEnea Bastianini dan Francesco Bagnaia saat balapan GP Malaysia 2022 (motogp.com)

Walau memetik keuntungan dari banyaknya pembalap bermotor Desmosedici, Ducati justru merasa kondisi saat ini bukanlah yang ideal. Pasalnya, Ducati harus menyediakan 16 motor untuk dipakai oleh delapan pembalap tiap tahunnya. Untuk itu, rencana mengurangi jumlah motor bukan tidak mungkin akan terjadi pada masa mendatang.

"Aku paham bahwa berkompetisi dengan empat tim bukanlah sebuah situasi ideal dalam jangka waktu menengah atau panjang. Di sisi lain, Suzuki tidak punya rencana untuk tim satelit saat kami membuat kesepakatan dengan Rossi serta Gresini Racing.

Sementara itu, keadaan menjadi semakin buruk. Mereka (Suzuki) undur diri sebagai tim pabrikan. Aprilia mungkin tidak menarik setahun lalu saat kami menetap dengan Gresini Racing. Jadi kami membuat kesepakatan selama dua tahun.

Aku tak bisa berkata apa pun tentang Yamaha. Hanya satu yang bisa saya ungkapkan, yaitu mereka punya tim satelit dan mereka kehilangan itu," pungkas Ciabatti dikutip Speedweek.

 

Keperkasaan Ducati pada musim 2022 bisa berlanjut tahun depan. Apalagi, dengan adanya delapan pembalap di trek, peluang mempertahankan gelar yang sudah mereka rengkuh tahun ini jelas akan sangat terbuka. Mampukah Ducati memanfaatkan berlimpahnya sumber daya pembalap mereka musim depan atau justru malah akan jadi bumerang dan membuka kesempatan pabrikan lain untuk unjuk gigi?

Baca Juga: Luca Marini Ceritakan Perjuangan Ducati Kembangkan Desmosedici GP22

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya