MotoGP: Enea Bastianini Terganggu oleh Rambutnya Sendiri di GP Doha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cerita yang tersisa usai GP Doha di Losail, Qatar. Salah satunya adalah yang menimpa pembalap debutan di kelas utama, Enea Bastianini.
Pembalap Avintia Esponsorama tersebut rupanya sempat mengalami gangguan yang asalnya dari rambutnya sendiri saat balapan berlangsung. Lantas, seperti apa kejadiannya?
1. Memulai balapan dari posisi ke-19, Bastianini mampu finis di posisi ke-11
Bastianini mengawali balapan GP Doha dari posisi start ke-19. Meski harus memulai dari posisi tak menguntungkan, ia rupanya tak patah arang. Hasilnya Bastianini mampu finis di posisi ke-11.
Hasil tersebut mengantarkannya berada di posisi ke-11 klasemen pembalap dengan total 11 poin. Sebelum GP Doha, Bastianini mampu finis di posisi ke-10 dan berhak atas enam poin untuk dikumpulkan dalam klasemen pembalap.
2. Pandangan terganggu oleh rambut sendiri di lap-lap terakhir
Mendapati finis di posisi ke-11 membuat Bastianini puas. Apalagi, menurutnya ia bisa tampil lebih cepat pada beberapa lap dan hanya berjarak 1,5 detik dari pembalap di depannya. Juara dunia Moto2 2020 itu bahkan merasa lebih cepat dari para pembalap di grup depan.
Meski begitu, upaya Bastianini untuk bisa finis di posisi yang lebih baik terganggu oleh rambutnya sendiri. Insiden ini terjadi pada lap-lap terakhir GP Doha.
“Sayangnya, di lap-lap terakhir rambut dan keringat menutupi mataku sehingga aku tak bisa melihat apa pun. Aku terganggu dan aku tak bisa menyalip tiga atau empat pembalap di depanku. Sial, aku tak membutuhkan hal itu,” papar Bastianini dilansir motorsport.com.
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Gaya Rambut Ini Ternyata Bisa Merusak Kesehatan Rambut
3. Dua kali beruntun ungguli rekan setimnya di Qatar
Editor’s picks
Enea Bastianini tercatat sudah dua kali unggul di hadapan rekan setimnya di Avintia, yakni Luca Marini. Pada balapan perdana bertajuk GP Qatar, Bastianini berhasil finis di posisi ke-10, sementara Marini ada di peringkat ke-16.
Keunggulan ini berlanjut pada GP Doha. Bastianini kembali mendulang poin meski finis di posisi ke-11. Di lain pihak, Marini masih belum mampu mempersembahkan poin usai menyudahi balapan di posisi ke-18.
4. Ban depan yang banyak terkikis jadi sebab hasil tak maksimal Marini di GP Doha
Memperoleh hasil kurang baik, Marini pun menjelaskan masalah yang dialaminya. Ban depan yang sudah terkikis begitu banyak di akhir balapan membuat runner-up Moto2 2020 itu tak bisa meraih posisi lebih baik.
“Aku memiliki masalah dengan ban depan. Setelah 10 lap, bannya mulai terkikis pada sisi kanan dan aku coba untuk mengaturnya agar lebih aman saat balapan serta mendapat posisi lebih baik di akhir balapan,” kata Marini dikutip dari autosport.com.
“Tapi, di enam lap terakhir ban sudah habis dan itu menyulitkanku untuk mengendalikan motor,” lanjutnya.
5. Sedikit kecewa dengan hasil, Marini berupaya tingkatkan kemampuan diri
Marini mengatakan bahwa ia sedikit marah dengan hasil yang diperoleh. Sebab, ia merasa sangat nyaman dengan Desmosedici GP19 yang ditungganginya pada pekan lalu. Walau begitu, ia belajar banyak hal selama balapan dan bertekad meningkatkan kemampuan diri jelang balapan berikutnya.
“Aku belajar banyak. Rasa dengan motor pun juga mengalami peningkatan. Aku juga paham pada hal tertentu aku perlu bekerja lebih keras di tempat kebugaran untuk sedikit lebih kuat, khususnya pada tubuh bagian atas serta lengan untuk mempermudah mengubah arah kemudi motor. Mengenai balapan, aku belajar banyak soal manajemen ban," kata Marini.
Baca Juga: MotoGP: Menanti Persaingan Valentino Rossi dan Luca Marini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.