GP Mandalika Tetap Digelar walau Indonesia Kena Teguran WADA

Menpora jelaskan kronologi Indonesia dapat teguran WADA

Indonesia dikejutkan dengan rilis resmi dari badan antidoping dunia atau WADA. Bersama Thailand dan Korea Utara, Indonesia dianggap tidak patuh dalam melakukan program tes doping secara efektif.

Alhasil, Indonesia terancam sanksi dari WADA. Salah satu sanksinya berupa tidak dapat menjadi tuan rumah ajang olahraga skala internasional. Walau begitu, Indonesia pastikan WorldSBK dan MotoGP di Mandalika akan tetap digelar. 

1. Menpora jelaskan kronologi yang membuat Indonesia dapat teguran dari WADA

GP Mandalika Tetap Digelar walau Indonesia Kena Teguran WADAMenteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kemenpora.go.id)

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali memberikan keterangan terkait rilis resmi WADA. Pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk memperoleh kronologi yang berujung teguran dari WADA.

“Ternyata, ini lebih mengacu kepada pengiriman sampel dari pihak kami. Pada 2020, kami memang merencanakan mengirim sampel. Tapi, pada Maret 2020, COVID-19 merebak di Indonesia. 

Praktis, tidak ada kegiatan olahraga sehingga sampel yang direncanakan tidak terpenuhi. Semua berhenti dan ini yang menyebabkan kami tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh WADA,” papar Zainudin Amali dilansir Crash.net.

2. Punya waktu 21 hari tanggapi teguran WADA, Kemenpora dan LADI kini bergerak cepat

Indonesia punya waktu 21 hari untuk menanggapi teguran dari WADA sehingga Kemenpora bersama LADI bergerak cepat guna memenuhi permintaan sampel untuk tes doping. Pekan Olahraga Nasional (PON) jadi momen untuk pemenuhan sampel tes doping dari WADA.

“Saya yakin semua masih bisa dilakukan. Indonesia belum di-banned, jadi masih bisa melakukan kegiatan olahraga. Jadi, tolong jangan dibayangkan Indonesia tidak boleh menggelar kompetisi internasional atau mengirim atlet ke luar negeri,” imbuh Zainudin Amali.

Baca Juga: Resmi! MotoGP di Sirkuit Mandalika Digelar 18-20 Maret 2022

3. Pernyataan Menpora terkait tidak dilarangnya Indonesia gelar ajang olahraga skala internasional melegakan banyak pihak

GP Mandalika Tetap Digelar walau Indonesia Kena Teguran WADAtampilan sirkuit Mandalika (instagram.com/themandalikagp)

Pernyataan Menpora perihal tidak dilarangnya Indonesia menggelar ajang olahraga skala internasional tentu memberi kelegaan bagi banyak pihak. Sebab, ada kekhawatiran beberapa ajang olahraga, termasuk gelaran WorldSBK dan MotoGP yang berlangsung di sirkuit Mandalika, akan terancam oleh sanksi yang berpeluang dijatuhkan WADA.

Perlu diketahui, WorldSBK GP Indonesia akan digelar pada 19—21 November mendatang. Sementara itu, gelaran MotoGP seri Indonesia bakal berlangsung pada 18—20 Maret 2022 mengacu dari jadwal sementara yang dirilis pihak MotoGP.

4. Thailand juga sedang lakukan proses klarifikasi terkait putusan tidak patuh dari WADA

GP Mandalika Tetap Digelar walau Indonesia Kena Teguran WADAbendera negara Thailand (coindoo.com)

Tak hanya Indonesia, Thailand juga sedang melakukan proses klarifikasi terkait putusan tidak patuh yang dijatuhkan oleh WADA. Sports Authority of Thailand (SAT) menjelaskan bahwa pihaknya telah mengamandemen aturan antidoping agar sesuai dengan aturan antidoping WADA pada 2021.

Namun, dokumen tersebut belum dipubilkasi untuk disahkan. Adapun alasannya terkait proses hukum internal yang perlu dirampungkan. 

“Kami akan menjelaskan kepada WADA bahwa kami tak mengabaikan masalah. Kami akan memproses dengan menerapkan aturan yang berlaku sesegera mungkin,” kata Gongsak Yodmani selaku ketua SAT dikutip Reuters.

5. WADA merilis tiga badan antidoping nasional dan dua federasi olahraga internasional yang dinilai tidak patuh

GP Mandalika Tetap Digelar walau Indonesia Kena Teguran WADAKantor resmi WADA (reuters.com)

Sebelumnya, WADA merilis daftar badan antidoping nasional yang dianggap tidak patuh pada aturan antidoping dunia. Tiga organisasi antidoping tersebut yakni Indonesia, Thailand, dan Korea Utara.

Selain tiga badan antidoping, WADA juga menyatakan bahwa ada dua federasi olahraga internasional yang dinilai tidak patuh. Federasi olahraga yang dimaksud adalah Deaf International Basketball Federation (DIBF) dan International Gira Sports Federation (IGSF).

Baca Juga: Kena Tegur WADA Soal Doping, Kemenpora Bergerak Cepat

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya