Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging 

George Russell sempat singgung soal performa RB19

George Russell baru-baru ini berpendapat soal Red Bull yang belum mengeluarkan potensi terbaik RB19 di Formula 1 2023. Pembalap Mercedes itu menduga Red Bull sengaja melakukan sandbagging agar tidak mengalami intervensi dari FIA.

Pernyataan itu rupanya langsung dibantah oleh Christian Horner. Ia pun membeberkan alasan Red Bull tampil dominan, salah satunya saat pekan balap GP Australia akhir pekan lalu.

1. Red Bull sukses sapu bersih kemenangan pada tiga balapan awal Formula 1 2023

Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging Max Verstappen berfoto seusai memenangi GP Australia 2023. (twitter.com/redbullracing)

Dominasi Red Bull masih berlanjut dalam tiga balapan awal Formula 1 musim 2023. Tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu sukses sapu bersih kemenangan dan bertengger di klasemen konstruktor.

Max Verstappen menjadi pemenang di GP Bahrain dan Australia. Sementara itu, Sergio Perez makin menegaskan dirinya sebagai pembalap yang jago di sirkuit jalanan setelah sukses finis pertama di GP Arab Saudi.

2. Performa Red Bull yang bagus terlihat dari jarak waktu yang dibuat terhadap rivalnya

Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging Sergio Perez dan Fernando Alonso saat balapan GP Arab Saudi 2023. (formula1.com)

Performa mentereng Red Bull saat balapan terlihat dari jarak waktu yang dibuat oleh Verstappen serta Perez terhadap para rivalnya. GP Bahrain, misalnya, Verstappen mampu finis dengan keunggulan waktu 38,637 detik dari Fernando Alonso yang berada di posisi ketiga.

Begitu pula dengan yang terjadi pada Perez saat GP Arab Saudi. Pembalap asal Meksiko itu melintasi garis finis dengan jarak 20,728 detik dari Alonso yang kembali finis di posisi ketiga.

Baca Juga: Sapu Bersih Dua Seri Awal Formula 1 2023, Red Bull Tak Mau Terlena

3. Russell menduga Red Bull melakukan sandbagging karena takut diintervensi FIA

Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging pembalap Mercedes George Russell (formula1.com)

Performa bagus yang dimiliki Red Bull saat ini tentu membuat para rival penasaran. George Russell adalah salah satu yang memberi pandangannya soal performa RB19 yang masih belum terkalahkan.

Pembalap Mercedes itu menduga keunggulan Red Bull lewat RB19 belum sepenuhnya dikeluarkan oleh pihak tim atau dikenal dengan istilah sandbagging. Russell merasa hal itu dilakukan Red Bull guna mencegah FIA melakukan intervensi terhadap keuntungan yang didapatkan.

"Aku pikir mereka malu untuk menunjukkan potensi mereka sepenuhnya karena makin cepat mereka terlihat, semakin olahraga ini mencoba dan menahan mereka entah bagaimana caranya," kata Russell dikutip F1i.

4. Bantahan Christian Horner atas dugaan yang dilontarkan Russell terhadap Red Bull

Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging Team Principal Red Bull Christian Horner (formula1.com)

Dugaan yang dilontarkan Russell ternyata sampai ke telinga Horner. Team Principal Red Bull itu membantah bahwa timnya menyimpan kekuatan dan menyinggung soal strategi yang diterapkan, terutama saat GP Australia berlangsung.

"Dia (Russell) sangat murah hati. Timnya akan tahu betul tentang keunggulan semacam ini. 

Selalu ada sebuah unsur pengaturan yang berjalan pada setiap balapan. Karena itu adalah balapan satu kali stop, tentu ada unsur manajemen ban yang diterapkan. Kamu bisa lihat bagaimana Perez tidak berkeliaran," jelas Horner dikutip Racing News 365

5. Russell dinilai mencoba menyoroti masalah yang tidak terlihat

Christian Horner Membantah Dugaan Red Bull Lakukan Sandbagging pembalap Mercedes George Russell (formula1.com)

Komentar Russell terhadap Red Bull juga menjadi sorotan salah satu komentator Formula 1, Rosanna Tennant. Ia menilai Russell mencoba menyoroti masalah yang sebetulnya tidak terlihat.

Rosanna berpandangan bahwa jika sebuah tim mampu menjaga performa, maka mereka akan menjadi pemenang dalam waktu yang lama. Itu sudah terlihat saat pada dominasi Red Bull pada 2010 hingga 2013 serta Mercedes pada 2014 sampai 2021. Perlu diketahui, Mercedes meraih gelar juara konstruktor pada 2021 walau gelar juara dunia pembalap menjadi milik Max Verstappen.

"Sekarang kita beralih ke fase Red Bull lagi. Aku pikir Mercedes mempertanyakan apakah Red Bull benar-benar menahan diri sehingga mereka tidak dihukum pada beberapa titik oleh FIA dan Formula 1," kata Rosanna dilansir PlanetF1.

Capaian Red Bull memang terus menjadi sorotan. Pada saat bersamaan, para rival masih mencari formula untuk bisa menyaingi kekuatan Red Bull. Akankah Red Bull melaju mulus meraih gelar juara pembalap dan konstruktor pada Formula 1 2023? Atau, justru ada penantang yang siap menjegal?

Baca Juga: Aston Martin Akui Masih Sulit Mengejar Red Bull di Formula 1 2023

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya