Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan Mercedes

Ada satu impian yang belum diwujudkan saat di Mercedes

Perjalanan Valtteri Bottas selama lima musim bersama Mercedes resmi berakhir usai GP Abu Dhabi. Pembalap asal Finlandia itu akan bergabung dengan Alfa Romeo pada 2022 mendatang.

Ada perasaan campur aduk dalam benak Bottas. Sebab, salah satu mimpinya belum tercapai bersama Mercedes.

1. Bergabungnya Bottas ke Mercedes berawal dari pengumuman mengejutkan Nico Rosberg

Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan Mercedesmantan pembalap Formula 1 Nico Rosberg (formula1.com)

Sebelum membahas apa tujuan yang belum sempat dicapai Bottas bersama Mercedes, mari kita mengenang sebentar bergabungnya sang pembalap ke tim berjuluk Silver Arrows. Semua itu bermula saat Formula 1 2016 berakhir.

Ketika itu, kabar mengejutkan datang dari Nico Rosberg. Ia memutuskan untuk pensiun dari Formula 1 padahal baru saja merengkuh gelar juara dunia. Hal ini sontak membuat Mercedes kaget dan pusing mencari pengganti.

2. Sebelum bergabung ke Mercedes, Bottas memperkuat Williams sejak 2013

Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan MercedesValtteri Bottas saat masih memperkuat Williams (grandprix247.com)

Pada prosesnya, Bottas menjadi mitra Hamilton di Mercedes. Pembalap bernomor mobil 77 itu bergabung ke tim dua bulan menjelang seri perdana Formula 1 2017.

Sebelumnya, Bottas turun penuh memperkuat Williams sejak 2013—2016. Ia sempat merasakan memakai mesin V8 Renault sebelum berganti menggunakan mesin V6 Mercedes pada 2014 .

Baca Juga: Mercedes Gelar Perpisahan untuk Valtteri Bottas, Hamilton Ikut Hadir

3. Punya impian meraih gelar juara dunia pembalap bersama Mercedes, tetapi gagal terwujud

Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan MercedesValtteri Bottas usai GP Inggris (formula1.com)

Mendapat kesempatan bergabung ke Mercedes membuatnya ingin mencapai satu tujuan, yaitu menjadi juara dunia. Namun, hingga akhir masa tugasnya dengan tim tersebut, Bottas tak mampu meraihnya. Ia harus melihat Lewis Hamilton menjadi juara dunia selama 2017—2020.

Hal ini menyisakan perasaan campur aduk baginya. Meski begitu, ia tetap berupaya fokus pada hal positif yang dirinya dan tim peroleh selama lima musim.

“Saat aku bergabung dengan tim pada 2017, satu-satunya hal yang ada di kepalaku adalah menjadi juara dunia. Sayangnya, itu tidak terjadi. Namun, aku perlu melihat hal-hal positif lainnya," kata Bottas dilansir PlanetF1.

"Aku telah mengalami pertumbuhan sebagai seorang manusia dan sebagai seorang pembalap. Aku telah belajar banyak dengan tim dan kami telah memperoleh hal-hal yang cukup keren bersama-sama.”

4. Bottas dan Mercedes meraih gelar juara konstruktor berturut-turut

Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan MercedesValtteri Bottas dan Toto Wolff (formula1.com)

Apa yang dikatakan Bottas mengenai pencapaian bersama dengan Mercedes itu benar adanya. Selama 2017—2021, Bottas menjadi sosok yang membantu tim dalam meraih gelar juara konstruktor berturut-turut. Prestasi individu pembalap berusia 32 tahun itu di Mercedes juga tak bisa dipandang remeh.

Bottas mampu mempersembahkan 10 kemenangan selama berada di Mercedes. Selain itu, ia juga mampu 58 kali naik podium serta 20 kali mencatatkan diri sebagai pole-sitter. Sebuah catatan yang tak bisa dikesampingkan dari sosok Bottas saat membela Mercedes.

5. Bottas menekankan bahwa Formula 1 adalah olahraga tim yang butuh kerja sama

Perasaan Campur Aduk Valtteri Bottas Usai Tinggalkan MercedesBottas dan Hamilton usai balapan GP Portugal (twitter.com/PET_Motorsports)

Mengenai perannya sebagai wingman guna membantu tim dan rekan setimnya meraih gelar juara, Bottas mengaku tidak mempermasalahkannya. Justru, ia menekankan bahwa Formula 1 adalah olahraga tim sehingga perlu untuk saling memberi dukungan kepada satu sama lain.

“Jelas, ini (Formula 1) adalah olahraga tim dan kami selalu butuh untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sudah dicanangkan pada awal tahun. Kami akan jauh lebih kuat saat bersama ketimbang sendirian," jelas Bottas dikutip GPFans.

"Anda mendapat dukungan dari rekan setim dan Anda juga mendukung rekan setim. Seperti itulah yang terjadi. Dan, jika setiap anggota tim memberi satu persen lebih usaha dan ada 100 orang, maka ada 100 persen kekuatan lainnya. Jadi, hal itu memberi sebuah perbedaan.”

Musim depan, Bottas akan bermitra dengan Guanyu Zhou di Alfa Romeo. Guanyu Zhou sendiri merupakan pembalap Formula 2 yang memperkuat Uni-Virtuosi pada 2021.

Akankah Bottas mampu memberi hasil terbaik di tim barunya? Jawaban itu masih perlu disimpan sementara karena musim 2022 belum dimulai. Jadi, bersabar dahulu ya!

Baca Juga: Resmi Pisah, Inilah Momen Kemenangan Valtteri Bottas Bareng Mercedes

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya