Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red Bull

Kejadian di GP Arab Saudi jadi pemicunya

Internal Red Bull tengah mendapat sorotan tajam selepas Formula 1 2023 GP Arab Saudi. Pasalnya, Max Verstappen dan Sergio Perez berpotensi mengalami friksi setelah kejadian poin fastest lap pada balapan yang berlangsung di Jeddah Corniche Circuit.

Hubungan Max Verstappen dan Sergio Perez bisa makin memanas jika Red Bull tidak turun tangan mengatasi persoalan yang terjadi. Memori kurang mengenakkan saat musim 2013 pun bisa saja terulang untuk Red Bull pada musim Formula 1 2023.

1. Kronologi Max Verstappen merebut poin fastest lap di GP Arab Saudi

Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red BullMax Verstappen saat balapan GP Arab Saudi 2023 (formula1.com)

Saat balapan GP Arab Saudi menyisakan delapan lap, Max Verstappen mendapat instruksi dari Gianpiero Lambiase selaku race engineer untuk memenuhi target putaran waktu 1 menit 33 detik. Instruksi tersebut disampaikan Hugh Bird kepada Sergio Perez untuk berada pada target putaran waktu yang sama. Kemudian, Hugh Bird kembali menginformasikan ke Perez bahwa target diubah menjadi 1 menit 32,6 detik.

Pada lap 48, Perez diinformasikan memperoleh fastest lap di kisaran waktu 1 menit 32,1 detik. Sementara itu, Verstappen sempat menanyakan soal berapa lap tercepat yang dibukukan. Akan tetapi, Gianpiero Lambiase menyebut jika itu bukan jadi persoalan tim saat itu.

Verstappen pun tak menggubris permintaan Red Bull untuk melambatkan laju mobil. Pada prosesnya, Verstappen meraih tambahan 1 poin usai catatkan fastest lap lewat torehan 1 menit 31,906 detik.

2. Timo Glock yakin Perez bakal lebih utamakan dirinya pada seri-seri berikutnya

Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red BullSergio Perez mengangkat trofi usai meraih kemenangan di GP Arab Saudi 2023. (formula1.com)

Kejadian pada penghujung GP Arab Saudi tentu menimbulkan dugaan semakin memanasnya hubungan kedua pembalap. Apalagi, Perez secara terang-terangan meminta Red Bull untuk meninjau kembali komunikasi yang dilakukan saat balapan karena adanya perbedaan informasi.

Kondisi yang terjadi di kubu Red Bull dinilai Timo Glock dapat mengakhiri segala kerja sama yang dilakukan Perez untuk Verstappen. Mantan pembalap Formula 1 asal Jerman itu yakin Perez akan lebih mementingkan dirinya pada seri-seri berikutnya karena punya potensi meraih gelar juara.

"Perez tidak akan terlibat dalam pembicaraan apa pun di mana dia harus membantu Verstappen pada masa mendatang. Aku yakin akan hal itu sebab Perez melihat peluangnya bertarung untuk gelar melawan Verstappen," kata Glock dilansir Express.

Baca Juga: Max Verstappen Ingin Mobil dengan Reabilitas Bagus daripada Cepat

3. Naik turun hubungan Verstappen dan Perez terjadi sejak musim 2022

Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red BullMax Verstappen dan Sergio Perez saat GP Brasil 2022 (formula1.com)

Hubungan naik turun Verstappen dan Perez bukan sekali ini saja terjadi. Pada musim 2022, kedua pembalap setidaknya mengalami dua kejadian yang membuat tensi hubungan mereka memanas.

Pertama, mobil Perez menabrak dinding saat sesi kualifikasi GP Monako. Hal tersebut membuat Verstappen harus puas mendapat posisi start keempat, sedangkan Perez memulai balapan dari posisi ketiga.

Saat balapan GP Brasil, Verstappen yang tak menghiraukan perintah tim untuk kembali menyerahkan posisi keenam untuk Perez. Padahal, Perez saat itu sedang berusaha meraih lebih banyak poin demi bisa memperbesar peluang di posisi runner-up klasemen.

4. Robert Doornbos menyamakan keadaan di Red Bull saat ini dengan yang terjadi pada 2013 silam

Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red BullMark Webber dan Sebastian Vettel saat GP Malaysia 2013 (autosport.com)

Situasi yang terjadi antara Verstappen dan Perez mengingatkan Robert Doornbos akan situasi yang pernah menimpa Red Bull. Mantan pembalap Formula 1 yang kini menjadi pundit itu menyamakan kejadian yang terjadi saat ini dengan GP Malaysia 2013.

Saat itu, Sebastian Vettel mendapat instruksi 'Multi 21' oleh tim dengan maksud menjaga posisinya tetap berada di posisi kedua di belakang Mark Webber. Akan tetapi, Vettel tetap menyalip Webber dan berhasil meraih kemenangan di Sepang.

Selepas balapan, Webber merasa kesal karena Vettel tak mematuhi arahan tim. Hubungan kedua pembalap itu kemudian menjadi dingin selepas GP Malaysia.

5. Doornbos melihat perbedaan sikap antara Verstappen dan Perez

Potensi Friksi antara Max Verstappen dan Sergio Perez di Red BullMax Verstappen dan Sergio Perez (formula1.com)

Doornbos menyadari keadaan di garasi Red Bull tidaklah baik. Sebab, sikap Perez dan Verstappen dinilai berlawanan sehingga bukan tidak mungkin berdampak pada perjalanan tim mengarungi ketatnya kompetisi musim ini.

"Atlet top egois untuk mendapat tempat dan level di mana dia berada. Tentu saja, kamu harus bekerja sama sebagai tim dan tidak menyingkirkan rekan setim.

Kepercayaan yang Verstappen miliki dia tunjukkan dengan fastest lap. Perez mendengarkan tim dengan sangat baik, melaksanakan tugasnya dan tidak ingin merusak kemenangannya," jelas Doornbos dikutip PlanetF1.

Bola panas yang kini sedang berada di Red Bull perlu menjadi perhatian pihak tim. Jika tak ada penyelesaian yang konkret, keharmonisan tim bisa terusik dan mengganggu rencana tim untuk melanjutkan dominasi Formula 1 2023 yang sudah mereka awali dengan apik tersebut.

Baca Juga: Perjalanan 5 Kemenangan Pertama Sergio Perez di Formula 1 

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya