Quartararo Kian Dekat dengan Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fabio Quartararo memang tak keluar sebagai pemenang pada GP Amerika. Balapan yang berlangsung pada Senin (4/10/2021) dini hari WIB tersebut dimenangi oleh Marc Marquez.
Quartararo harus puas menyudahi balapan sepanjang 20 lap di posisi runner-up. Walau begitu, Hasil GP Amerika tersebut semakin mendekatkan El Diablo ke gelar juara pertamanya di kelas utama MotoGP musim 2021.
1. Datang dengan keunggulan 48 poin, Quartararo kini berjarak 52 poin dari Bagnaia usai GP Amerika
Quartararo datang ke Circuit of The Americas (COTA) dengan keunggulan 48 poin dari Francesco Bagnaia. Kemenangan atau setidaknya finis di depan Bagnaia jadi hal wajib bagi Quartararo jika ingin tetap menjaga peluang meraih gelar penting dalam karier balapnya.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu memang gagal finis terdepan di GP Amerika, tetapi berada di posisi kedua sudah cukup baginya untuk memperlebar keunggulan. Bagnaia sendiri finis tepat di belakangnya, yakni pada posisi ketiga. Jarak poin keduanya pun melebar jadi 52 poin.
2. Jalan Quartararo meraih juara dunia makin terbuka, bisa kunci gelar lebih cepat di Misano
Keberhasilan naik podium sebagai runner-up GP Amerika kian membuka jalan Quartararo untuk meraih gelar juara dunia lebih cepat. Saat ini MotoGP 2021 menyisakan tiga balapan saja. Total ada 75 poin yang bisa diperoleh jika finis di posisi pertama.
Balapan di Misano untuk kali kedua musim ini pada 22--24 Oktober 2021 nanti bisa jadi momen penting bagi Quartararo untuk mengunci gelar juara dunia. Jika ia berhasil menang atau finis di depan Bagnaia, pembalap asal Prancis itu bisa merayakan pesta gelar juara dunia di sana.
Baca Juga: 8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim Medioker
3. Quartararo merasa senang finis kedua di GP Amerika dan berada di depan Bagnaia
Editor’s picks
Ditemui seusai balapan GP Amerika, Quartararo menyatakan rasa bahagianya bisa finis kedua di depan Bagnaia. Baginya, posisi kedua pada GP Amerika adalah yang posisi runner-up terbaik dalam kariernya.
“Itu adalah posisi kedua terbaik dalam karierku. Sebuah hal luar biasa bisa finis di depannya (Bagnaia) pada trek ini. Aku benar-benar senang dengan hasil yang aku dapatkan,” kata Quartararo dilansir NBCDFW.
4. Quartararo akui merasa stres beberapa saat sebelum balapan GP Amerika dimulai
Lebih lanjut, Quartararo mengaku merasa stres sebelum balapan dimulai. Namun, perasaan itu seketika sirna saat balapan dimulai. Pada prosesnya, ia mampu mempertahankan posisi kedua hingga akhir balapan.
“Sebelum mulai balapan aku merasa sedikit stres. Namun, dari tikungan pertama saat balapan dimulai, rasa stres itu hilang dan aku melakukan balapan dengan sangat baik,” ujarnya dikutip Crash.net.
5. Quartararo ingin kejar Marc Marquez, tak bisa melakukannya karena perbedaan kecepatan
Sejatinya, Quartararo berusaha mengejar Marc Marquez sepanjang balapan. Namun, ia gagal melakukannya lantaran Marc Marquez punya kecepatan lebih baik dengan ban bekas yang dipakainya.
“Aku mencoba melakukannya sebab ada gerombolan pembalap dengan jumlah besar di belakangku dan Jorge Martin mencoba menyalip di tikungan pertama. Solusi satu satunya adalah dengan mendorong diriku agar lebih cepat lagi.
Namun, aku tak punya kecepatan layaknya Marc Marquez, terutama dengan ban bekas yang aku merasa kesulitan saat memakainya. Pada akhirnya, tujuan utamaku memperoleh podium dan kami meraihnya.”
Baca Juga: Bagnaia Berupaya Kejar Jarak Poin dari Quartararo di GP Amerika
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.