Quartararo Sebut GP Prancis Balapan ‘Teraneh’ di Hidupnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fabio Quartararo berhasil naik podium di GP Prancis. Pada balapan yang berlangsung di sirkuit Le Mans itu ia melintasi garis finis di posisi ketiga.
Seusai balapan ia membagikan ceritanya perihal GP Prancis yang berlangsung dalam skema flag-to-flag. Baginya, balapan kali ini adalah balapan ‘paling aneh’ yang pernah dijalaninya.
1. Sempat pimpin balapan, ia hampir lupa aturan flag-to-flag
Fabio Quartararo yang memulai balapan sebagai pole sitter memimpin selama beberapa lap di awal lomba. Lalu, kondisi cuaca berubah sebab hujan turun mengguyur Le Mans. Ini mengakibatkan trek basah dan beberapa saat kemudian bendera putih dikibarkan.
Bendera putih memberikan indikasi jika balapan berlangsung dalam skema flag-to-flag. Artinya, pembalap diizinkan mengganti motor dengan kompon ban yang berbeda. Rupanya, Quartararo hampir lupa jika MotoGP punya aturan balap semacam itu.
2. Terkena long lap penalty akibat salah masuk pit box ketika mengganti motor
Di sisi lain, Quartararo juga terkena long lap penalty karena salah masuk pit box ketika mengganti motor. Ia malah masuk ke pit box rekan setimnya, Maverick Vinales dan lari menuju motor pengganti yang telah disiapkan untuknya.
Meski demikian, Quartararo tetap bisa tuntaskan balapan di posisi ketiga meski terkena penalti. Memori kurang menyenangkan musim lalu di GP Prancis saat ia finis posisi ke-9 pada balapan di kondisi hujan pun tak terjadi.
Baca Juga: MotoGP Doha: Insiden Singgungan Mir-Miller dan Perkasanya Quartararo
3. Akui balapan GP Prancis sebagai yang ‘teraneh’ dalam kariernya
Editor’s picks
Balapan yang kondisi cuaca dan trek yang begitu dinamis membuat Quartararo angkat bicara. Ia mengakui jika balapan di negaranya sendiri kali ini sebagai balapan ‘teraneh’ dalam kariernya.
“Jujur, ini adalah yang balapan teraneh dalam hidupku karena aku ada di posisi ketiga, saat itu mulai turun hujan dan awalnya Vinales serta Miller membalap dengan sedikit hati-hati”, kata Vinales dilansir Autosport.
“Aku bilang ‘oke, aku perlu menyalip’. Aku menyalip dengan luar biasa di chicane (area tikungan 3 dan 4), kemudian ketika mulai hujan deras aku seperti ‘mengapa tak ada bendera merah?’ dan kemudian aku ingat ‘sial, kami ada di MotoGP jadi kami punya motor kedua untuk dipakai’”, lanjutnya.
4. Quartararo baru merasakan balapan flag-to-flag pertama sepanjang berkiprah di MotoGP
Balapan yang berlangsung Minggu (16/5) malam WIB adalah balapan pertama Quartararo dalam kondisi flag-to-flag. Menurutnya, balapan tersebut terasa sulit baginya. Bahkan, ia tak berekspektasi bakal finis di posisi tiga besar.
“Jujur saja itu sangat susah, dan aku membuat sedikit sedikit perubahan saat warm up. Itu bagus karena pada dua lap terakhir aku membuat banyak kesalahan tapi kami ada di posisi itu.
“Tapi, aku tak pernah menyangka bisa finis di posisi itu. Saat aku melihat balapan tersisa 20 lap lagi dan dengan ban kompon soft-soft dan trek mengering, aku berkata ‘oke, kami tak berada di posisi bagus’”, ucapnya dikutip Motorsport.com.
5. Sukses naik podium usai jalani operasi akibat cedera arm pump
Keberhasilan Quartararo naik podium terjadi pasca operasi yang dilakukan pembalap berjuluk El Diablo dua pekan lalu. Ia menderita arm pump atau pembengkakan otot lengan kanan saat GP Spanyol di Jerez. Ia merasa kemenangan usai operasi ini sebagai hasil luar biasa.
“Ini terasa sangat bagus sebab ketika Anda kembali memikirkan GP Spanyol di Jerez itu sebuah hal yang benar-benar memalukan karena aku di sana untuk menang. Jadi, setelah operasi dan bisa naik podium adalah hal luar biasa”, pungkasnya.
Baca Juga: Beda Nasib Quartararo dan Rossi di Tes MotoGP 2021
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.