Sesi Jumat Pekan Balap MotoGP 2023 Jadi Momen Penting, Apa Sebabnya?

MotoGP menerapkan format baru pada musim 2023. Ajang balap tersebut bakal menggelar sesi sprint yang dihelat setiap Sabtu dalam sebuah pekan balap.
Adanya sprint membuat sesi hari Jumat menjadi penting. Pasalnya, itu berkaitan dengan peluang pembalap langsung lolos ke sesi kedua kualifikasi (Q2).
1. Ada perubahan nama sesi latihan yang menentukan posisi pembalap untuk kualifikasi
Seperti musim sebelumnya, sesi hari Jumat tetap menjadi waktu bagi para pembalap menjalani sesi latihan. Bedanya, sesi tersebut tak lagi disebut free practice.
Sesi latihan berubah nama menjadi practice. Penamaan itu berlaku untuk semua kelas balap, termasuk kelas Moto2 dan Moto3. Sesi tersebut akan jadi penentu siapa saja pembalap yang bakal lolos ke Q2 dan yang harus menjalani Q1 terlebih dahulu.
2. Penentuan lolos langsung ke Q2 di kelas MotoGP mengandalkan hasil P1 dan P2
Walau begitu, ada perbedaan antara kelas MotoGP dan dua kelas di bawahnya terkait sesi practice. Itu berkaitan dengan jumlah sesi yang masuk dalam catatan waktu kombinasi guna menentukan peluang pembalap lolos langsung ke Q2.
Moto2 dan Moto3 tetap berpatokan pada tiga sesi latihan (P1, P2, dan P3) dalam menentukan siapa pembalap yang lolos ke Q2. Sementara itu, MotoGP kini hanya memakai catatan kombinasi P1 dan P2 dalam proses penentuan.
MotoGP tetap menggelar sesi latihan pada hari Sabtu, tepat sebelum sesi kualifikasi. Hanya sesi itu saja yang masih menggunakan nama free practice. Namun, sesi tersebut tak masuk dalam hitungan penentuan.
Baca Juga: 5 Pembalap Ducati yang Buru Kemenangan Pertama di MotoGP 2023
3. Cristian Gabarrini sebut sesi Jumat jadi hal penting untuk tim dan pembalap
Editor’s picks
Perubahan format tersebut tentu membuat para pembalap dan tim harus cermat dalam urusan strategi. Hal tersebut disampaikan oleh Cristian Gabarrini baru-baru ini.
Pria yang bertugas sebagai kepala kru Francesco Bagnaia itu menyebut hari Jumat adalah kunci penting untuk kualifikasi. Oleh karena itu, tim perlu memikirkan pengaturan seperti apa yang diperlukan pada motor pembalap.
"Hari pertama akan jadi kunci untuk kualifikasi agar lolos langsung ke Q2. Sesi sprint akan menjadi sesuatu yang baru untuk semua orang.
Kami harus memahami apakah mungkin sesekali menggunakan opsi ban belakang lebih lunak atau tidak. Pasalnya, biasanya performa yang dihasilkan lebih baik. Namun, kami tak tahu tentang daya tahannya," jelas Gabarrini dilansir Motorcycle Sports.
4. Pembalap perlu siapkan mental guna menjalani 2 kali balapan dalam satu pekan balap
Selain tim, para pembalap akan menghadapi tantangan lebih besar pada musim ini. Pasalnya, balapan dua kali dalam satu pekan balap bukanlah hal mudah. Kesiapan mental diperlukan demi meraih hasil maksimal atau setidaknya tampil konsisten dalam setiap seri balap.
"Perbedaan terbesar akan ada pada pembalap. Mereka harus menyesuaikan mentalitas untuk menghadapi dua balapan dalam akhir pekan yang sama," kata Gabarrini.
5. MotoGP gelar 21 seri balap pada 2023, pembalap bakal lakoni 42 kali balapan
MotoGP akan menggelar 21 seri balap tahun ini. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dalam sejarah kalender balap MotoGP.
Menilik dari angka tersebut, dalam semusim para pembalap harus melakoni 42 kali balapan karena adanya sesi sprint. Jumlah sebesar menjadi tantangan karena pembalap dituntut tampil sebaik mungkin demi meraup banyak poin di klasemen.
Baca Juga: Sprint Race MotoGP Ganti Nama, Jadi Apa Sekarang?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.