Sulit Dapat Set-up Bagus, Lewis Hamilton: Mobilku seperti Monster!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mercedes menjadi salah satu tim terkuat dalam beberapa musim terakhir di Formula 1, termasuk pada 2021 ini. Buktinya, mereka bisa bertengger di posisi pertama klasemen konstruktor dengan keunggulan lima poin dari Red Bull.
Di balik keperkasaan Mercedes, rupanya Lewis Hamilton merasa sulit "menaklukkan" W12, mobil tim berjuluk Silver Arrows itu musim ini. Bahkan, Hamilton tak segan menyebut mobilnya sebagai monster diva.
1. Hamilton menjuluki W12 sebagai monster diva karena sulitnya memperoleh set-up terbaik
Sebutan monster diva yang disematkan Hamilton bukan tanpa sebab. Dirinya dan tim sepanjang 2021 mengalami kesulitan untuk mendapatkan set-up terbaik untuk W12.
Sebelumnya, Hamilton sempat menjelaskan bahwa mereka merasakan pengaruh dari perubahan regulasi di Formula 1 musim ini. Maka, tak heran jika pembalap asal Inggris itu berusaha memahami W12 selama musim berjalan.
“Mobil ini adalah monster diva. Lebih sulit memperoleh set-up mobil yang sesuai. Ketika Anda tak mendapatkannya, potensi yang Anda punya jadi terbatas,” kata Hamilton dilansir Essentially Sports.
2. Bukan kali pertama Mercedes menjuluki mobilnya sebagai diva
Bukan pertama kali ini mobil mendapat julukan diva. Pada 2017 lalu, mobil W08 EQ Power+ pernah mendapat julukan tersebut akibat sulitnya memaksimalkan kinerja mobil tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, sosok yang memberi sebutan itu adalah Toto Wolff yang notabene adalah bos tim Mercedes. Namun, Hamilton meyakini jika W12 jauh lebih menantang dibanding mobil versi 2017.
Walau mengalami kesulitan, Mercedes masih mampu meraih gelar juara dunia konstruktor pada 2017 dengan mengalahkan Ferrari. Hamilton pun merengkuh gelar juara dunia saat itu dengan keunggulan 46 poin dari Sebastian Vettel.
Baca Juga: Valtteri Bottas Sebut Mobilnya Berbeda dari Lewis Hamilton di GP Qatar
3. Hamilton menyebut set-up mobil terbaik sedikit terjadi pada 2021, GP Brasil salah satunya
Editor’s picks
Berbicara soal set-up mobil W12 yang pas selama 2021, Hamilton mengaku jika balapan GP Brasil adalah salah satu contohnya. Pada balapan itu, pembalap bernomor mobil 44 itu mampu finis terdepan meski start dari posisi ke-10.
Namun, Hamilton juga mengakui bahwa set-up mobil pada GP Brasil tak sepenuhnya bisa didapatkan pada beberapa balapan lainnya. Alhasil, dirinya bersama tim harus memutar otak guna melakukan penyesuaian.
“Di Brasil aku mendapatkan mobil yang sesuai keinginanku. Akan tetapi, kami berhasil melakukan itu mungkin hanya sekali atau dua kali musim ini. Selebihnya, kami belum cukup mengoptimalkannya,” kata Hamilton.
4. Meski kesulitan, Hamilton merasa puas dengan performanya sepanjang 2021
Meskipun merasa kesulitan menemukan set-up terbaik, Hamilton merasa senang dengan performanya sepanjang 2021. Ia berharap pada dua balapan pamungkas nanti mobilnya bisa memperoleh set-up paling bagus untuk mengalahkan rival terdekatnya, Max Verstappen.
“Secara umum, aku sangat senang dengan keseriusan dan performa yang aku tunjukkan. Aku bisa mengatakan bahwa aku lebih serius daripada yang pernah aku lakukan,” ujar Hamilton dikutip RacingNews365
5. Akankah Mercedes mengawinkan gelar juara dunia pembalap dan konstruktor?
Hamilton saat ini tengah berusaha mengincar gelar juara kedelapan sepanjang berkarier di Formula 1. Namun, ia kini tertinggal delapan poin dari Max Verstappen yang memuncaki klasemen sementara.
Di sisi lain, Mercedes kini berada di singgasana klasemen konstruktor dengan keunggulan lima poin dari Red Bull. Jika posisi tersebut bisa dipertahankan, maka Mercedes bisa meraih gelar juara konstruktor delapan kali beruntun sejak 2014.
Akankah rencana Mercedes untuk mengawinkan gelar juara pembalap dan konstruktor terwujud? Mari kita nantikan hingga akhir musim nanti!
Baca Juga: Lewis Hamilton Finis Pertama di GP Qatar, Fernando Alonso Naik Podium
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.