Afridza Munandar Bukan Korban Pertama, Ini Bahayanya Sirkuit Sepang

Valentino Rossi pernah mengungkapkan titik rawan di Sepang

Jakarta, IDN Times - Pembalap muda Indonesia, Afridza Munandar, tewas setelah mengalami kecelakaan maut saat turun di ajang Asia Talent Cup (ATC) 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11).

Pembalap berusia 20 tahun tersebut terlibat dalam insiden mengerikan pada tikungan ke-10 di putaran pertama. Ia sempat terbangkan ke rumah sakit Kuala Lumpur dengan helikopter, namun Afridza tak tertolong.

1. Bukan peristiwa pertama di Sepang

Afridza Munandar Bukan Korban Pertama, Ini Bahayanya Sirkuit Sepanginstagram.com/marcosimonceli5

Insiden mengerikan yang dialami Afridza bukan pertama kalinya terjadi di Sirkuit Sepang. Sebelumnya sirkuit tersebut pernah 'memakan' korban lain, yakni Marco Simoncelli.

Pembalap asal Italia tersebut tewas setelah mengalami crash hebat di tikungan ke-10 saat turun di MotoGP Malaysia pada 23 Oktober 2011.

Seperti Afridza, Simoncelli pun sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Afridza Munandar 

2. Valentino Rossi pernah memperingatkan bahayanya Sirkuit Sepang

Afridza Munandar Bukan Korban Pertama, Ini Bahayanya Sirkuit SepangInstagram.com/valeyollow46

Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, pernah mengungkap sisi lain Sirkuit Sepang yang menurutnya cukup berbahaya.

Sisi tersebut adalah adanya bagian jalan pada sirkuit yang basah karena rembesan air yang naik ke permukaan.

"Pagi ini kami menjajal sirkuit dalam kondisi kering, namun ada beberapa bagian sirkuit yang basah. Karena itu kami harus sangat berhati-hati karena kondisi ini sangat berbahaya," kata Rossi seperti dikutip dari autosport, Oktober 2016.

Rossi mengatakan Sirkuit Sepang semakin sulit ditaklukkan saat hujan. Sebab, kata Rossi, "Sirkuit membutuhkan waktu yang lama untuk mengering."

3. Sirkuit Sepang

Afridza Munandar Bukan Korban Pertama, Ini Bahayanya Sirkuit Sepanggoogle map

Faktor lain yang membuat Sirkuit Sepang sangat berbahaya adalah layout atau desain sirkuit yang membuat para pembalap harus menyiksa rem motor mereka.

Produsen rem Brembo bahkan mengungkap jika dalam satu putaran Sirkuit Sepang membutuhkan setidaknya 11 kali pengereman keras atau hard braking.

Bahkan di tikungan 1 Sirkuit Sepang, pembalap yang melaju dengan kecepatan hingga 319 km/jam harus mengerem hingga kecepatan 70 km/jam sebelum melewati tikungan tersebut.

Momen ini, tentu saja, sangat berisiko. Tak mengejutkan jika Sirkuit Sepang juga dikenal sebagai sirkuit dengan salah satu tikungan paling mengerikan.

Baca Juga: Pebalap Muda Indonesia Meninggal Usai Kecelakaan di Sirkuit Sepang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya