Banjir Kritikan, Liverpool Batalkan Bantuan Pemerintah Gaji Karyawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemik Covid-19 memberikan dampak buruk bagi sepak bola di Eropa. Pemerintah Inggris mewajibkan semua bidang bisnis yang bukan kebutuhan primer untuk tidak beroperasi hingga waktu yang tidak diketahui.
Sebagai gantinya, pemerintah Inggris akan menalangi 80% gaji karyawan, sedangkan 20% ditanggung oleh perusahaan. Liverpool pun sempat mengumumkan akan menggunakan skema tersebut. Namun justru meimbulkan hujan kritik. Kenapa?
1. Liverpool menuai kritikan
Pada hari Sabtu (04/04) kemarin Liverpool mengumumkan jika klub akan menggunakan skema bantuan dari pemerintah tersebut. Artinya karyawan mereka akan dirumahkan, namun masih tetap akan mendapatkan bayaran.
Namun hal ini mendapatkan kecaman keras dari serikat suporter Liverpool dan legenda klub seperti Jamie Carragher dan Stan Collymore. Hal itu dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang klub sejak lama.
2. Mengubah keputusan
Berkat kritikan-kritikan tersebut, manajemen klub akhirnya merubah keputusan mereka pada Selasa (7/4) waktu setempat. CEO klub, Peter Moore, mengeluarkan surat resmi yang ditujuakan kepada fans terkait pembatalan kebijakan yang disebut sebagai "furlough" tersebut.
"Kami percaya bahwa kami keliru pekan lalu dengan mengumumkan bahwa kami akan menggunakan skema Coronavirus Retention dan meliburkan staf karena penghentian jadwal sepak bola Premier League, dan kami sungguh meminta maaf atas hal tersebut,"
"Oleh karena itu, kami akan mencari cara alternatif di tengah tak adanya pertandingan sepak bola ini, yang artinya kami tidak akan menerapkan skema bantuan pemerintah."
Editor’s picks
Baca Juga: Menurun! 10 Pemain dengan Market Value Tertinggi Setelah COVID-19
3. Pendapatan Liverpool musim lalu
Selain bertentangan dengan nilai-nilai klub, kontroversi The Reds ini tak lepas keuntungan besar yang mereka raih di musim lalu. Tahun lalu Liverpool mengeruk laba sebelum pajak sebesar 42 juta paun dengan total keuntungan menyentuh 533 juta paun. Sehingga mereka dinilai sangat bisa membayar gaji karyawan mereka di tengah pandemi ini tanpa bantuan pemerintah.
4. Kebijakan klub lain
Sebelumnya hanya Manchester United dan Manchester yang tidak menggunakan skema furlough ini. Sedangkan beberapa klub lainnya merumahkan karyawannya dan menggunakan bantuan pemerintah. Hal ini diawali oleh Newcastle United, yang kemudian diikuti oleh Norwich City, Tottenham Hotspurs dan Bournemouth.
5. Kondisi kompetisi musim ini
Kompetisi Premier League musim ini ditunda hingga waktu yang belum diketahui. Pertandingan sendiri telah berjalan 29 pekan dengan Liverpool bertengger di puncak klasemen dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City. Mereka hanya butuh dua kemenangan lagi untuk meraih juara yang telah dinanti selama 30 tahun.
Baca Juga: Cegah COVID-19, Sadio Mane Terima Jika Liverpool Gagal Juara Musim Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.