6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basket

Menembak merupakan teknik penting

Permainan bola basket, terutama pada level profesional, sangatlah kompleks. Penggunaan statistik sebagai acuan untuk mengembangkan olahraga ke tingkat yang lebih tinggi menambah rumit permainan ini. 

Meski begitu, statistik bukan hal yang tidak bisa dipelajari. Apalagi ia hadir untuk membantu kita lebih baik lagi.

Oleh karena itu, mari kita mengenal pelan-pelan soal statistik dalam permainan bola basket. Setelah membahas beberapa dasarnya, kali ini kita membahas mengenai persentase tembakan dan kegunaannya dalam permainan ini.

Shooting (menembak) sendiri merupakan salah satu teknik dasar yang penting dalam permainan bola basket. Tembakan dapat membuahkan poin. Poin yang banyak dapat memenangi pertandingan.

1. Field goal percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi bola basket (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Field goal merupakan tembakan yang berbuah 2 atau 3 poin. Sementara, field goal percentage (FG%) merupakan persentasenya.

Persentase ini dapat mengukur seberapa baik pemain atau tim menembak bola selama pertandingan. Kebetulan, pada era modern ini, efisiensi menembak seorang pemain atau sebuah tim sangat berguna dalam permainan bola basket.

FG% sendiri dihitung dari field goal (tembakan masuk) dibagi field goal attempt (tembakan percobaan). Contohnya, Michael Jordan memasukkan 12.192 tembakan dari 24.537 percobaan selama kariernya pada 1984—2003. Dengan membagi tembakan masuk dan tembakan percobaan, Jordan memiliki field goal percentage mencapai .497 atau 49,7 persen.

Persentase itu terbilang tinggi pada masanya. Jordan bahkan tidak pernah memiliki persentase di bawah 41 persen. Persentase tembakannya juga selalu di atas rata-rata liga.

Sebuah tim tentu menginginkan pemain seperti ini. Sebab, dia bisa diandalkan untuk mencetak poin. Apalagi mencetak poin merupakan tujuan utama dari permainan bola basket.

2. Two point field goal percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi permainan bola basket (pexels.com/agent157)

Jika FG% menghitung persentase tembakan 2 dan 3 poin, maka two point field goal percentage (2P%) menghitung tembakan dua poin saja. Tembakan dua poin ini biasanya dilepas di dalam garis tiga poin, baik dalam jarak dekat maupun menengah dari ring.

Pada umumnya, pemain bola basket dituntut untuk bisa mencetak dua poin. Mereka boleh mencetak dua poin dengan melakukan lay up atau jump shot.

Rumus untuk menghitung 2P% ini tidak berbeda jauh dengan FG%. Tembakan masuk bernilai dua poin mesti dibagi dengan tembakan percobaan di area dua poin.

Kita pakai contoh Kobe Bryant. Saat mengantarkan Los Angeles Lakers juara pada 2010, dia mampu memasukkan 617 tembakan dua poin dari 1.268 percobaan. Persentasenya mencapai 48,7 persen.

Persentase itu sebenarnya berada di bawah rata-rata liga (49,2 persen) pada 2009/2010. Namun, selisihnya tipis sekali, hanya 0,5 persen. Itu artinya, persentase Bryant masih baik. Dia bahkan mampu mencetak rata-rata 27 poin per pertandingan saat itu.

Baca Juga: Mengenal Statistik Dasar dalam Permainan Bola Basket

3. Three point field goal percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi permainan bola basket (pexels.com/captaintaha9)

Tembakan tiga poin pada era modern makin laku. Apalagi setelah Stephen Curry dan Golden State Warriors berhasil mendominasi NBA dengan memaksimalkan tembakan tiga poin. Tembakan ini telah mengubah permainan bola basket di seluruh dunia. Berbagai strategi banyak berkembang sejak itu.

Three point field goal percentage (3P%) sendiri dihitung dengan rumus yang sama seperti tembakan dua poin. Tembakan masuk bernilai tiga poin mesti dibagi dengan tembakan percobaan di area tiga poin.

Kita ambil contoh dari performa Stephen Curry saat menjadi juara NBA bersama Warriors pada 2015.  Peraih dua gelar pemain terbaik ini mampu memasukkan 286 tembakan tiga poin dari 646 percobaan saat itu. Persentasenya mencapai 44,3 persen.

Persentase tembakan tiga poin Curry berada jauh di atas rata-rata liga. Persentase di NBA hanya 35 persen pada 2014/2015. Curry surplus 9,3 persen. Kemampuannya dalam menembak tiga poin memang berada di tingkat yang tidak masuk akal.

Curry sendiri masih aktif bermain bola basket. Dia menjadi tulang punggung Warriors hingga 2021/2022 ini. Per 27 Januari 2022, Curry memiliki persentase tembakan tiga poin mencapai 42,8 persen selama kariernya sejak 2009. Angka itu masih bisa berubah mengingat musim ini belum berjalan setengahnya.

4. Free throw percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi bola basket (pexels.com/pnw-prod)

Satu free throw (tembakan bebas) memang hanya bernilai satu poin. Namun, tembakan bebas sangatlah penting. Pada beberapa kesempatan, tembakan bebas bisa menentukan siapa yang menang dalam suatu pertandingan.

Pemain profesional sekalipun bisa gagal dalam tembakan bebas. Beberapa bahkan terkenal tumpul dalam mengeksekusi tembakan ini. Oleh karena itu, mereka yang hampir tidak pernah meleset sangat dihargai.

Seperti tembakan-tembakan lainnya, free throw percentage juga dapat mengukur seberapa baik pemain atau tim menembak bola tanpa penjagaan selama pertandingan. Cara menghitungnya pun cukup mudah. Kita tinggal membagi tembakan bebas masuk dengan percobaan tembakan bebas.

Karl Malone, legenda NBA dengan jumlah tembakan bebas masuk terbanyak dalam sejarah, telah memasukkan 9.787 tembakan bebas dari 13.188 percobaan selama 19 tahun. Persentasenya mencapai 74,2 persen. Tidak cukup mewah pada era modern, tetapi cukup baik pada masanya.

Pada awal kariernya, Malone juga tidak begitu hebat dalam menembak tembakan bebas. Persentasenya pada musim pertama hanya 48,1 persen. Namun, dia terus melatih tembakan bebasnya sehingga mampu menghasilkan 9.787 poin dari tembakan itu.

Dari pengalaman Malone, dengan mengetahui statistik tembakan, seperti tembakan bebas ini, kita bisa mengetahui kekurangan kita. Apabila persentase kita kurang baik, kita bisa melatihnya agar membaik. Angka sering kali tidak bisa berbohong.

5. Effective field goal percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi permainan bola basket (pexels.com/chuck)

Effective field goal percentage (EFG%) menegaskan bahwa tembakan tiga poin bernilai satu poin lebih banyak daripada tembakan dua poin. EFG% ini memiliki akurasi yang lebih baik dalam mengevaluasi efektivitas tembakan.

EFG% juga cukup adil dalam membandingkan siapa yang lebih baik dalam menembak antara mereka yang jago menembak tiga poin dan yang hanya jago menembak dua poin. Kita jadi bisa membandingkan seberapa hebat Stephen Curry, yang sering kali mengandalkan tembakan tiga poin, dan Shaquille O'Neal, yang lebih mengandalkan permainan di bawah ring dengan tembakan dua poin.

Sebagai bukti, Curry memiliki FG% 47,3 persen sementara O'Neal 58,2 persen. Perbedaannya cukup jauh jika dilihat dari FG% saja. Kita membutuhkan EFG% untuk perbandingan yang lebih baik.

Curry, misalnya, memiliki EFG% mencapai 58 persen. O'Neal sedikit lebih tinggi dengan 58,2 persen. Dari kenyataan itu, dua pemain berbeda tipe ini benar-benar sama-sama jago menembak. Selisihnya tidak jauh.

EFG% sendiri memiliki rumus yang agak rumit dibandingkan empat tembakan lain yang telah dibahas di atas. Ia perlu dihitung dengan formula three point field goal dikali 0,5 ditambah field goal, lalu dibagi field goal attempt. Jika disederhanakan, maka rumusnya (FG+0,5x3P)/FGA.

6. True shooting percentage

6 Statistik yang Menunjukkan Seberapa Jago Kamu Menembak Bola Basketilustrasi permainan bola basket (pexels.com/multimediayreaccion)

Lima persentase tembakan sebelum ini bisa kita temukan di dalam statistik tradisional di situs Basketball Reference. Namun, kita hanya bisa menemukan true shooting percentage (TS%) di dalam statistik lanjutan (advanced). Sebab, persentase tembakan ini memang masuk ke tingkat yang lebih rumit.

TS% sendiri mengukur efisiensi tembakan dengan memperhitungkan field goal, three point field goal, dan free throw. Rumusnya berupa total poin (PTS) dibagi dengan true shooting attempt (TSA) dikali dua. Kita bisa menyimpulkannya seperti ini: PTS/(2xTSA).

Untuk menghitung TS%, kita perlu menemukan TSA terlebih dahulu. TSA bisa didapat dari perhitungan free throw attempt (percobaan tembakan bebas) dikali 0,44 ditambah field goal attempt (tembakan percobaan). Rumusnya FGA+0,44xFTA.

Dalam sejarah NBA, Stephen Curry termasuk pemain yang memiliki TS% yang tinggi. Dia mengoleksi TS% sebesar 62,4 persen selama kariernya. Angka itu masih bisa berubah karena Curry masih aktif bermain.

Anak mantan pemain NBA, Dell Curry, ini memang cukup piawai dalam menembak, baik dari jarak dekat, menengah, jauh, dan garis tembakan bebas. Tidak heran kalau persentase tembakannya mewah.

Dengan mempelajari persentase tembakan ini, kita bisa mengetahui seberapa jago seorang pemain atau tim dalam menembak. Persentase ini berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas ketika mencetak poin. Pada era modern, pemain yang efisien dan efektif lebih berguna.

Kita bisa menggunakan statistik ini untuk mengembangkan diri. Pengembangan ini tidak terantuk pada kemampuan individu saja, tetapi juga strategi tim. Tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut?

Baca Juga: Peraturan Permainan Bola Basket yang Wajib Pemula Ketahui!

G.N. Putra Photo Verified Writer G.N. Putra

Senang dengan olahraga dan budaya populer. Pernah menulis untuk beberapa media.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya