5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  

Serie A Italia sudah memakan tiga korban

Kompetisi di liga-liga top Eropa baru berjalan kurang dari 10 pekan. Namun, beberapa pelatih sudah menjadi korban pemecatan. Performa klub yang buruk menjadi alasan mereka harus dilengserkan dari kursi jabatannya. Ini menjadi langkah klub demi bisa bertahan di kompetisi tertinggi di musim ini.

Serie A Italia menjadi kompetisi paling banyak memakan korban hingga pekan ke-8, dengan dipecatnya tiga pelatih. Berikut ini lima nama pelatih yang mengalami nasib tak menyenangkan di kompetisi top Eropa.

1. Xisco Munoz - Watford  

5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  potret Xisco Munoz (twitter.com/28xisco28)

Pada musim 2019/20 Watford harus terdegradasi dari Premier League, setelah hanya finis di peringkat ke-19 di akhir musim. Mereka kemudian menunjuk Xisco Munoz sebagai pelatih utama. Tak butuh waktu lama, Munoz berhasil membawa Watford kembali ke Premier League di musim berikutnya setelah finis sebagai runner up divisi Championship.

Namun, perjalanannya di awal musim dinilai buruk. Watford meraih 2 kemenangan, sekali imbang dan 4 kali menderita kekalahan. Watford mengumpulkan 7 poin dan menempati peringkat ke-15. Usai kalah dari Leeds di pekan ke-7, manajemen mengumumkan pemecatannya, dan perannya digantikan oleh Claudio Ranieri. Munoz menjadi pelatih pertama yang dipecat di Premier League musim ini.

2. Michel - Getafe  

5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  potret Michel Gonzalez (twitter.com/MichelGonzalez)

Musim panas kemarin Getafe menunjuk eks pelatih klub asal Meksiko, UNAM Pumas, Michel sebagai manajer utama. Dia menggantikan peran Pepe Bordalás, yang hijrah ke Valencia. Sayang, ia hanya mampu bertahan tiga bulan saja usai memulai kompetisi dengan sangat buruk.

Getafe menderita 7 kekalahan dan sekali imbang di bawah asuhan pelatih asal Spanyol itu. Akibatnya, Getafe tenggelam di dasar klasemen. Klub kemudian memecatnya dan menggantikannya dengan pelatih berpengalaman Quique Sanchez Flores.

Baca Juga: 5 Fakta Kemenangan Juventus atas AS Roma di Serie A, Penuh Drama!

3. Eusebio Di Francesco - Hellas Verona  

5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  potret Eusebio Di Francesco (twitter.com/footballitalia)

Eusebio Di Francesco menjadi pelatih pertama yang dipecat di Serie A musim ini, bahkan di liga top Eropa. Dia dilengserkan setelah hanya menjalani tiga laga Serie A, yang berbuah kekalahan. Manajemen klub tidak segan-segan langsung melengserkan eks pelatih AS Roma itu. Di Francesco sebenarnya baru saja ditunjuk menjadi pelatih Verona pada musim panas kemarin.

Dia menggantikan posisi Ivan Juric yang hengkang ke Torino. Ini menjadi kesekian kalinya ia mengalami pemecatan. Sebelumnya  juga ia mengalami nasib yang sama saat menangani Cagliari dan Sampdoria. Perannya kini digantikan oleh mantan pemain Juventus, Igor Tudor.

4. Fabrizio Castori - Salernitana  

5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  potret Fabrizio Castori (football-italia.net)

Fabrizio Castori menangani Salernitana sejak 2020 lalu saat masih berlaga di Serie B. Di musim perdananya itu, ia sukses mencetak sejarah dengan membawa klub promosi ke Serie A setelah absen selama 23 tahun. Mereka finis sebagai runner up di akhir musim di bawah Empoli.

Sayangnya, mimpi indah Castori tidak berjalan indah di Serie A. Pekan lalu ia dipecat setelah hanya meraih 4 poin dari 8 laga musim ini, dan klub pun terjerembab di dasar klasemen. Perannya kini digantikan oleh mantan pelatih Salernitana sebelumnya, Stefano Colantuono.

5. Leonardo Semplici - Cagliari  

5 Pelatih yang Mengalami Pemecatan di Liga Top Eropa Musim 2021/2022  potret Leonardo Semplici (football-italia.net)

Leonardo Semplici ditunjuk menjadi pelatih Cagliari pada Februari 2021 lalu untuk menggantikan Eusebio Di Francesco, yang dipecat manajemen. Di musim perdananya itu, Semplici berhasil menyelamatkan klub dari jurang degradasi. Namun, nasib berbeda ia alami di awal musim ini.

Eks pelatih SPAL itu langsung dipecat klub di pekan ketiga setelah hanya meraih 1 poin dari 3 laga. Posisinya digantikan Walter Mazzarri, namun Cagliari pun belum berhasil bangkit dan justru terjerembab di jurang degradasi di posisi ke-19.

Tugas sebagai manajer klub bukanlah tugas yang mudah. Mereka memiliki tanggung jawab yang sangat besar atas keberlangsungan dan prestasi klub di dalam dan luar lapangan. sekali klub mengalami hasil buruk, mereka menjadi sosok pertama yang harus menerima konsekuensinya, pemecatan.

Baca Juga: 5 Pemain Top yang Gagal Meraih Trofi Premier League bersama Arsenal

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya