9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1

Tetap bersaing meskipun bersaudara

Persaingan menuju juara Formula 1 memang sangat sengit. Namun, apa jadinya jika yang harus bersaing adalah kakak-beradik yang sama-sama membalap di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut.

Kakak adik terakhir yang sama-sama membalap di ajang ini adalah Michael dan Ralf Schumacher. Namun, selain mereka masih ada kakak-beradik lainnya. Siapa saja mereka? Berikut 9 kakak adik yang membalap di ajang Formula 1.

1. Gilles dan Jacques (Sr) Villeneuve

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Gilles dan Jacques Sr Villeneuve (lapresse.ca)

Yang pertama adalah Gilles dan Jacques Sr. Villeneuve. Gilles mengawali kariernya di Formula 1 pada musim 1977 dengan membela McLaren dan meraih kemenangan pertamanya semusim berselang di GP Kanada. Sayangnya, kariernya harus berakhir tragis pada tahun 1982 karena ia meninggal ketika membalap di sirkuit Zolder, Belgia. Gilles sendiri merupakan ayah dari juara dunia Formula 1 tahun 1997, Jacques Villeneuve.

Karier Jacques Sr tak sebaik sang kakak, Gilles. Ia hanya dua musim membalap di Formula 1, yakni tahun 1981 bersama Arrows dan 1983 yang kini membela RAM. Namun, tak sekali pun ia melakukan start karena gagal dalam sesi kualifikasi. Ia pun mengakhiri kariernya tanpa mendapatkan satu poin pun.

2. Jody dan Ian Scheckter

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Jody dan Ian Scheckter (formula1.com)

Jody dan Ian Scheckter membalap bersama di ajang Formula 1 pada rentang tahun 1974 hingga 1977. Karier Ian yang merupakan sang kakak tak sebaik adiknya. Dari 18 kali melakoni start, ia tak pernah sekali pun mendapatkan poin. Posisi finish terbaiknya adalah peringkat kesepuluh pada GP Belanda tahun 1977 yang juga merupakan musim terakhirnya di Formula 1.

Berbeda dengan sang kakak, karier Jody bisa dibilang jauh lebih baik. Ia merupakan juara dunia tahun 1979 yang saat itu membela Ferrari. Selama kariernya, ia berhasil menorehkan sepuluh kemenangan dan 35 kali meraih podium.

3. Jackie dan Jimmy Stewart

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Jackie dan Jimmy Stewart (espn.co.uk)

Jimmy mengawali kariernya 12 tahun lebih dulu dibanding sang adik, Jackie, yakni pada tahun 1953, tepatnya di sirkuit Silverstone yang berlokasi di tanah kelahirannya, Inggris. Sayangnya, itu merupakan balapan pertama dan terakhir bagi Jimmy. Kala itu ia harus bersaing dengan para juara dunia, seperti Alberto Ascari, Juan Manuel Fangio, dan Mike Hawthorn.

Tidak seperti Jimmy, karier Jackie bisa dibilang jauh melampaui sang kakak. Ia merupakan juara dunia tiga kali, yakni pada tahun 1969, 1971, dan 1973. Selama kariernya, ia telah meraih 27 kemenangan yang merupakan rekor terbanyak saat itu sampai dipecahkan oleh Alain Prost. Namun, karier Jackie tak akan seindah itu jika sang kakak tak mengenalkan ia pada dunia balap.

4. Teo dan Corrado Fabi

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Teo dan Corrado Fabi (girardoarchive.com)

Teo dan Corrado Fabi total telah melakoni 76 kali start sepanjang karier mereka. Uniknya, mereka tak pernah berada dalam satu lintasan balapan. Corrado yang merupakan sang adik hanya membalap sebanyak 12 kali dan ia tak mendapatkan satu pun poin. Pada tahun 1984, ia sempat menggantikan posisi kakaknya, Teo, pada beberapa seri di musim tersebut bersama Brabham. Saat itu Teo lebih berfokus membalap di ajang CART.

Di sisi lain, karier Teo di Formula 1 terbilang lebih bagus dari sang adik meskipun tak sekali pun memenangi seri, apalagi menjadi juara dunia. Namun, ia pernah dua kali naik podium dan meraih 23 poin sepanjang kariernya. Teo sendiri membela tiga tim ketika itu, yakni Toleman, Brabham, dan Benetton.

Baca Juga: Gak Ada yang Mau! 10 Rekor Paling Tidak Diinginkan di Formula 1

5. Emerson dan Wilson Fittipaldi

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Emerson dan Wilson Fittipaldi (formula1.com)

Emerson dan Wilson merupakan kakak-beradik asal Brazil yang membalap di Formula 1 pada dekade '70-an. Wilson memulai kariernya pada tahun 1972, tahun saat sang adik menjadi juara dunia bersama dengan Lotus. Karier Wilson pun tak begitu baik. Ia membalap sebanyak 35 kali dan hanya mampu meraup 3 poin saja. 

Karier yang lebih baik dimiliki oleh Emerson. Setelah juara bersama Lotus, ia mengulanginya lagi tahun 1975 yang kali ini membela McLaren. Semusim berselang, Wilson membuat tim Formula 1 sendiri yang bernama Fittipaldi. Emerson pun bergabung dengan kakaknya. Keputusannya itu membuat ia tak mampu lagi meraih gelar juara dunia. Ia meninggalkan salah satu tim terbaik saat itu, McLaren.

6. Pedro dan Ricardo Rodriguez

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Pedro dan Ricardo Rodriguez (snaplap.net)

Sirkuit Hermanos Rodriguez di Meksiko yang juga menjadi tuan rumah bagi Formula 1 mendapatkan namanya dari kakak-beradik ini. Keduanya menjadi pembalap paling terkenal seantero negaranya. Ricardo, sang adik, memulai kariernya pada tahun 1961 dan menjadi pembalap termuda saat itu, yakni masih 20 tahun. Namun, kariernya tak bertahan lama. Ia harus tewas ketika membalap di tanah kelahirannya, Meksiko.

Karier Pedro berjalan lebih lama. Ia melakoni 55 kali start dan sempat memenangkan dua seri balapan. Sejak tahun 1963 hingga 1971 ia telah membela empat tim, yakni Ferrari, Lotus, Cooper, dan BRM. Sayang ia bernasib sama seperti Ricardo. Pedro meninggal dunia di sirkuit Nurburgring, Jerman pada tahun 1971. Untuk itulah pemerintah Meksiko menamai sirkuit kebanggan mereka sesuai dengan nama kedua kaka beradik ini.

7. Manfred dan Joe Winkelhock

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Manfred dan Joe Wilkenhock (formula1.com)

Winkelhock bersaudara membalap di ajang Formula 1 pada dekade '80-an. Manfred memulai lebih dulu dengan membela ATS di tahun 1981. Ia kemudian sempat berpindah ke Brabham dan RAM hingga tahun 1985, tahun saat ia meninggal kala membalap di sirkuit Monsport, Kanada.

Joe sempat bergabung bersama AGS di musim 1989, namun ia gagal tampil karena tidak lolos kualifikasi. Setelah tujuh seri, ia digantikan oleh Yannick Dalmas yang juga tidak mampu melewati sesi kualifikasi. Joe pun akhirnya meraih juara, namun kali ini di ajang Le Mans 24 Hours tahun 1999. Kala itu ia berpartner dengan Yannick Dalmas. Dua orang yang gagal melakoni start di Formula 1. 

8. David dan Gary Brabham

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1David dan Gary Brabham (formula1.com)

David dan Gary merupakan anak dari legenda Formula 1 asal Australia, Jack Brabham. Jack merupakan juara dunia tiga kali dan merupakan pendiri tim balap Brabham yang telah menghasilkan empat gelar juara dunia pembalap dan dua titel konstruktor.

Namun, kesuksesan tersebut sepertinya tak berlanjut ke kedua putranya. David sempat melakoni 24 kali balapan, namun tak sekali pun ia mampu mendulang poin. Gary sendiri sempat bergabung dengan Life tahun 1990, tetapi ia tak pernah melakoni start karena tidak lolos sesi kualifikasi.

9. Michael dan Ralf Schumacher

9 Kakak Adik yang Pernah Menjadi Pembalap di Ajang Formula 1Michael dan Ralf Schumacher (scuderiafans.com)

Terakhir ada Schumacher bersaudara. Bisa dibilang mereka adalah yang tersukses sebagai kakak adik di ajang Formula 1. Michael dan Ralf hingga saat ini merupakan satu-satunya kakak adik yang mampu finish di posisi satu dan dua, tepatnya pada GP Kanada tahun 2001.

Michael adalah legenda Formula dengan raihan tujuh gelar juara dunia, jumlah gelar yang masih menjadi rekor terbanyak hingga saat ini. Di sisi lain, karier Ralf tak bisa dibilang buruk. Selama kariernya ia sukses meraih enam kemenangan dan 21 kali berdiri di podium.

 

Meskipun mereka bersaudara, di lintasan mereka tetap saling bersaing dalam memperebutkan kemenangan. Akankah akan ada kakak adik lain yang mampu melebihi prestasi mereka? Kita nantikan saja.

Baca Juga: Bos Ferrari Samakan Charles Leclerc dengan Michael Schumacher

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya