Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara Dunia

Salah satu debutan terbaik di Formula 1

Lewis Hamilton memang benar-benar mendominasi balapan Formula 1 sejak bergabung dengan Mercedes pada musim 2013. Para pecinta Formula 1 mungkin sudah bosan ketika mendengar nama Hamilton hampir selalu menjadi juara dunia.

Namun, performa luar biasa Hamilton tersebut rupanya sudah terlihat di musim debutnya ketika masih membela McLaren. Sebagai rookie, ia mampu menampilkan performa terbaik dan bahkan hampir menjadi juara dunia di musim tersebut.

1. Pertemuan dengan Ron Dennis sebelum masuk ke Formula 1

Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara DuniaLewis Hamilton dan Ron Dennis (planetf1.com)

Sama seperti kebanyakan pembalap Formula 1 lainnya, Lewis Hamilton mulai dengan mengikuti ajang karting di Inggris pada 1993. Hanya butuh waktu dua tahun, ia sudah menjadi juara nasional karting di usia sepuluh tahun.

Hamilton kemudian menghadiri Motorsport Awards Ceremony di London, di mana ia memperoleh dua piala. Pada saat itulah ia bertemu Ron Dennis yang merupakan team principal dari salah satu tim terbaik di Formula 1, McLaren.

Hamilton kemudian menyapa Ron Dennis dan berkata suatu saat akan mengendarai mobil McLaren. Ron Dennis yang melihat potensinya pun kemudian memberinya nomor telepon miliknya dan memintanya untuk menghubunginya sembilan tahun lagi.

Ternyata telepon tersebut terjadi hanya tiga tahun berselang. Saat itu Dennis menghubungi Hamilton dan mengatakan bahwa ia akan mendukung Hamilton untuk berkarier di dunia balap, termasuk dari segi finansial.

Kabar tersebut jelas menjadi berita bagi Hamilton yang keluarganya juga tengah mengalami masalah finansial. Sejak saat itu, Hamilton mulai menjuarai berbagai kompetisi balap di kelas junior, termasuk yang paling bergengsi adalah Formula Renault UK dan GP2 Series.

2. Hamilton berduet dengan dua kali juara dunia, Fernando Alonso

Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara DuniaLewis Hamilton dan Fernando Alonso (formula1.com)

Pada akhir musim 2006, McLaren ditinggal dua pembalapnya, Juan Pablo Montoya dan Kimi Raikkonen. McLaren pun bergerak cepat dengan mendatangkan dua kali juara dunia sekaligus mantan pilot Renault, Fernando Alonso. 

Satu kursi lainnya menjadi milik Lewis Hamilton yang baru saja menjuarai GP2 Series dengan performa yang menawan. Berduet dengan Alonso yang merupakan juara dunia tentu menjadi tantangan tersendiri baginya.

Namun, di sisi lain hal ini juga membuatnya semakin termotivasi dalam menampilkan yang terbaik. Hal itu langsung terlihat pada balapan Pertamanya di GP Australia ketika Hamilton berhasil finis di urutan ketiga, di belakang Kimi Raikkonen dan Fernando Alonso.

Penampilannya di awal musim semakin bersinar saat Hamilton selalu tampil di atas podium pada lima balapan pembuka. Ia pun kemudian mengincar kemenangan perdananya di ajang balap mobil terpopuler di dunia tersebut.

Baca Juga: Lewis Hamilton Akui Mercedes Butuh Waktu untuk Jinakkan Mobil Baru

3. Meraih kemenangan perdana di GP Kanada

Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara DuniaLewis Hamilton menang pada GP Kanada 2007. (planetf1.com)

Seri keenam musim itu berlangsung di GP Kanada menjadi pembuktian bagi Hamilton. Mengawali balapan sebagai pole position di depan Fernando Alonso. Itu juga merupakan kali pertama Hamilton meraih pole position.

Hamilton kemudian tampil sempurna dan tak tersentuh hingga akhir balapan untuk meraih kemenangan perdananya. Sementara, Alonso hanya mampu finis ketujuh. Hal ini juga membuat Hamilton mengambil alih pimpinan klasemen dengan keunggulan delapan poin dari Alonso.

4. Hampir menjadi juara dunia di akhir musim

Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara DuniaLewis Hamilton gagal menjadi juara dunia 2007. (skysports.com)

Hamilton kemudian menambah tiga kemenangan lagi usai GP Kanada dan semakin dekat dengan gelar juara dunia. Bahkan, usai menang di GP Jepang, Hamilton berada di atas Alonso dengan keunggulan dua belas poin ketika menyisakan dua race saja.

Namun, Hamilton melakukan kesalahan besar pada GP China. Saat tengah memasuki pit lane, ia justru melebar yang membuatnya terjebak di gravel dan tak mampu melanjutkan balapan. Padahal ia punya kesempatan mengunci gelar juara dunia.

Seri terakhir di GP Brasil menjadi penentu siapakah yang akan menjadi juara dunia antara Hamilton, Alonso, dan Raikkonen. Hamilton cukup diuntungkan dengan keunggulan masing-masing empat dan tujuh poin dari Alonso dan Raikkonen.

Namun, ketika balapan berlangsung Hamilton sempat mengalami masalah pada mobilnya yang membuat posisinya melorot jauh. Meskipun akhirnya finis ketujuh, tetapi gelar juara dunia jatuh ke tangan Raikkonen yang menjadi pemenang.

5. Menjadi salah satu pembalap terhebat di Formula 1

Mengingat Kembali Musim Rookie Lewis Hamilton, Hampir Juara DuniaLewis Hamilton menang pada GP Turki 2020 (autoweek.com)

Kegagalan Hamilton menjadi juara dunia pada 2007, langsung ia bayar semusim berselang dengan cara yang begitu dramatis ketika ia menyalip Timo Glock di tikungan terakhir GP Brasil untuk mengunci posisi kelima. Hal itu sudah cukup membuatnya menjadi juara dunia.

Meskipun masih kompetitif, empat musim berikutnya yang ia lalui bersama McLaren tak kunjung membuahkan gelar juara dunia. Hamilton pun membuat keputusan untuk bergabung dengan Mercedes pada 2013 yang saat itu baru kembali ke Formula 1.

Pilihan tersebut tak salah baginya, sebab setelah Formula 1 memasuki era turbo hybrid pada 2014. Mercedes menjadi kekuatan baru dengan membuat mobil yang begitu dominan. Kombinasi keduanya membuahkan tambahan enam gelar juara dunia bagi Hamilton dan masih bisa bertambah.

 

Lewis Hamilton menjadi salah satu debutan terbaik dalam sejarah Formula 1. Tak heran, jika kemudian ia menjadi salah satu pembalap terbaik di Formula 1.

Baca Juga: Hasil Sempurna Lewis Hamilton dalam 5 Balapan Terakhir di GP Spanyol

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya