7 Momen Paling Dramatis pada Lap Terakhir Formula 1
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Formula 1 sering kali menyajikan banyak drama selama balapan berlangsung. Para pembalap dituntut selalu fokus, bahkan hingga lap terakhir. Kesalahan sedikit saja bisa membuat kemenangan yang sudah di depan mata sirna begitu saja.
Beberapa balapan ini bahkan tak dapat diprediksi pemenangnya hingga garis finis. Crash hingga kehabisan bahan bakar menjadi beberapa alasan mereka gagal meraih kemenangan. Berikut 7 momen paling dramatis pada lap terakhir Formula 1.
1. GP Italia 1967
GP Italia 1967 bisa dibilang menjadi salah satu performa terbaik dari juara dunia dua kali, Jim Clark. Pembalap asal Inggris itu mampu memimpin jalannya balapan hingga lap ke-12 sebelum mengalami pecah ban. Namun, pada akhirnya ia kembali menjadi yang terdepan.
Sayang, kemenangan yang sudah berada di depan mata sirna begitu saja pada lap terakhir. Kehabisan bahan bakar membuat ia disalip oleh John Surtees dan Jack Brabham. Ini juga membuat Surtees menjadi pembalap Honda pertama yang meraih kemenangan di Formula 1.
2. GP Italia 1971
Pada GP Italia 1971 terjadi finis paling tipis sepanjang sejarah Formula 1. Kelima pembalap pertama yang menyentuh garis finis berjarak tak sampai 1 detik. Bahkan, jarak sang juara, Peter Gethin, dan peringkat kedua yang ditempati Ronnie Peterson hanya 0,01 detik.
Kemenangan itu juga menjadi satu-satunya dalam karier Peter Gethin selama berkompetisi di Formula 1. Monza sendiri dikenal sebagai sirkuit yang berkarakter sangat cepat. Hal ini membuat mereka menambahkan dua chicane pada tahun 1972 seperti yang kita lihat sekarang.
3. GP Monako 1982
Tak ada yang tahun siapa yang akan menjadi pemenang GP Monako 1982 hingga balapan berakhir. Pasalnya, dalam 3 lap terakhir, terdapat lima pimpinan balapan berbeda. Alain Prost mengalami insiden ketika balapan tersisa 3 lap lagi.
Selanjutnya Riccardo Patrese yang mengambil alih pimpinan balapan mengalami spin 1 lap berselang. Didier Pironi pun kehabisan bahan bakar pada lap terakhir. Begitu pula dengan Andrea de Cesaris dan Derek Daly. Patrese yang mampu kembali ke lintasan akhirnya keluar sebagai pemenang sekaligus membukukan kemenangan pertamanya di Formula 1.
Baca Juga: Verstappen Pakai Nomor 1 jika Jadi Juara Dunia Formula 1
4. GP Hungaria 1997
Meskipun Damon Hill berstatus sebagai juara dunia 1996, Williams justru tak memakainya untuk mengarungi musim 1997. Hill pun kemudian memilih Arrows yang saat itu lebih sering berada di posisi belakang. Bahkan, pembalap asal Inggris itu hanya mencetak 1 poin sebelum GP Hungaria.
Editor’s picks
Namun, pada GP Hungaria, ia secara mengejutkan mampu meraih posisi ketiga pada sesi kualifikasi di belakang Michael Schumacher dan Jacques Villeneuve. Padahal, Pedro Diniz yang merupakan rekan setimnya hanya mampu mencatat waktu terbaik ke-19.
Pada saat race ia tampil baik dan sukses menyalip dua pembalap di depannya dan sempat unggul 35 detik dari Villeneuve di tempat kedua. Sayang, ketika balapan menyisakan 3 lap, mobil Hill mengalami masalah pada hydraulic pump. Ia pun harus rela disalip Villeneuve pada lap terakhir.
5. GP Brazil 2008
GP Brazil musim 2008 bisa dibilang menjadi salah satu balapan paling tak terlupakan sepanjang sejarah. Kala itu, Lewis Hamilton dan Felipe Massa tengah bertarung memperebutkan titel juara dunia. Saat sesi kualifikasi, Massa meraih pole position, sedangkan Hamilton berada di grid keempat.
Hujan yang melanda sirkuit Interlagos pada saat race membuat pemilihan ban menjadi hal yang krusial. Felipe Massa mampu menguasai jalannya balapan dan memimpin hingga finis. Sementara itu, Hamilton harus berada di posisi kelima untuk mendapat gelar juara dunianya.
Massa sepertinya akan mengunci gelarnya ketika ia finis pertama, namun Hamilton mampu menyalip Timo Glock pada tikungan terakhir, sekaligus membuat Massa gagal meraih juara di hadapan pendukungnya sendiri.
6. GP Kanada 2011
Penampilan gemilang ditunjukkan oleh Jenson Button pada balapan yang berlangsung lebih dari 4 jam akibat hujan deras di GP Kanada musim 2011. Pembalap asal Inggris itu harus 6 kali masuk pit stop setelah beberapa kali mengalami insiden dan bahkan sempat berada di posisi paling belakang.
Sepanjang jalannya balapan, banyak pembalap yang mengalami spin akibat lintasan yang licin. Namun, Button mampu bangkit dan kembali memacu mobilnya ke lintasan. Pada lap terakhir, kesalahan yang dibuat Sebastian Vettel membuat Button mampu merengkuh kemenangan.
7. GP Austria 2016
Musim 2016 terjadi pertarungan sengit antara dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, dalam persaingan menuju gelar juara dunia. Salah satu kejadian yang cukup diingat tentunya pada GP Austria ketika keduanya mengalami insiden.
Kala itu Hamilton tengah memburu rekan setimnya tersebut. Tak mau kehilangan posisi, Rosberg kemudian memaksa Hamilton keluar lintasan. Namun, keduanya justru bertabrakan yang sayap depan Rosberg mengalami kerusakan. Hal itu membuatnya finis keempat, sementara Hamilton meraih kemenangan.
Beberapa momen yang terjadi pada lap terakhir balapan Formula 1 memang begitu dramatis. Bahkan, kita tak tahu siapa yang akan menang hingga bendera finis dikibarkan.
Baca Juga: Kisah Lotus, Tim Besar Formula 1 yang kini Tinggal Kenangan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.