10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap Hebat

Sang rain master #IDNTimesHype

Ayrton Senna merupakan salah satu pembalap Formula 1 terbaik sepanjang sejarah. Raihan tiga gelar juara dunia membuktikan kehebatannya. Tak hanya itu, persaingannya dengan Alain Prost juga merupakan yang terpanas di ajang Formula 1.

Selain Prost ia juga harus melawan pembalap hebat lain macam Nelson Piquet dan Nigel Mansell yang merupakan juara dunia. Selama kariernya, Senna juga dijuluki sebagai rain master karena kepiawaiannya membalap di lintasan basah.

Sayang nasib tragis harus menimpanya di tahun 1994. Kala itu, ia menabrak dinding ketika melewati tikungan Tamburello di sirkuit Imola. Nyawanya pun tak tertolong dan dunia balap kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Namun, sepuluh momen ini membuktikan bahwa Senna merupakan pembalap yang hebat. 

1. GP Monaco 1984

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatAyrton Senna pada GP Monaco 1984 (motorsportmagazine.com)

Ayrton Senna mengawali musim pertamanya di Formula 1 pada tahun 1984. Sempat menjadi test driver bagi beberapa tim, ia akhirnya diberi kontrak oleh Toleman. Meskipun bukan tik yang kompetitif, namun Senna mampu tampil impresif pada musim debutnya.

Seperti pada GP Monaco yang merupakan seri keenam baginya. Senna Mengawali balapan di posisi ke-13, namun hujan yang cukup lebat membuatnya mampu menyodok ke barisan depan. Kemampuannya dalam lintasan basah mulai terlihat pada race ini.

Karena cuaca yang sangat buruk, akhirnya pada lap ke-32 red flag pun dikibarkan dan balapan harus dihentikan. Padahal saat itu, Senna telah menyalip Alain Prost untuk merebut posisi pertama. Namun, sesuai peraturan Prost lah yang memenangkan balapan tersebut, sebab ia memimpin sebelum red flag berkibar.

2. GP Portugal 1985

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatAyrton Senna pada GP Portugal 1985 (formula1.com)

Selain sebagai rain master, Ayrton Senna juga merupakan raja pada sesi kualifikasi. Terbukti ia telah memulai balapan di posisi pertana sebanyak 65 kali. Dan pole position pertamanya didapat pada saat GP Portugal tahun 1985. Di musim keduanya ini Senna membalap bersama Lotus.

Sama seperti di Monaco tahun sebelumnya, balapan di Portugal diguyur hujan yang begitu deras. Namun, semua itu tak menjadi masalah bagi pembalap asal Brazil ini. Terbukti ia memimpin jalannya balapan mulai dari awal hingga garis finis. Bahkan hanya peringkat kedua, Michele Alboreto yang tidak di overlap oleh Senna.

3. GP Spanyol 1986

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatSenna vs Mansell pada GP Spanyol 1986 (motorsportimages.com)

Senna mengawali musim keduanya di musim 1986 dengan cukup baik. Yakni finis kedua di GP Brazil dan meraih kemenangan di sirkuit Jerez, Spanyol. Meskipum start dari posisi pertama namun, kali ini ia mendapat persaingan sengit dari pembalap Williams, Nigel Mansell dan pilot McLaren, Alain Prost.

Sempat memimpin balapan begitu lama, ia harus disalip Mansell pada lap ke-40 dan bertahan dari kejaran Prost yang ada di belakangnya. Namun, momentum ada pada Senna ketika Mansell masuk ke pit stop pada lap ke-62. Ia pun berhasil menyalip pembalap Inggris tersebut dan finis dengan hanya berselisih 0,014 detik saja dari Mansell.

4. GP Monaco 1988

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatAyrton Senna crash pada GP Monaco 1988 (ayrtonsenna.de)

Di musim 1988 Senna bergabung dengan tim yang lebih kompetitif, yakni McLaren dan berduet dengan rival terbesarnya, Alain Prost. Senna pun datang ke Monaco dengan kepercayaan diri tinggi, dan hasilnya ia mendominasi sesi kualifikasi dan mencatatkan waktu tercepat. Bahkan berselisih hampir 1,5 detik dari posisi kedua.

Pada saat race pun Senna tampil baik dan memimpin balapan selama 66 lap, ia juga berjarak 50 detik dari peringkat kedua. Sayang ia kehilangan fokus saat memasuki portier yang membuat mobilnya tergelincir. Senna pun harus rela melepas kemangannya pada rekan satu timnya, Alain Prost.

5. GP Jepang 1988

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatSenna vs Prost pada GP Jepang 1988 (maxf1.net)

Persaingan Senna dan Prost di musim 1988 berlanjut pada GP Jepang. Senna yang mengawali balapan di posisi pertama harus rela turun 14 peringkat akibat tergelincir di awal balapan. Namun, itu tak membuatnya menyerah dan terus melanjutkan balapan.

Ia menyalip satu demi satu pembalap di depannya hingga empat lap kemudian ia sudah berada di peringkat keempat. Hingga akhirnya di lap ke-28, ia berhasil melewati Prost untuk merebut posisi pertama dan mempertahankannya hingga garis finis. Kemenangan tersebut menjadi yang kedelapan baginya di musim tersebut sekaligus mengunci gelar juara dunia pertama bagi Senna.

Baca Juga: 5 Pembalap Formula 1 Peraih Gelar Juara Dunia Termuda

6. GP Jepang 1990

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatSenna vs Prost pada GP Jepang 1990 (ayrton-senna.net)

Race di sirkuit Suzuka tahun 1990 ini menjadi puncak persaingan dari Alain Prost dan Ayrton Senna. Kala itu Senna tengah unggul sembilan poin dari Prost dengan menyisakan dua seri lagi. Keduanya pun tampil baik di sesi kualifikasi dan memulai balapan di posisi terdepan.

Namun, ketika balapan baru memasuki tikungan pertama keduanya mengalami tabrakan hebat yang membuat mereka tak mampu melanjutkan race. Dengan hasil tersebut, Ayrton Senna pun mendapatkan gelar juara dunia keduanya. Meski begitu, setelah balapan ini tensi diantara keduanya menjadi semakin memanas. 

7. GP Brazil 1991

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatAyrton Senna pada GP Brazil 1991 (formula1.com)

Sebelum seri ini Ayrton Senna telah memenangkan 27 balapan, namun tak satupun ia raih di hadapan pendukungnya sendiri. Akhirnya kesempatan menang itupun hadir di musim 1991. Senna mengawali balapan di posisi pertama mengungguli duo Williams, Nigel Mansell dan Riccardo Patrese.

Hujan yang mengguyur lintasan pun seolah menjadi kabar baik bagi sang rain master. Meskipun mengawali balapan dengan baik, bencana datang baginya ketika balapan menyisakan 20 lap lagi.

Gearbox Senna mengalami kerusakan dan ia pun harus bekerja sangat keras untuk mempertahankan posisinya. Namun, semua usahanya itu terbayar dengan raihan kemenangan di depan seluruh rakyat Brazil, meskipun ia juga terlihat sangat kelelahan.

8. GP Monaco 1992

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatSenna vs Mansell pada GP Monaco 1992 (performancedrive.com)

Memasuki musim 1992, Ayrton Senna berada pada momen terbaiknya setelah menyabet dua gelar juara dunia beruntun. Namun, musim ini mobilnya dibuat tak berkutik oleh Williams dengan duet pembalapnya, Nigel Mansell dan Riccardo Patrese yang memenangkan 10 dari 16 seri. Di akhir musim, Mansell pun menjadi juara dunia dan Williams meraih titel juara dunia konstruktor.

Meskipun begitu, Senna berhasil memenangkan tiga seri yang salah satunya ia raih di Monaco. Mengawali lomba di belakang duet Williams, Ia kemudian berhasil menyusul Patrese, sayang ia tak dapat mengejar Mansell.

Namun, Mansell membuat kesalahan saat pit stop sehingga membuat Senna memimpin. Mansell yang memiliki mobil lebih cepat pun terus mengejar Senna, sayang sisa lap tak cukup baginya untuk melewati pembalap McLaren itu dan Senna meraih kemenangan pertamanya di musim tersebut.

9. GP Eropa 1993

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatSenna vs Prost pada GP Eropa 1993 (espn.com)

Sebagian orang beranggapan bahwa performa Senna di sirkuit Donington ini layak diberi gelar drive of the decade. Senna mengawali balapan dengan berada di posisi keempat di belakang duet Williams, Alain Prost dan Damon serta Michael Schumacher yang membela Benetton.

Namun, hujan yang menggenangi sirkuit Donington membuat Senna berada di atas angin. Di akhir lap pertama ia bahkan sudah berada di posisi terdepan. Kemampuan Senna menaklukan lintasan basah semakin terlihat, sebab ia hanya memasuki pit stop empat kali berbanding dengan Prost tujuh kali. Senna pun tak terhentikan hingga akhir balapan dan unggul 83 detik dari Damon Hill yang berada di posisi kedua.

10. GP Australia 1993

10 Momen yang Buktikan Ayrton Senna Merupakan Pembalap HebatAyrton Senna pada GP Australia 1993 (maxf1.net)

GP Australia di sirkuit Adelaide menjadi penutup musim 1993 sekaligus menjadi balapan terakhir Senna membela McLaren. Ini juga menjadi kemenangan ke-41 dan terakhir baginya di ajang Formula 1.

Di balapan ini pula akhirnya Senna kembali meraih pole position setelah 24 balapan sebelumnya tak mampu diraihnya akibat kedigdayaan Williams. Senna pun memulai race dengan baik dan langsung memimpin jalannya balapan.

Ia tak terhentikan hingga garis finis dan meninggalkan Prost sejauh 9 detik di peringkat kedua. Seri ini juga merupakan akhir persaingan dari Prost dan Senna, sebab pembalap Prancis tersebut memutuskan pensiun setelah meraih gelar juara dunia keempatnya.

 

Ayrton Senna telah melewati banyak momen luar biasa selama kariernya di Formula 1. Maka tak ayal, kematiannya di sirkuit Imola tahun 1994 meninggalkan duka besar bagi dunia balap di seluruh dunia.

Baca Juga: 5 Pembalap Formula 1 yang Menjadi Rival Besar Schumacher

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya