8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1

Apakah selanjutnya akan ada pembalap baru dari negara ini?

Formula 1 telah banyak melahirkan banyak pembalap hebat dari berbagai negara. Sebut saja Inggris, Italia, atau Jerman yang setiap tahun selalu menempatkan pembalapnya di ajang Formula 1. Tentunya pembalap mereka pun sering meraih podium bahkan juara.

Namun, lain halnya dengan beberapa negara ini yang hanya pernah mengirim satu wakil ke Formula 1. Meski hanya satu, bukan berarti mereka tak memiliki prestasi membanggakan, bahkan ada yang sempat meraih kemenangan. Berikut delapan negara yang hanya pernah mengirim satu pembalap ke Formula 1.

1. Polandia - Robert Kubica

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Robert Kubica (autosport.com)

Meski Polandia hanya menempatkan Robert Kubica di ajang Formula 1, namun kariernya lumayan bagus. Debut di musim 2006 bersama BMW-Sauber, ia langsung mengukir podium di GP Italia, yang juga merupakan balapan keduanya. Pada musim 2008, ia meraih satu-satunya kemenangan sepanjang kariernya pada GP Kanada.

Sayang, pada tahun 2011 ia mengalami cedera serius saat membalap di ajang Rally. Hal itu membuatnya hampir tak bisa kembali ke lintasan balap. Beruntung baginya ia masih bisa membalap, musim 2018 ia menjadi pembalap cadangan bagi Williams. Semusim berselang ia dikontrak satu musim penuh oleh tim yang sama.

2. Chile - Eliseo Salazar 

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Eliseo Salazar (motorsportimages.com)

Eliseo Salazar mungkin diingat saat ia menabrak mobil Nelson Piquet yang tengah memimpin balapan pada GP Jerman musim 1982. Piquet yang tak terima kemudian sempat melayangkan pukulan dan tendangan ke arah Salazar.

Karier Salazar sendiri di Formula 1 berlangsung dari musim 1981 hingga 1983. Dalam tiga musim itu ia sempat membela March, Ensign, ATS, dan RAM. Dari total 37 kali balapan prestasi terbaiknya adalah peringkat kelima pada GP San Marino musim 1982 kala membela ATS.

3. Republik Ceko - Thomas Enge

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Thomas Enge (motorsportimages.com)

Tak seperti Kubica dan Salazar yang sempat beberapa musim di Formula 1, Thomas Enge hanya tiga kali melakoni balapan. Ia sebelumnya tampil mengesankan pada ajang F3000, hal tersebut membuat Prost mengontraknya pada tiga seri terakhir musim 2001 untuk menggantikan Luciano Burti.

Dari tiga balapan tersebut, prestasi terbaiknya adalah peringkat ke-12 pada GP Italia. Sayang baginya, Prost mengalami kebangkrutan pada akhir musim sehingga ia pun tak dapat melanjutkan kariernya di Formula 1 dan kembali ke ajang F3000. 

4. Hungaria- Zsolt Baumgartner

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Zsolt Baumgartner (crash.net/)

Zsolt Baumgartner mengawali kariernya di Formula 1 pada musim 2003, kala itu ia ditarik Jordan untuk menggantikan Ralph Firman yang mengalami cedera. Pada balapan kandang di GP Hungaria ia mengalami kecelakaan, sedangkan pada GP Italia ia finis ke-11.

Semusim berselang, ia diberi kontrak satu musim penuh, namun kali ini bersama Minardi. Bersama Minardi, prestasi terbaiknya adalah posisi kedelapan pada GP Amerika Serikat. Musim itu juga merupakan yang terakhir bagi Baumgartner di ajang Formula 1 usai kontraknya tak diperpanjang oleh Minardi.

Baca Juga: 7 Pembalap Formula 1 Ini Sering Raih Podium, namun Tak Pernah Menang

5. Indonesia - Rio Haryanto

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Rio Haryanto (asiaone.com)

Rio Haryanto berlaga di ajang Formula 1 untuk Manor pada musim 2016. Ia dikontrak setelah tampil gemilang pada ajang GP2, di mana ia sukses memenangkan tiga balapan. Sayangnya, Rio hanya bertahan selama 12 race saja setelah tak mampu membayar sisa uang ke Manor.

Mengingat Manor merupakan tim terburuk pada musim itu, prestasi terbaik Rio adalah finis ke-15 pada GP Monaco. Ia kemudian digantikan pembalap Prancis, Esteban Ocon. Manor sendiri musim itu hanya mendulang satu poin yang dicetak Pascal Wehrlein dan menyatakan bubar pada akhir musim.

6. Liechtenstein - Rikky von Opel

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Rikky von Opel (oelpospt.com)

Rikky von Opel merupakan cucu dari pendiri perusahaan mobil terkenal Opel, Adam Opel. Rikky sendiri mengawali kariernya di dunia balap setelah memenangkan British Formula 3 pada musim 1972. Semusim berselang, ia langsung dikontrak Ensign untuk berlaga di Formula 1.

Pada musim 1974, ia berpindah ke Brabham untuk menemani Carlos Reutemann. Sayang, ia tak mampu bersaing sementara Reutemann mampu meraih tiga kemenangan musim itu. Akhirnya pada seri kesepuluh, ia digantikan Jose Carlos Pace.

7. Malaysia - Alex Yoong

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Alex Yoong (crash.net)

Hanya berselang dua tahun usai Malaysia menggelar balapan pertamanya di Sepang, mereka sukses menempatkan Alex Yoong sebagai pembalap Formula 1 pada musim 2001. Ia direkrut Minardi pada tiga seri terakhir musim itu. Hasil terbaiknya adalah peringkat ke-16, sedangkan dua balapan lainnya mengalami crash.

Musim berikutnya ia sebetulnya mengawal dengan baik, usai finis ketujuh pada seri pembuka di GP Australia. Sisanya, ia banyak mengalami crash dan bahkan gagal lolos kualifikasi. Mengingat, Minardi merupakan salah satu mobil terburuk musim itu.

8. Maroko - Robert La Caze

8 Negara yang Hanya Pernah Mengirimkan Satu Pembalap ke Formula 1Robert La Caze (laberezina.com)

Robert La Caze lahir di Paris pada saat Perang Dunia I meletus, ia juga merupakan anak dari seorang diplomat Prancis. Sebelum menjadi pembalap Formula 1, ia lebih dulu mengikuti ajang Rally dan bahkan pernah menjadi juara nasional ski di negaranya.

La Caze hanya pernah membalap sekali di ajang Formula 1. Tepatnya saat balapan itu digelar pertama kali di Maroko pada musim 1958. Kala itu, ia yang membela Cooper hanya finis di posisi ke-14. Pada balapan di sirkuit Ain Diab itu, ia bahkan lima lap lebih lambat dari pemenang race, Stirling Moss.

 

Meskipun hanya mampu mengirim satu pembalap saja di ajang Formula 1, namun delapan negara ini patut bangga. Sebab, tak mudah bagi seorang pembalap untuk tampil di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia ini.

Baca Juga: 5 Pembalap Formula 1 Ini Mampu Menang meski Start dari Posisi Belakang

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya