Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-Unggulan

Ada Taufik Hidayat hingga Greysia/Apriyani #Tokyo2020

Olimpiade bisa dikatakan sebagai puncak prestasi bagi para insan olahraga, tak terkecuali bulu tangkis. Sejak dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992, hingga kini telah banyak pebulu tangkis yang bersaing dalam meraih emas. Apalagi, untuk masuk ke ajang empat tahunan ini saja harus melewati kualifikasi yang begitu ketat.

Biasanya, pada tiap nomor akan ada pemain yang berstatus unggulan. Hal itu mengacu pada hasil kualifikasi yang telah dijalani. Menjadi unggulan bukan jaminan para atlet tersebut dapat meraih emas dengan mudah. Terbukti, kelima pebulu tangkis ini mampu meraih emas meskipun berstatus nonunggulan.

1. Kim Dong Moon/Gil Young Ah - Atlanta 1996

Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-UnggulanKim Dong Moon/Gil Young Ah meraih medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996 (chinadaily.com.cn)

Meskipun tak berstatus unggulan pada Olimpiade Atlanta 1996, penampilan gemilang ditujukkan oleh Kim Dong Moon/Gil Young Ah pada nomor ganda campuran. Mereka sedikit diuntungkan karena pasangan Thomas Lund/Marlene Thompson asal Denmark yang merupakan juara dunia saat itu tak ikut berpartisipasi.

Pada perjalanan meraih emas, pasangan yang saat itu menempati peringkat lima dunia sukses mengalahkan banyak pasangan unggulan, seperti Tri Kusharjanto/Minarti Timur asal Indonesia yang merupakan unggulan kedua di babak perempat final.

Memasuki babak semifinal, mereka menumbangkan pasangan Tiongkok, Chen Xingdong/Peng Xingyong yang berstatus unggulan keempat. Pada babak final mereka mengalahkan rekan senegara yang juga unggulan pertama, Park Jo Bong/Ra Kyung Min.

2. Taufik Hidayat - Athena 2004

Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-UnggulanTaufik Hidayat meraih medali emas pada Olimpiade Athena 2004 (bwfbadminton.com)

Meskipun pada Olimpiade Sydney 2000 Taufik Hidayat menjadi unggulan teratas, pada Olimpiade Athena 2004 ia lolos dengan status nonunggulan. Taufik sendiri mengawali perjalanannya pada babak 32 besar dengan mengalahkan Hidetaka Yamada asal Jepang.

Pada babak 16 besar ia juga sukses menumbangkan unggulan ketiga asal Malaysia, Wong Choong Hann. Memasuki babak perempat final, Taufik mampu memulangkan unggulan keenam asal Denmark, Peter Gade.

Setelah mengatasi Boonsak Ponsana pada babak semifinal, ia sudah ditunggu unggulan ketujuh, Shon Seung Mo asal Korea Selatan di babak final. Sempat kesulitan pada awal pertandingan, Taufik kemudian menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan wakil Negeri Gingseng itu dua set langsung dan membawa emas ke Indonesia.

Baca Juga: 10 Potret Kesederhanaan Ami Gumelar, Istri Taufik Hidayat

3. Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung - Beijing 2008

Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-UnggulanLee Yong Dae/Lee Hyo Jung meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008 (bwfbadminton.com)

Lee Yong Dae yang masih berusia 19 tahun kala itu berpasangan dengan Lee Hyo Jung yang tujuh tahun lebih tua darinya pada nomor ganda campuran. Perjalanan mereka meraih emas cukup spesial karena menumbangkan banyak pasangan kelas dunia dan unggulan.

Pada babak perempat final mereka mengalahkan juara dunia tahun 2006 asal Britania Raya, Nathan Robertson/Gail Emms. Selanjutnya, pada babak semifinal mereka menumbangkan unggulan ketiga asal Indonesia, Flandy Limpele/Vita Marissa

Puncaknya, pada laga final mereka berhasil menaklukan pasangan Indonesia lainnya yang juga berstatus sebagai unggulan pertama, Nova Widianto/Lilyana Natsir, dua game langsung. Itu juga satu-satunya medali emas yang diraih Korea Selatan pada cabang olahraga bulu tangkis.

4. Lee Yang/Wang Chi Lin - Tokyo 2020

Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-UnggulanLee Yang/Wang Chi Lin meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 (insidethegames.biz)

Penampilan Lee Yang/Wang Chi Lin sudah mulai menarik perhatian kala mereka meraih hattrick pada Asian Leg yang diadakan awal tahun 2021. Meskipun saat itu wakil dari Jepang dan Tiongkok serta Kevin/Markus tak ikut berpartisipasi.

Namun, pada Olimpiade Tokyo 2020 mereka sukses membuktikan bahwa mereka merupakan ganda putra terbaik saat ini. Sebenarnya, awal perjalanan mereka tak mulus setelah dikalahkan wakil India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy pada fase grup. 

Meski sempat kalah, mereka kemudian tampil gemilang dengan mengalahkan para unggulan, dimulai dari Kevin/Markus pada laga hidup mati di fase grup. Kemudian, unggulan keempat, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, pada babak perempat final.

Setelah itu giliran pasangan unggulan kedua, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang mereka taklukkan di babak semifinal. Puncaknya pasangan asal Chinese Taipei ini menumbangkan unggulan ketiga asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, untuk meraih emas pertama bagi Chinese Taipei di cabang olahraga bulu tangkis.

5. Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Mengejutkan, 5 Peraih Emas Bulu Tangkis Ini Berstatus Non-UnggulanGreysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 (scmp.com)

Terakhir ada ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang sukses membawa pulang satu-satunya medali emas dari Olimpiade Tokyo 2020 meski berstatus nonunggulan. Mereka tampil impresif dengan tak terkalahkan sejak fase grup, termasuk saat mengalahkan unggulan pertama asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, pada laga terakhir fase grup.

Berstatus pemuncak grup, mereka kemudian memulangkan wakil Tiongkok, Du Yue/Li Yinhui, lewat pertarungan alot tiga set. Pada babak semifinal giliran Lee So Hee/Shin Seung Chan yang merupakan unggulan keempat berhasil mereka taklukkan. Keberhasilan itu berhasil mereka lengkapi dengan membawa pulang medali emas usai menumbangkan Chen Qingchen/Jia Yifan yang juga merupakan unggulan kedua.

 

Meskipun bukan merupakan unggulan, bukan berarti mereka tak bisa melangkah jauh, bahkan menjadi meraih medali emas.

Baca Juga: Tulisan Greysia Polii yang Cerminkan Ragam Indonesia

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya