4 Alasan Pebulutangkis Indonesia Bisa Borong Gelar di Singapore Open

Bila tampil maksimal, harusnya bisa meraih minimal 2 gelar

Setelah akhir pekan kemarin sukses meraih dua gelar di Thailand Open 2018, pekan ini pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia akan memburu gelar di Singapore Open 2018. Pemain-pemain Indonesia berpeluang meraih gelar di turnamen BWF World Tour Super 500 yang digelar mulai Selasa (17/7/2018) hingga Minggu (22/7/2018).

Ada beberapa alasan yang mendukung pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia bakal bisa berjaya di Singapore Open 2018. Apa saja?

1. Indonesia menampilkan pemain-pemain juara

4 Alasan Pebulutangkis Indonesia Bisa Borong Gelar di Singapore Openm.badmintonindonesia.org

Indonesia berpeluang besar meraih gelar di Singapore Open 2018. Alasan utama adalah tampilnya beberapa pemain juara di turnamen yang mulai digelar sejak tahun 1987 ini. Salah satunya pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ganda senior yang dua pekan lalu menjadi juara Indonesia Open 2018 ini menjadi unggulan pertama di nomor ganda campuran Singapore Open 2018.  

Mulai Senin (16/7/018) kemarin, Tontowi/Liliyana yang merupakan juara dunia 2017, sudah mencoba lapangan di Singapore Indoor Stadium (SIS) bersama beberapa pemain Indonesia lainnya.

Selain Tontowi/Liliyana, ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga tampil di Singapore Open 2018. Ganda putra juara dunia 2013 dan 2015 yang sempat 'bercerai' dan kembali dipasangkan sejak akhir tahun 2017 lalu, berpeluang meraih gelar pertama mereka di tahun 2018.

Singapore Open 2018 juga akan menjadi 'latihan' bagi Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra sebelum tampil di Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. Selamat bertanding. Semoga bisa juara.

2. Pemain muda Indonesia punya kualitas dan semangat untuk meraih gelar

4 Alasan Pebulutangkis Indonesia Bisa Borong Gelar di Singapore Opentwitter.com/inabadminton

Tampilnya pasangan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja sebagai juara ganda campuran di Thailand Open 2018 pada akhir pekan kemarin, menjadi inspirasi bagi pemain-pemain muda Indonesia. Bahwa, dengan berbekal kualitas dan semangat, mereka juga bisa menjadi juara.

Di Singapore Open 2018, ada cukup banyak pemain muda Indonesia yang akan tampil. Diantaranya Ihsan Maulana Mustofa di tunggal putra dan Ruselli Hartawan di tunggal putri. Lalu di ganda campuran ada Andika Ramadiansyah/Mychelle Crhystine Bandaso, Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kondow dan Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami. Termasuk juga ganda campuran juara dunia junior 2017, Rimov Rivaldy/Pitha Mentari.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, pelatih pendamping ganda campuran Indonesia, Vita Marissa berharap pasangan muda Indonesia bisa unjuk gigi di Singapore Open 2018. Apalagi, secara kualitas, mereka tidak kalah dengan kontestan lainnya. "Kita lebih mengharapkan kepada pasangan muda bisa unjuk gigi dengan kualitas mereka yang dibilang cukup bagus," ujar Vita Marissa dikutip dari badmintonindonesia.org.

3. Kondisi fisik beberapa pemain Indonesia lebih bugar karena tidak main di Thailand Open

4 Alasan Pebulutangkis Indonesia Bisa Borong Gelar di Singapore Opentwitter.com/inabadminton

Beberapa pemain Indonesia akan tampil di Singapore Open 2018 dalam kondisi lebih bugar dibandingkan lawan-lawanya. Ini karena beberapa pebulutangkis yang tampil di turnamen berhadiah 355 ribu dolar ini, pekan kemarin baru saja tampil di Thailand Open 2018. Bahkan, ada yang di dua pekan sebelumnya juga main di Indonesia Open 2018. Artinya, mereka berturut-turut tampil di tiga turnamen.

Beberapa pemain yang tampil berturut-turut di tiga turnamen yakni ganda putra Thailand, Tinn Isriyaet/Kittisak Namdash yang jadi unggulan 3 dan ganda India S Rankireddy/C Shetty yang jadi unggulan 2 di Singapore Open 2018. Fakta itu menjadi peluang bagi ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang lebih bugar karena tidak main di Thailand Open 2018.

Begitu juga di ganda putri ada ganda Thailand, J Kititharakul/R Prajongjai yang bermain berturut-turut di tiga turnamen dan menjadi unggulan 1 di Singapore Open 2018 serta ganda putri Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao yang jadi unggulan 3. Ini tentunya memberikan keuntungan bagi ganda Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang tidak main di Thailand Open dan menjadi unggulan 2 di Singapore Open 2018.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Chafidz Yusuf selaku pendamping pelatih ganda putri berharap Della/Harris bisa juara. "Mungkin lawan yang berat dari negara Thailand. Tapi mudah-mudahan mereka bisa. Secara rangking harusnya Della/Rizki berada di atas lawan itu," tutur Chafidz seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

4. Tidak banyak pemain top dunia yang tampil di Singapore Open 2018

4 Alasan Pebulutangkis Indonesia Bisa Borong Gelar di Singapore OpenBwfbadminton.com

Alasan paling masuk akal pemain-pemain Indonesia bisa meraih gelar di Singapore Open 2018 adalah sedikitnya pemain-pemain top dunia yang tampil. Karena lebih memilih fokus tampil di Kejuaraan Dunia 2018 yang akan digelar di China pada akhir Juli nanti, mayoritas pemain top dunia di lima nomor yang dipertandingkan, tidak tampil. 

Semisal di tunggal putra, tidak ada nama Viktor Axelsen, Lee Chong Wei atau Kento Momota. Di tunggal putri, Ratchanok Intanon yang jadi unggulan 1, juga memilih mundur. Sementara di ganda putra/putri, tidak ada pasangan top dari China dan Jepang.

Pun di ganda campuran, hanya pasangan Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock yang terhitung sebagai pemain top dunia seperti dikutip dari bwfworldtour.com. Tenaga Chris/Gabby yang terus tampil di tiga turnamen berturut-turut, sangat mungkin terkuras.

Jika begitu, bila tampil dalam performa terbaik, pemain-pemain Indonesia berpeluang meraih gelar. Bahkan, bisa lebih dari satu gelar. Semoga!

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya