Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019

Fitriani berpeluang juara di tunggal putri

Turnamen bulutangkis Thailand Masters 2019 sampai pada bagian akhir. Hari ini, Minggu (13/1/2019), turnamen BWF World Tour Super 300 ini akan memainkan pertandingan final. Lima laga final, yakn tunggal putra/putri, ganda putra/putri dan ganda campuran, akan dimainkan mulai pukul 13.00 waktu setempat.

Kabar bagusnya, dari lima pertandingan final tersebut, Indonesia memiliki satu wakil lewat Fitriani di tunggal putri. Berikut lima fakta final Thailand Masters 2019.

1. Ganda putra senior Malaysia berpeluang akhiri paceklik gelar selama dua tahun

Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019twitter.com/BA_Malaysia

Di sektor ganda putra, pasangan senior Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong mampu mengawali tahun dengan bagus. Pasangan perah medali perak Olimpiade 2016 yang menjadi unggulan 1 ini berhasil merebut tiket tampil ke final setelah mengalahkan ganda Jepang, Akira Koga/Taichi Saito dengan skor cukup telak, 21-12, 21-10.

Malaysia sebenarnya berpeluang menciptakan All Malaysian final di ganda putra. Namun, skenario itu dirusak oleh pasangan Taiwan, Lu Cing-yao/Yang Po-han. Unggulan 5 ini sukses mengalahkan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Mohd Rumsani lewat rubber game, 17-21, 21-13, 21-11.

Final nanti akan menjadi kesempatan bagi Goh/Tan yang kini berusia 29 tahun untuk mengakhiri 'paceklik' gelar di turnamen BWF. Kali terakhir mereka juara terjadi pada 2016 silam saat menjadi juara BWF Super Series Finals 2016. Tahun 2018 lalu, mereka sempat sekali tampil di final, yakni di Malaysia Masters 2018 tetapi dikalahkan ganda Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Selain itu, Goh/Tan juga bisa membuktikan bahwa mereka masih ganda terbaik Malaysia meski tidak lagi menjadi pemain timnas. Mereka telah memutuskan keluar dari Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) dan berkarier profesional. Sebelumnya di perempat final, mereka menang atas ganda Pelatnas Malaysia, Teo Ee Yi-Ong Yew Sin.

2. Final kejutan di ganda putri, Thailand bisa juara beruntun

Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019bwfbadminton.com/player

Sektor ganda putri menghasilkan laga final di luar dugaan setelah dua pasangan yang bukan unggulan utama, berhasil tampil di laga puncak. Ganda tuan rumah, Putita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai yang tidak masuk daftar unggulan, berhasil melaju ke final setelah di semifinal menang atas unggulan 7 asal Rusia, Ekaterina Bolotova/Aina Davletova lewat rubber game 18-21, 21-12, 21-4.

Lawan mereka adalah ganda China, Li Wenmei/Zheng Yu. Unggulan 5 ini meraih kesempatan tampil di final setelah mengalahkan unggulan 6 asal Belanda, Selena Piek/Cheryl Seinen 21-18, 21-16.

Putita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai berpeluang meraih gelar dan memperpanjang catatan bagus pemain tuan rumah di nomor ini. Di Thailand Masters tahun lalu, pasangan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai tampil sebagai juara. Kali ini, mereka dikalahkan Putita/Sapsiree di perempat final.

Baca Juga: Hebat, Fitriani Kalahkan Juara Bertahan Thailand Masters 

3. Lin Dan belum habis, hadapi pemain kejutan Singapura

Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019bwfbadminton.com/news-single

Tahun ini, pebulutangkis senior Tiongkok, Lin Dan, akan berusia 36 tahun pada Oktober nanti. Namun, usia yang semakin menua, ternyata tidak membuat Lin Dan habis. Di Thailand Masters, mantan pemain rangking 1 dunia ini memperlihatkan bahwa dirinya tidak kalah dengan pemain-pemain yang usianya lebih muda.

Tadi malam, Lin Dan memastikan lolos ke final setelah mengalahkan juniornya, Lu Guangzu (22 tahun) lewat kemenangan rubber game, 21-11, 6-21, 21-18. Lu Guangzu merupakan penakluk tunggal Indonesia, Firman Abdul Kholik di perempat final.

Di final, Lin Dan akan menghadapi pemain kejutan dari Singapura, Loh Kean Yew. Pemain berusia 21 tahun ini membuat kejutan hebat di Thailand Masters 2019. Meski melangkah dari babak kualifikasi, Loh mampu menyingkirkan beberapa pemain unggulan. Diantaranya unggulan 6 dari Taiwan, Wang Tzu-wei dari Taiwan di perempat final dan unggulan 7 dari Prancis, Brice Leverdez di semifinal (12/1/2019). Yew menang rubber game 14-21, 21-10, 21-14.

"Dia (Lin Dan) salah satu pemain terbaik dalam sejarah badminton. Tentu saja saya akan menjadi underdog dan bermain nothing to lose. Saya hanya harus fokus dan tidak boleh terburu-buru," ujar Loh yang kini ada di rangking 125 dunia seperti dikutip dari Straitstimes.com.

4. Final ideal di ganda campuran, pasangan Malaysia berpeluang pertahankan gelar

Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019twitter.com/501awani

Sektor ganda campuran akan memainkan final ideal. Unggulan 1 asal Malaysia, pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying akan bertemu pemain tuan rumah yang menjadi unggulan 2, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

CP Soon/GL Ying yang merupakan juara bertahan Thailand Masters, melaju ke final setelah menang meyakinkan atas pasangan Hongkong, Tang Chun man/NG Tsz Yau 21-16, 21-15. Sementara Dechapol/Sapsiree memenangi duel melawan rekan senegaranya, Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai 21-18, 21-16.

CP Soon/GL Ying yang merupakan pasangan peraih medali perak Olimpiade 2016, berpeluang untuk mempertahankan gelar sekaligus menjadi ganda campuran pertama dalam sejarah Thailand Masters yang mampu juara beruntun.

5. Hadapi juara Thailand Masters 2017, Fitriani menang di pertemuan terakhir

Final, Inilah 5 Fakta Laga Puncak Thailand Masters 2019bwfbadminton.com/news-single

Tunggal putri Indonesia, Fitriani menjaga harapan Indonesia untuk mempertahankan tradisi meraih gelar di Thailand Masters 2019. Melalui perjuangan luar biasa, Fitriani berhasil lolos ke final setelah memenangi duel rubber game ketat atas pemain Hongkong, Deng Xuan. Kalah 12-21 di game pertama, Fitri move on di game kedua dengan menang tipis 21-19 lantas memenangi game penentuan 21-16.

Di final, Fitri yang tidak masuk dalam daftar pemain unggulan, akan menghadapi pemain tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan. Unggulan 8 yang juga merupakan juara Thailand Masters 2018 ini lolos ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya, Pornpawee Chochuwong yang merupakan unggulan 6 lewat kemenangan telak, 21-10, 21-4.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur yang turut mendampingi Fitri di Thailand, menyebut Busanan mainnya bagus sejak awal turnamen. Diantaranya dengan mengalahkan pemain Indonesia, Ruselli Hartawan di putaran kedua. Minarti menyebut Fitri harus bermain berani.

"Fitri mesti berani dulu, terapkan reli-reli balik serang. Fitri harus siap capek dan lebih nekad dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan, yang penting main rapi dulu," sebut Minarti dikutip dari situs resmi PBSI.

Fitri punya peluang menang. Di pertemuan terakhir di Korea Masters 2018, Fitri menang rubber game atas Busanan dengan skor 21-18, 12-21, 21-11. Bila berhasil juara, Fitri akan meneruskan tradisi pebulutangkis juara di Turnamen Thailand Masters sejak turnamen ini digelar pada 2016 silam. Pemain Indonesia yang pernah juara di turnamen ini yakni ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2016), dan Tommy Sugiarto (2017 dan 2018).

Semoga Fitriani bisa menutup Thailand Masters 2019 dengan raihan gelar juara. Meski begitu, bisa tampil di final pertamanya di turnamen BWF World Tour level Super 300, sudah merupakan pencapaian hebat. Terpenting, dia bisa konsisten.

Baca Juga: Inilah 4 Lawan Pemain Indonesia di Babak QF Thailand Masters 2019

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya