Indonesia Jadi Juara Umum di Iran Fajr International Challenge 2019

Meraih 2 gelar juara dan 2 runner-up, keren!

Pebulu tangkis Indonesia menutup turnamen bulu tangkis Iran Fajr International Challenge 2019 dengan hasil manis. Bila Iran Fajr International Challenge diibaratkan SEA Games, maka tim Indonesia tampil sebagai juara umum setelah meraih paling banyak gelar di final, Kamis (7/2/2019).

Indonesia yang diwakili pebulu tangkis muda, berhasil meraih dua gelar juara dan dua runner-up. Sebuah prestasi yang membanggakan di periode di awal tahun. Berikut perjuangan pemain-pemain Indonesia di laga puncak hingga akhirnya tampil sebagai juara.

1. Taklukkan unggulan 1, Nita/Vita jadi ganda putri pertama Indonesia yang juara di turnamen ini

Indonesia Jadi Juara Umum di Iran Fajr International Challenge 2019instadigg.com/jp

Gelar pertama Indonesia di Iran Fajr International Challenge 2019 dipersembahkan oleh pasangan ganda putri Indonesia, Nita Violina Marwah dan Putri Syaikah. Datang bukan sebagai unggulan, Nita/Putri berhasil membawa pulang gelar juara ganda putri. Hebatnya lagi, pasangan muda Pelatnas ini berhasil mengalahkan unggulan 1 asal Turki,
Bengisu Ercetin/Nazlıcan Inci di final, Kamis (7/2/2019).

Nita/Vita bahkan berhasil mengalahkan ganda Turki juara Kejuaraan Eropa Junior 2018 tersebut dengan dua game langsung, 21-17 dan 21-18 dalam waktu 34 menit. Hasil ini menambah keunggulan Nita/Putri menjadi 2-0 pada catatan pertemuannya. Sebelumnya di Turkey International 2018, Nita/Putri juga pernah menang dari Ercetin/Inci.

Nita mengaku pertemuan sebelumnya membuat mereka tahu kelebihan dan kekurangan lawan sehingga lebih percaya diri menghadapi ganda Turki tersebut. Meski, mereka sempat mengalami kebingungan di game pertama karena ganda Turki tersebut mengubah pola permainannya. "Mereka main lebih cepat. Game kedua kami juga sempat ketinggalan tiga poin, tapi kami bisa mengatasinya. Alhamdulillah senang dengan hasil ini,” ujar Nita seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Gelar juara ini membawa Nita/Putri menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menjadi juara di Iran Fajr International Challenge sejak sektor ini dipertandingkan di turnamen ini mulai tahun 1998. Selamat Nita/Putri.

2. Memenangi perang saudara, Adnan/Bagus jadi juara ganda putra

Indonesia Jadi Juara Umum di Iran Fajr International Challenge 2019twitter.com/inabadminton

Gelar kedua untuk Indonesia di Iran Fajr International Challenge 2019 datang dari sektor ganda putra. Gelar di sektor ini memang dipastikan menjadi milik Indonesia setelah menampilkan final sesama pemain Indonesia. Hasilnya, All Indonesian Final tersebut berlangsung cukup singkat, hanya dalam waktu 30 menit dengan Adnan Maulana/Ghifari Prihardika tampil sebagai juara.

Adnan/Ghifari berhasil memenangi final lewat straight game alias dua game langsung atas Pramudya Kusumawardhana Riyanto/Yeremia Erich Yoche Yacob, 21-18, 21-13. Gelar juara yang diraih Adnan/Ghifari membuat mereka menjadi ganda putra Indonesia ketiga yang pernah juara di turnamen ini.

Dua ganda putra Indonesia yang pernah juara sejak sektor ganda putra dipertandingkan mulai tahun 1991 silam, yakni Marcus Gideon/Agripina Prima pada tahun 2012 dan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf di tahun 2013.

Baca Juga: Hebat, Pemain Indonesia Mendominasi Perempat Final Iran Fajr IC 2019

3. Choirunnusa tak mampu persembahkan gelar, tapi runner-up juga tidak buruk

Indonesia Jadi Juara Umum di Iran Fajr International Challenge 2019twitter.com/inabadminton

Indonesia sebenarnya berpeluang meraih tiga gelar di final. Sayangnya, tunggal putri Indonesia, Choirunnisa yang tampil pertama di final turnamen ini tidak mampu menjadi juara di sektor ini. Nisa kalah straight game dari pemain Thailand, Supanida Katethong dengan skor 16-21, 13-21 dalam waktu 26 menit yang menjadi final paling singkat seperti dikutip dari bwfbadminton.com.

Choirunnisa gagal menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang juara di Iran Fajr International Challenge 2019 sejak sektor ini dipertandingkan mulai tahun 1998 silam. Meski begitu, raihan runner-up tidaklah buruk. Pencapaian pemain 19 tahun ini layak diapresiasi. Apalagi, Nisa datang ke turnamen ini tidak sebagai unggulan.

4. Sektor tunggal putra menjadi milik Thailand

Indonesia Jadi Juara Umum di Iran Fajr International Challenge 2019bwfbadminton.com/player

Satu-satunya sektor yang tidak ada wakil Indonesia di laga final adalah tunggal putra. Sektor ini akhirnya menjadi milik pemain Thailand, Kunlavut Vitidsam. Unggulan 1 ini jadi juara setelah di final mengalahkan pemain China, Li Shifeng 21-18, 21-17 dalam waktu 46 menit seperti dikutip dari bwfbadminton.com.

Kunlavut yang di babak 16 besar mengalahkan pemain Indonesia, Ikhsan Leonardo Rumbay, menjadi tunggal putra Thailand pertama yang berhasil menjadi juara di Iran Fajr International Challenge 2019. Menariknya, sektor tunggal putra kemarin memainkan dua pertandingan, semifinal dan final.

Pasalnya, Iran Fajr International Challenge 2019 memang hanya digelar tiga hari sehingga beberapa sektor memang memainkan dua pertandingan dalam satu hari. Terutama tunggal putra yang pesertanya paling banyak.

Dengan demikian, Thailand juga meraih dua gelar seperti Indonesia. Namun, Indonesia selain meraih dua gelar juga dua runner up. Artinya, Indonesia berhasil menjadi juara umum di Iran Fajr International Challenge 2019. Tentunya, keberhasilan di turnamen ini diharapan bisa melecut motivasi pemain-pemain muda Indonesia untuk lebih berprestasi di tahun ini.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Raih 3 Gelar di Iran Fajr IC 2019

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya