Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018

#Replay2018 Momen mana nih yang paling kamu ingat?

Ada banyak turnamen penting di bulutangkis yang digelar selama tahun 2018. Dari level junior hingga senior. Dari turnamen perorangan dalam rangkaian seri BWF World Tour hingga Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Dunia maupun kejuaraan beregu seperti Thomas/Uber Cup hingga Asian Games 2018.

Kabar bagusnya, pebulu tangkis-pebulu tangkis Indonesia mampu meraih prestasi membanggakan selama tahun 2018 baik ketika tampil di nomor perorangan maupun beregu . Berikut beberapa "momen emas" bagi bulu tangkis Indonesia di tahun ini.

1. Tim putra bulu tangkis Indonesia juara Badminton Asian Team Championship 2018

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018badmintonindonesia.org

Bulutangkis Indonesia mendapatkan prestasi membanggakan di awal-awal tahun 2018. Tim putra Indonesia tampil sebagai juara di ajang Badminton Asia Team Championship (BATC) 2018 alias Kejuaraan Badminton Beregu Asia yang digelar di Malaysia pada awal Februari 2018. Di final, tim putra Indonesia menang 3-1 atas Tiongkok seperti dikutip dari badmintonplanet.com.

Tim putra Indonesia berhasil mempertahankan gelar di kejuaraan yang digelar dua tahun sekali ini. Dua tahun sebelumnya, tim putra Indonesia juga tampil sebagai juara di BATC 2016 yang digelar di Hyderabad, India dengan kemenangan 3-2 atas Jepang di final.

Di BATC 2018, Jonatan Christie tampil luar biasa. Diturunkan sebagai tunggal pertama, Jojo--panggilan Jonatan Christie--selalu menang dalam lima pertandingan yang dimainkan. Termasuk mengalahkan tunggal putra andalan Tiongkok, Shi Yuqi di final dan tunggal putra terbaik Korea, Son Wan-ho di semifinal.

Pemain lainnya yang juga tampil keren adalah Firman Abdul Kholik yang menjadi penentu kemenangan Indonesia di semifinal, 3-2 atas Korea Selatan.

2. Juara Indonesia Open 2018, Tontowi/Liliyana patahkan "kutukan Istora Senayan"

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018twitter.com/inabadminton

Tahun 2018 menjadi periode akhir bagi pasangan senior ganda putra Indonesia Tontowi Ahmad. Di usia yang tidak muda lagi, Tontowi (31 tahun)/Liliyana (33 tahun) berhasil meraih satu gelar, yakni Indonesia Open 2018. Di final yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-17, 21-8 seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.

Gelar ini spesial. Selain Indonesia Open merupakan salah satu turnamen level tertinggi di BWf World Tour, Tontowi/Liliyana juga berhasil mematahkan 'kutukan' kala bermain di Istora. Sejak 2012-2017, Owi/Butet belum sekalipun menjadi juara di Istora Senayan, baik ketika tampil di Indonesia Open maupun Kejuaraan Dunia 2015. Diantaranya di tahun 2015, di Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia mereka kalah di semifinal dari pasangan China Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Menariknya, di tahun 2017, saat Istora Senayan direnovasi jelang Asian Games, mereka berhasil juara Indonesia Open yang saat itu diselenggarakan di JCC. Tontowi/Liliyana jadi juara dengan mengalahkan ganda Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qingchen. Tahun 2018 ini, mereka akhirnya bisa juara di Istora.

3. Ganda putri Indonesia jadi juara Asia Junior 2018

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018twitter.com/INABadminton

Tidak hanya di level senior, Indonesia juga meraih gelar di level junior. Di ajang Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2018 yang digelar di Jakarta pada pertengahan Juli, Indonesia berhasil satu gelar dari nomor ganda putri.

Pada laga final yang digelar Minggu (22/7/2018), pasangan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto tampil sebagai juara usai menundukkan pasangan Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh lewat keenangan straight game, 21-12, 21-16 seperti dikutip dari twitter.com/INABadminton.

Kemenangan Febriana/Ribka menjadi satu-satunya gelar juara bagi Indonesia. Selain satu emas, Indonesia juga meraih tiga perunggu yang diraih tunggal putra, Ikhsan Leonardo Rumbay, ganda putra Pramudya Kusumawardana/Ghifari Anandaffa Prihardika dan ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Baca Juga: Raih Medali Emas, Ini Momen ‘Buka Baju’ Jojo yang Bikin Histeris

4. Raih medali emas Asian Games, Jonatan Christie ikuti jejak para legenda bulutangkis Indonesia

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018instagram.com/jonatanchristieofficial

Bisa meraih medali emas di hadapan suporter sendiri di kejuaraan paling elit se-Asia, tentunya menjadi impian pebulutangkis manapun. Impian tersebut bisa diwujudkan oleh tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie yang berhasil meraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018. Medali emas diraih Jojo setelah mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien-chen seperti dikutip dari twitter.com/asiangames2018.

Raihan medali emas tersebut membuat Jojo mengikuti jejak para legenda bulutangkis Indonesia seperti Taufik Hidayat yang pernah meraih medali emas Asian Games dua kali di tahun 2002 dan 2006, lalu Hariyanto Arbi yang juara Asian Games 1994 di Hiroshima, hingga Liem Swie King, Ang TJn Siang dan Tan Joe Hok.

Dibalik keberhasilan Jojo meraih medali emas Asian Games 2018,  momen yang sempat menjadi viral di media adalah ketika pebulutangkis berusia 20 tahun ini melepas kaosnya usai memastikan gelar juara 

5. Anthony Ginting jadi juara China Open 2018

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018bwfworldtour.bwfbadminton.com

Selain Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting juga meraih prestasi hebat di tahun 2018. Ginting tampil sebagai juara di China Open Super 1000 yang digealr pada September lalu. Di final yang digelar di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Minggu (23/9), Ginting berhasil mengalahkan pemain rangking 1 dunia asal Jepang Kento Momota 23-21 dan 21-19.

Gelar Ginting ini spesial. Bukan hanya karena China Open merupakan satu dari tiga turnamen level tertinggi BWF World Tour selain All England Open dan Indonesia Open. Namun, perjalanan Ginting dari babak pertama menuju final, sangat luar biasa. Dia mengalahkan semua pemain top. Mulai dari Lin Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien-chen lalu Momota seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.

Gelar di China Open 2018 ini juga menjadi raihan kedua Ginting di tahun 2018 setelah Indonesia Masters 2018 pada bulan Januari 2018. 

6. Ganda campuran Indonesia jadi juara dunia di Kejuaraan Dunia Junior 2018

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018twitter.com/INA_Bminton

Tidak hanya di level Asia, pebulutangkis junior Indonesia juga berjaya di level dunia. Ya, prestasi hebat juga diukir pebulu tangkis muda Indonesia yang tampil di ajang BWF World Junior Championships 2018 di Kanada pada pertengahan November 2018.

Pasangan ganda campuran, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil tampil sebagai juara dunia junior 2018 usai mengalahkan rekan senegaranya, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, 21-15 dan 21-9, di Markham Pan Am Center, Ontario, Kanada, Minggu (18/11/2018) seperti dikutip dari twitter.com/INA_Bminton.

Gelar yang diraih Leo/Indah ini luar biasa. Sebab, mereka datang ke BWF World Junior Championship 2018 bukan sebagai unggulan. Meski menjadi underdog, mereka tampil layaknya pemain juara. Dalam perjalanan menuju final, Leo/Indah sukses mengalahkan unggulan satu asal Tiongkok, Guo Xinwa/Liu Xuanxuan, 21-13, 15-21 dan 21-15.

Ini merupakan untuk kali kedua beruntun, Indonesia meraih gelar di sektor ganda campuran BWF World Junior Championship. Tahun lalu, pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari juga menjadi juara edisi 2017 yang digelar di Yogyakarta.

7. Marcus/Kevin menangi All Indonesian Final Ganda Putra di Asian Games dan meraih 8 gelar BWF World Tour 2018

Inilah 7 Momen Emas Bulu Tangkis Indonesia Sepanjang 2018twitter.com/inabadminton

Momen hebat tersaji di final ganda putra Asian Games 2018. Dua pasangan ganda putra Indonesia tampil di final. Medali emas Asia Games 2018 akhirnya diraih Marcus/Kevin setelah memenangi All Indonesian Final melawan pasangan Fajar Alfian/M Rian Ardianto. Ini mengulang momen 44 tahun silam saat terjadi All-Indonesian Final ganda putra di Asian Games 1974 antara Tjun-Tjun/Johan Wahjudi melawan Christian Hadinata/Ade Chandra.

Sementara di turnamen BWF, Marcus/Kevin tampil luar biasa dengan meraih delapan (8) gelar. Jumlah 8 gelar ini lebih banyak dari capaian tahun 2017 lalu (7 gelar) sekaligus menempatkan Marcus/Kevin menjadi pasangan pemain peraih gelar juara terbanyak dari semua sektor di tahun 2018 ini.

Namun, meski panen gelar, masih ada kejuaraan yang lepas dari Marcus/Kevin. Pada Kejuaraan Dunia 2018. Marcus/Kevin terhenti di perempat final oleh ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Karenanya, Kejuaraan Dunia akan menjadi salah satu incaran utama Marcus/Kevin di tahun 2019 mendatang.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Marcus mengaku senang dengan capaian di tahn 2018. Dia berharap bisa tetap konsisten di tahun 2019, setidaknya bisa menyamai prestasi tahun ini. "Kami dapat sembilan gelar, hasil yang bagus buat kami, dan ini lebih baik dari hasil tahun lalu dengan tujuh gelar. Tahun depan tentunya mau gelar juara dunia dan juara lagi di world tour finals," ucap Marcus seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Itulah beberapa momen emas bagi bulu tangkis Indonesia di tahun 2018. Semoga di tahun 2019 mendatang, pebulu tangkis-pebulu tangkis Indonesia bisa semakin berjaya dan meraih lebih banyak gelar.

Baca Juga: [BREAKING] Anthony Ginting Jadi Juara di China Open Badminton 2018

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya