Pertama dalam 20 Tahun, Indonesia Raih Gelar Terbanyak di French Open

Geser dominasi China juga lho!


Kota Paris rupanya sangat ramah bagi dua wakil Indonesia yang tampil di final turnamen bulutangkis Yonex French Open 2017, Minggu (29/10) malam. Dua wakil Indonesia di final, ganda putri dan ganda campuran, berhasil membawa pulang gelar dari Paris. Ini pencapaian hebat.

Ya, dua gelar yang diraih pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tadi malam memiliki banyak makna bagi Indonesia. Berikut beberapa fakta dari keberhasilan Indonesia di French Open 2017.

 

Raih "Juara Umum" Sejak 1997.

Pertama dalam 20 Tahun, Indonesia Raih Gelar Terbanyak di French Openhttp://www.republika.co.id

Butuh waktu 20 tahun untuk mengetahui kapan kali terakhir Indonesia berjaya di French Open. Kali terakhir Indonesia meraih gelar terbanyak dari lima nomor yang dipertandingkan, terjadi di tahun 1997.

Kala itu, Indonesia meraih dua gelar di ganda putra lewat Tony Gunawan/Victor Wibowo dan ganda putri Cynthia Tuwankotta/Etty Tantri. Tiga nomor lainnya, tunggal putra/putri dan ganda campuran, dibagi rata oleh Belanda, Wales dan Inggris.

Memang, pada tahun 2009, Indonesia juga pernah meraih dua gelar French Open. Indonesia juara di ganda putra dari pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan dan Nova Widianto/Liliyana Natsir di ganda campuran. Namun, di tahun itu, China meraih tiga gelar di tunggal putra/putri dan ganda putri. 

Di tahun 2017 ini, dua gelar yang diraih Greysia/Apriani di ganda putri setelah mengalahkan Lee So Hee/Shin Seung Chan dari Korea 21-17, 21-15 serta Owi/Butet di ganda campuran, membuat Indonesia menjadi “juara umum” di French Open bersama Taiwan yang juga meraih gelar di tunggal putri dan ganda putra. Satu gelar di tunggal putra diraih oleh India.
 

Hentikan Dominasi China.

Pertama dalam 20 Tahun, Indonesia Raih Gelar Terbanyak di French Opensport.bisnis.com

Sejak tahun 2007, China selalu berhasil meraih gelar di French Open. Bahkan, di tahun 2016 lalu, China meraih empat gelar, hanya ganda putra yang lepas. Tahun ini, Indonesia berhasil menghentikan dominasi mereka.

Keberhasilan ini terlihat nyata di nomor ganda putri. Dalam 10 tahun terakhir, China nyaris selalu juara dengan 9 kali menguasai ganda putri. Tahun ini, Indonesia yang berjaya. Bahkan, Greysia/Apriani ke final juga karena menang atas andalan China yang juga pasangan juara dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan. 

Di nomor ganda campuran Owi/Butet juara setelah mengalahkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Owi/Butet menang straight game 22-20, 21-15 atas pasangan unggulan 1 di ganda campuran ini.

Gelar Perdana di Super Series

Pertama dalam 20 Tahun, Indonesia Raih Gelar Terbanyak di French Openhttp://wartakota.tribunnews.com

Bagi Owi/Butet, ini gelar kedua mereka di French Open setelah 2014 silam. Bahkan, Liliyana Natsir sudah tiga kali juara di Paris. Yang pertama terjadi di tahun 2009 saat berpasangan dengan Nova Widianto yang kini jadi pelatih ganda campuran junior Indonesia. 

Bagi Greysia/Apriani, gelar di French Open merupakan yang pertama di turnamen Super Series. Greysia/Apriani menapaki jejak Marcus Fernaldi Gideon yang meraih juara Super Series pertamanya di French Open. Marcus meraihnya bersama Markis Kido pada tahun 2013 silam. 

Selamat dan terima kasih banyak untuk Greysia/Apriani dan Owi/Butet!

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya