Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesia

Semoga tampil lebih baik di Indonesia Open 2018

Pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia gagal memenuhi target PBSI untuk membawa pulang minimal satu gelar dari turnamen Malaysia Open 2018. Indonesia bahkan tidak memiliki perwakilan di babak final yang digelar Minggu (1/7/2018) kemarin.

Tidak ada waktu untuk meratapi kegagalan karena pekan ini, turnamen bergengsi lainnya, Indonesia Open 2018 akan digelar. Meski begitu, ada beberapa catatan evaluasi dari penampilan pemain-pemain Indonesia di Malaysia Open 2018. Harapannya, mereka bisa tampil lebih baik di Indonesia Oen 2018. Apa saja?

1. Kalah setelah sempat unggul, Jonatan Christie perlu tampil lebih garang

Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesiabadmintonindonesia.org

Indonesia memiliki tiga pemain tunggal putra yang tampil di Malaysia Open 2018. Namun, hanya Tommy Sugiarto yang tampil maksimal dengan lolos hingga semifinal. Sementara dua pemain Pelatnas, Anthony Sinisuka Ginting out di round 1 usai kalah rubber game dari pemain Jepang, Kento Momota yang akhirnya jadi finalis. Padahal, Ginting sempat unggul di game pertama.

Sementara Jonatan Christie rontok di round 2 usai kalah dari pemain Prancis, Brice Leverdez (Perancis), dengan skor 21-10, 17-21, 23-25. Padahal, Jonatan sempat beberapa kali unggul. Termasuk unggul 16-12 dan 20-18 di game ketiga. Ini yang menjadi perhatiannya sekarang. 

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Jonatan menyebut kejadian seperti itu dialaminya di 2-3 turnamen belakangan. Setiap poin penting ketika sedang leading, dirinya justru di bawah tekanan karena lawan lebih berani dan mempercepat permainan.

 

"Kalau soal fokus sih saya fokus di lapangan, tidak blank. Mungkin kematangan stroke dan strategi saya yang masih harus ditingkatkan," kata Jonatan dikutip dari badmintonindonesia.org.

Ah, Jonatan memang perlu tampil lebih garang, utamanya ketika di poin-poin kritis.

2. Tunggal putri wajib tingkatkan endurance

Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesiatwitter.com/inabadminton

Sementara di tunggal putri, tiga wakil Indonesia di Malaysia Open 2018, Dinar Dyah Ayustine, Fitrianid an Gregoria Mariska, semuanya out dari pemain unggulan. Kabar bagusnya, mereka mampu memaksa pemain kelas dunia seperti Akana Yamaguchi, Sung Ji-hyun dan Carolina Marin bermain rubber game. Namun, ketiganya tak berdaya di game ketiga.

Dinar kalah dari Yamaguchi 21-17, 12-21, 13-21, lalu Fitriani kalah dari Sung Ji-hyun 11-21, 24-22, 12-21 dan Gregora kalah dari Marin 4-21, 21-18, 8-21 seperti dikutip dari bwfworldtour.com. Tiga tunggal putri Indonesia seolah "kehabisan bensin" di gama ketiga.

"Saat bisa memenangkan game kedua, saya pikir saya punya peluang di game ketiga. Tetapi di game ketiga, saya tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Mungkin ketahanan saya masih kurang, kecepatan kaki saya tidak bisa stabil dari awal," ujar Gregoria dikutip dari badmintonindonesia.org

3. Move on dari Malaysia Open 2018, Marcus/Gideon wajib main lebih sabar

Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesiabwfworldtour.com

 

Salah satu hasil mengejutkan di Malaysia Open 2018 adalah kalahnya ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Marcus/Kevin yang merupakan juara bertahan, kalah di perempat final dari ganda China, He Jiting/Tan Qiang (Tiongkok) dengan skor 17-21, 11-21.

Kekalahan Marcus/Kevin di Malaysia Open 2018 wajib segera dievaluasi dan segera mengembalikan performa terbaik mereka. Sebab, turnamen-turnamen besar sudah menunggu. 

Menurut penuturan Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI, Aryono Miranat yang mendampingi Marcus/Kevin bermain, salah satu penyebab kalahnya Duo Minions adalah banyak melakukan unforced errors ketika lawan sulit dimatikan. "Intinya kontrolnya kurang, lawan lagi bagus, harusnya ikuti dulu polanya lawan baru serang kalau ada kesempatan," ujar Aryono Minarat dikutip dari badmintonindonesia.org.

4. Ganda putri wajib temukan strategi jitu ketika melawan ganda putri Jepang

Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesiatwitter.com/inabadminton

Di Malaysia Open 2018, Indonesia hanya mengirimkan satu wakil di sektor ganda putri, yakni pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Della/Rizki sebenarnya tampil bagus. Mereka mampu mengalahkan ganda kuat China, Huang Dongping/Li Wenmei di perempat final. 

Sayangnya, Della/Rizki yang menjadi unggulan 8, terhenti di semifinal setelah dikalahkan ganda Jepang unggulan 5, Misaki Matsutomo/Akira Takahashi 9-21, 9-21. Ini kekalahan kedua Della/Rizki dari Matsutomo/Takahashi di tahun 2018 ini. Sebelumnya, mereka kalah di All England 2018.

Menariknya, Della/Rizki acapkali menang ketika melawan ganda putri China, termasuk ganda rangking 1 dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan. Namun, ketika bertemu ganda Jepang, Della/Rizki selalu kesulitan mengembangkan permainan. 

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Della menyebut sebenarnya sudah mencoba untuk mengubah pola main. Namun, ganda putri Jepang peraih medali emas Olimpiade 2016 itu seolah sudah menebak semua permainan mereka. 

"Pasangan Jepang ini selain berpengalaman, skill nya komplit, defense rapat, serangan bagus. Menang dari mereka memang sulit sekali," ujar Della.

5. Penampilan para pelapis Tontowi/Liliyana masih belum konsisten

Gagal di Malaysia Open 2018, Ini Rapor Para Pemain Indonesiabadmintonindonesia.org

Indonesia memiliki beberapa wakil yang main di nomor ganda campuran. Selain pasangan senior Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, ada pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva, Ronald/Annisa Saufika, dan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Sayangnya, semuanya gagal. Tontowi/Liliyana yang jadi unggulan 1, terhenti di perempat final. Ironisnya, tiga pasangan lainnya malah lebih dulu out.

Seiring Tontowi/Liliyana yang sudah tidak muda lagi, Badminton lover tentunya menunggu munculnya penerus mereka. Sayangnya, penampilan pelapis Tontowi/Liliyaa masih belum konsisten. Hafiz/Gloria yang sempat membuat kejutan di All England 2018, out di round 2 Malaysia Open 2018.

 

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya