3 Syarat Lolos Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum

Apa saja yang dinilai?

Kudus, IDN Times - Djarum Foundation menggelar Audisi Umum sejak 2006 untuk merekrut bibit-bibit bulu tangkis yang akan dibina PB Djarum. Tak hanya menunggu bola, PB Djarum melalui Tim Pencari Bakat menerjunkan para pencari bakat ke sejumlah kota tempat seleksi digelar.

Mereka ikut memantau, menyeleksi, dan menjaring bibit pemain daerah yang potensial. Lalu bagaimana seorang atlet muda bisa mendapatkan beasiswa dari Djarum dan apa yang sebenarnya dicari Tim Pencari Bakat dari atlet muda?

1. Penilaian kegigihan seorang atlet muda

3 Syarat Lolos Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB DjarumAudisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kudus (IDN Times/Shemi)

Salah satu yang dinilai para pencari bakat adalah kegigihan para atlet muda. Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi, mengatakan Tim Pencari Bakat terus memantau perkembangan para atlet setiap hari. Mulai dari kompetisi, tes fisik, hingga masa karantina.

"Untuk bisa gigih tidak cukup satu minggu. Aslinya perlu waktu 3 bulan untuk lihat apa mereka benar-benar gigih," kata Fung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (20/11).

2. Kelincahan kaki menjadi penilaian lain

3 Syarat Lolos Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB DjarumKapolda Jawa Tengah dan Liliyana Natsir / Butet di PB Bulutangkis Djarum, Kudus (IDN Times/Shemi)

Kelincahan kaki atau foot work serta penguasaan lapangan menjadi faktor penting yang dinilai. Menurut Fung, bakat seorang atlet muda dapat terlihat ketika ia mampu menguasai lapangan bulu tangkis menggunakan kakinya.

"Bagaimana mereka meng-cover lapangan dengan foot work. Misal atlet 10 tahun foot work bagus itu bakat alam. Karena kalau punya keistimewaan, waktu untuk mengembangkan atlet adik-adik kita bisa dipangkas," ujarnya.

3. Objektivitas pelatih yang berbeda

3 Syarat Lolos Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB DjarumIstimewa / PB Djarum

Selain kegigihan dan foot work, faktor ketiga yang menentukan pemilihan atlet muda untuk mendapatkan beasiswa dari Djarum adalah objektivitas pelatih. Fung tidak bisa memungkiri bahwa tiap pelatih memiliki selera yang berbeda.

"Tiap pelatih punya konsep yang berbeda. Pilihan kita tidak bisa memuaskan semua orang. Kalau pemain bagus menurut Mou (Jose Mourinho) atau Sir Alex (Ferguson) pasti beda. Sama kayak bulu tangkis, pasti beda," kata Fung menjelaskan.

Baca Juga: PB Djarum Pastikan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2020 Jalan Terus

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya