Atlet Bulu Tangkis Indonesia Disegani Dunia, Bukan Semata Karena PBSI!

Pembinaan atlet sejak dini tidak bisa dilakukan PBSI 

Kudus, IDN Times - Sekjen Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto membeberkan alasan kenapa atlet-atlet bulu tangkis tangkis Indonesia menjadi salah satu yang paling disegani dunia.

"Keberhasilan bulu tangkis Indonesia di mata dunia bukan tergantung PB PBSI aja tapi masyarakat secara keseluruhan. Media juga penting," kata Achmad di GOR Jati, Kudus, Selasa (19/11).

Keberhasilan bulu tangkis, kata Achmad, dimulai dari pembinaan komprehensif dan progresif, Rekrutmen aktif, hingga pelatihan. Menurutnya ketiga hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan PBSI, namun butuh dukungan masyarakat.

 

1. Dukungan PBSI kepada PB Djarum untuk terus melakukan audisi beasiswa

Atlet Bulu Tangkis Indonesia Disegani Dunia, Bukan Semata Karena PBSI!Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kudus (IDN Times/Shemi)

Achmad mengatakan pembinaan atlet sejak dini tidak bisa dilakukan oleh PBSI. Lantaran PBSI hanya bisa membina atlet dari usia 17 tahun. Sehingga diperlukan rekrutmen dan pembinaan sejak dini bagi para atlet muda.

"Kalau bicara sistem rekrutmen, audisi adalah salah satu yang sangat menentukan. Gimana kita bisa menciptakan ekosistem yang komprehensif," katanya.

2. Animo masyarakat yang meningkat untuk mengikuti audisi

Atlet Bulu Tangkis Indonesia Disegani Dunia, Bukan Semata Karena PBSI!Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kudus (IDN Times/Shemi)

Ia menyebut audisi bulu tangkis terus meningkat tiap tahunnya meski baru di pulau Jawa saja. Ia yakin, begitu audisi digelar di luar Pulau Jawa maka pesertanya akan membesar.

"Kalau audisi dilakukan di luar Jawa, karena banyak di luar Jawa yang sudah diawali PB Djarum, ada 8 sentra kota yang bisa kita kembangkan. Itu pasti di tempat yang ada audisi ada ekosistem yang berkontribusi," katanya.

3. Menjadi atlet kini tak lagi memilukan

Atlet Bulu Tangkis Indonesia Disegani Dunia, Bukan Semata Karena PBSI!Kapolda Jawa Tengah dan Liliyana Natsir / Butet di PB Bulutangkis Djarum, Kudus (IDN Times/Shemi)

Achmad juga menyinggung persepsi orang tua yang menilai menjadi atlet bulu tangkis tidak mendapat apa-apa dan hanya penderitaan. Namun persepsi itu kini mulai berubah dengan adanya hadiah yang besar dari pemerintah untuk para atlet. 

"Orang tua jadi tertarik karena tidak ada atlet yang menderita. Sekali dapat medali, dapat Rp5 miliar dari pemerintah. Itu membuat Ekosistem itu berjalan. Orang tua menyekolahkan anak ikut pelatihan, klub berkembang dan pasti bisnisnya berkembang. Pasti peralatan laku, peralatan laku mereka akan kontribusi mensponsori aktivitas," jelasnya. 

Baca Juga: PB Djarum Pastikan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2020 Jalan Terus

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya